Friday, May 29, 2015

Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik Kentang jalan Raden Saleh Cimpago no 17 Padang Membuka Langan Pekerjaan Baru

Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik Kentang merupakan tempat menimba ilmu bagi mahasiswa yang sedang menempuh dunia pendidikan. Selain itu Showroom tersebut membuka lapangan pekerjaan baru.

Laporan — Julnadi Inderapura, Padang

Kamis, 9 April 2014 siang cuaca cerah, sehingga saat menepuh perjalanan keringat pun bercucuran karena sengatan matahari. Siang itu, penulis berkunjung ke Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik Kentang jalan Raden Saleh Cimpago no 17. Showroom tersebut terletak ditempat agak terpencil dengan jarak 100 meter dari jalan raya. Meskipun demikian adanya, tetap mudah di akses. Sebab, kendaraan roda empat pun dapat melewati gang tersebut.

Sesampai di Showroom tersebut terlihat pintu rumah yang terbuka lebar. Pintu rumah itu selalu terbuka lebar bagi pelanggan datang untuk memesan kue Cake Bengkuang produksi rumahan tersebut. Siang itu, penulis masuk sembari mengucapkan salam pada pemilik rumah. Dari dalam rumah terdengar suara lelaki yang menjawab salam sembari menuju keluar menemui penulis. Lelaki itu pun mempersilahkan masuk dan mengajak duduk di ruang tamu. 

Sembari memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan datang ke Showroom tersebut. Lelaki itupun menyambut dengan hangat. Karena beliau merupakan Pimpinan Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik Kentang. Beliau tidak menyetahui banyak menyenai cara produksi kue Cake bengkuang tersebut. Dia melimpahkan kepada istrinya sebagai penanggung jawab produksi. Dia pun memanggil istrinya untuk bercerita banyak mengenai kue Cake Bengkuang. 

Dikursi ruang tamu Ir. Hj. Wilsa Hermianti, bercerita banyak mengenai likaliku proses produksi kue Cake Bengkuang. Dia mengaku Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik Kentang berdiri pada tahun 2010. Kemudian aneka pangan olahan Bengkuang didirikan pada bulan Mei 2013 dipimpin langsung oleh Zulfadli, 46, yang merupakan suaminya sendiri. "Yang melatari saya untuk membuat Kue Cake Bengkuang ini karena Bengkuang merupakan ikon Kota Padang yang belum tergarap dengan baik. Bengkuan hanya disantap secara langsung dan secara alami. Selain itu, bengkuang pengolahannya dijadikan rujak sebagai panganan. Namun, setelah dilakukan penelitian kemudian dianalisa ternyata bengkuang memiliki banyak manfaat dan mempunyai kandungan vitamin serta kaya dengan gizi. Karena literatur dan serat bengkuang sangat bangus dengan kadar gula yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan. Selain itu, bengkuang juga memiliki Inulin tinggi, sehingga baik bagi penderita diabet," aku ibu satu orang anak ini.

Sembari memperlihatkan jenis-jenis kue Cake dia melanjutkan, Bengkung dengan segala kandungan gizi dan kaya dengan manfaat yang terkandung dalam bengkuang tersebut, ada niat untuk mencoba ber-ekperimen dan mengolah 'Aneka Panganan' yang terbuat dari bengkuang. Kemudian ia mencoba mengolah bengkuang menjadi panganan. "Kue yang pertamakali dibuat adalah BC Original Bengkuang Cake I. Setelah dibuat dan diolah diberikan pada teman yang berkunjung kerumah. Kemudian keu Cake tersebut disajikan kepada tamu. Teman-teman menyantapnya dan mereka sangat menyukainya. Selain itu, kue Cake juga diberikan pada tetangga untuk mencoba panganan yang tersebut dari bengkuang. Kemudia diminta komentar dari mereka, ternyata mereka merespon dengan baik. Mereka menyebutkan panganan tersebut ternyata sangat enak," lanjut ibu yang bekerja di Balai Riset dan Stadarisasi Industri Pangan itu.

Kue Cake Bengkuang itu ternya banyak mendapat pesanan. Kue Cake Bengkuang olahannya itu banyak dari berbagai kalangan. "Ada yang memesan dari perkantoran untuk panganan sebagai snek saat rapat. Selain itu ada pula pesanan dari Kafe dan Katering sebagai panganan di tempat-tempat pesta," sebut ibu yang sehariannya berjibab itu.

Sembari melangkah membuka pendingin mengambil kue basah, Ia juga menyebutkan bahwa menyediakan Puding Bengkuang. Selain itu ia juga menjelaskan jenis pesanan Kue Cake Bengkuang. "Untuk pesanan dalam satu kota di isi dua potong kue seharga Rp.5000. Ada pula seharga Rp.8000 dan Rp.10.000 dalam satu kotaknya. Harga-harga tersebut tergantung pada bentuk pesanan yang dibutuhkan. Selain itu, harga tertinggi kue Cake perkotak seharga Rp.35.000," jelasnya.

Dia menyebutkan, kue kering tersebut dapat bertahan bermingu-minggu lamanya. Sementara kue basah bisa bertahan tiga sampai empat hari. Karena kue basah tersebut tidak menggunakan pengawet.

Kemudian Ia menyebutkan Jenis kue kering yang telah dibuatnya. Kue Cake tersebut adalah Biskuit Bengkuang, Keripik Bengkuang. Kemudian jenis kue basah seperti, sangkai bengkuang, Bakwan Bengkuang, Pastel dan Martabak Beken. Panganan ini termasuk kue Pedas. Sementara jenis-jenis lain adalah BB 1 WH8 Bengkuang Ball, BB 2 WH8 Bengkuang Ball, BC 1 WH8 Bengkuang Cup, BC Original Bengkuang Cake, BC Mix WH8, Bengkuang Cup Mix, BC WH8 Keju Bengkuan Cake, BC WH8 Cokelat Bengkuang Cake, BC WH8 Brownis Bengkuang Cake. 

Wilsa Hermianti yang memiliki tiga orang karyawan saat ini menargetkan bagaimana bekerjasama dengan pihak rumah sakit, sebagai pemasok panganan yang sehat dan bergizi seperti bengkuang. Karena panganan yang terbuat dari bengkuang tersebut baik bagi penderita diabet. Kemudian, juga membatu petani bengkuang. Selain itu, dapat meningkat kualitas dan budaya bengkuang.

Kerena kepiawaiannya mengolah Bengkuang membawanya untuk mendapatkan Penghargaan. Dia memperoleh penghargaan sebagai Rekor Muri Kota Padang pada tahun 2013. Kemudian pada bulan Oktober 2015 lalu mendapat penghargaan 'Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing Nasional' dari Pemerintah pusat.

Selain itu Showroom Rumah WH8 Cake Bengkuang dan Keripik merupakan tempat menimba ilmu bagi mahasiswa. "Saat ini ada tiga orang bahasiswa Unand yang pratek disini sebagai studi lapangan. Sebelumnya juga banyak mahasiswa yang praktek disini seperti, Unand, STIKES RI dan SMK," katanya.

Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang Over kapasitas Penghuni, namum tetap produktif memberikan pelatihan dengan pihak ke tiga

Meskipun serba keterbatasan dan kekurangan kenaga pengawasan para napi, namun tetap mampu menjalankan aktivitas. Selain itu, napi juga dibekali dengan bimbingan dan latihan. Kemudian pembinaan kepribadian dan kemandirian yang diberikan kepada narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang. Narapidana tidak hanya sebagai orang yang menjalankan hukuman atas perbuatannya dibalik jeruji besi. Namun, para napi juga akan diberikan bimbingan dan pelatihan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang, Provinsi Sumatera Barat

Laporan— Julnadi Inderapura, Padang

Dalam rangka peringatan hari lembaga Pemasyarakatan ke 51 Kegiatan, Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang,  mengadakan kegiatan seperti biasa. Kegitan peringatan tersebut tetap upacara bendera pada acara puncak tanggal 27 april mendatang di Lapas anak Tanjung Pati. Rangkaian kegiatan di lapas tanjung pati tersebut adalah pembacaan ikrar petugas, janji nara pidana, kemudian ada semacam pameran berupa karya seni dan kerajinan narapidana. Selain itu, narapidana sebelumnya telah diacakan pameran pada awal april, kemudian kegiatan olah raga seperti bulu tangkis dan sepak bola putsal.

Sebelumnya lapas klas II A Padang pernah pameran di Jakarta untuk memamerkan karya narapidana. Seperti pameran batu cintin, pot bunga, pernak pernik dan miniature. Pameran hasil karya dan kerajinan narapidana tersebut mendapat sorotan di kementrian perindagtamben. Pameran itu, ada yang memesan dan disesuai dengan pasaran harga. Namun yang terpenting paling tidak semua orang tahu bahwa lapas klas II A Padang memiliki binaan dan pelatihan. Sehingga banyak bermunculan karya seni hasil karya napi, sebagai bekal di kemudian kelak jika mereka telah keluar dari LP. Hal tersebut diungkapkan oleh Ka KPLP Darwan kepada Penulis pada hari Kamis 23 April 2014.

Dia menyebutkan, untuk membinaan dan perlatihan terhadap narapidana dilakukan oleh diberikan terhadap napi yang akan keluar dari LP. Sehingga setelah keluar para dari LP napi memiliki skil yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan dan bahkan Negara sekalipun. Apalagi jika napi tersebut mampu untuk berwira usaha dan membuka perekonomian baru, sehingga meningkatkan perekonomian Negara.

Sebut saja, Yulhen Fiter, narapidana 363 pencurian yang memiliki kemampuan dalam mengasah batu akik, selain itu dia juga bisa membuat gagang batu akik berbahan tempurung (batok kelapa). Hasil karyanya itu, memang patut di acungkan jempol. Sebab, dengan karya seni yang tinggi dia mampu memodif botok kelapa tersebut menjadi gagang batu cincin yang elit. Sehingga jika dilihat sepintas seakan tidak percaya dengan hasil karya napi yang eklusif itu.

Batok kelapa yang di potong sesuai dengan ukuran jari tangan, kemudian patok kelapa tersebut dilapisi dengan tembaga. Tempelan tembaga itu dipasang sesui dengan ke inginan berdasarkan serta bentuk yang diinginkan.  Kemudian tembaga tersebut selain sebagai penghias pinggiran patok kelapa gagang cincin tersebut. Tembaga juga di fungsikan untuk mempercantik warna batok kelapa. Perpaduan antara batok kelapa dan logam tersebut sekan memambah warna karya seni yang tinggi di ciptakan napi. Kemudian, motif gambar dan ukiran yang diciptakan pada gagang cincin tersebut juga berfariasi. Ada motif kaluak paku dari dareh minang dan juga bisa di fariasikan dalam bentuk lain.

Pelatihan dan bimbingan tersebut tidak tarlepas dari pihak ke tiga. Sebab, lapas klas II A Padang menyakini tidak memiliki anggaran untuk itu. Sehingga tanpa bantuan dari pihak ke tiga tersebutlah para napi dapat belajar. Baru-baru ini pelatihan pengasahan batu akik dilakukan olah Danrem, yang membantu dua set alat asah, kemudia satu set mesin pemotong. Selain itu, Danrem juga mendatangkan dua orang pemateri yang memberikan pelatihan cara mengasah batu akik, kemudian cara membuat gagang batu akik dari batok kelapa. Hal itu, dilakukan untuk menambah kempampuan dan skil para napi.

Harapannya agar mampu napi ini tidak lagi kembali kepada perbuatan pidana setelah keluar dari lapas klas II A ini. setelah keluar dari tempat ini memiliki skil dan bisa mempengaruhi kehidupan dengan skil yang dimiliki. Mudah-mudahan Jika setelah keluar mereka tidak memiliki pekerjaan, otomatis dia menjadi pengangguran. Apa bila dia membutuhkan kehidupan sehari-hari maka cenderung melakukan kejahatan kembali. Setelah keluar nanti harpan kita mereka menjadi masyarakat yang baik kembali. "Bagi nara pidana setelah keluar dari lapas memiliki skil yang bisa diandalkan baik bagi dirinya, keluarga, lingkungan dan bahkan negara sekalipun," sebut Darwan saat ditemuai di ruanga kerjanya.

Selain itu, pelatihan juga diberikan terhadap narapidana seperti, Pembuatan pot bunga, pembuatan pupuk organik, pengasahan batu akik, pembuatan gagang batu akik dari tempurung, pembuatan batu bata ringan, pembuatan holobri dan budidaya ikan lele. Kemudian pelatihan seni ukir, pembuatan ukiran yang berbahan serbuk, kemudian miniatur dan pernak-pernik.

Dari keseluruhan hasil karya dan kerajinan napi di lapas klas II A Padang telah dipamerkan di jakarta oleh kementrian Perindagtamben. Hasil karya napi tersebut patut di apresiasi sehingga masing-masing diberikan penghargaan berupa sertifikat. "Bentuk pelatihan yang diberikan perupa Pelatihan pembuatan pot bunga, pembuatan pupuk organik, kerjasama dengan Danrem, pengasahan batu akik, kemudian pembuatan gagang batu akik deri bahan tempurung, pembuatan loubrik dengan Yayasan Budha Buci. Pembuatan batu bata ringan," jelasnya lebih lanjut.

Selain itu, untuk pelatihan perorang pembuatan ukiran-ukiran yang berbahan baku dari serbuk dan masi. Dari bahan baku tersebut bisa menjadi bentuk bermacam-macam karya seni dan kerajinan tangan. Sehingga, bimbingan dan pelatihan di berikan pada napi. Skala proritas diberikan pelatihan kepada narapidana yang masa tahanannya tidak lama lagi hanya tinggal beberapa bulan saja. Mereka itulah yang diberikan pelatihan dan bimbingan. Sehingga jika mereka telah keluar mereka memiliki skil untuk bertahan hidup. Jika yang napi yang masih lama keluar untuk apa diberikan pelatihan. “Kita memberikan skala prioritas yang berlaku untuk semuanya, namun tentu tidak kesemuannya di berikan pelatihan,” akunya.

Destri Syam menuturkan, dilapas para napi juga mendapatkan binaan berupa Pembinaan keperibadian dan kemadirian. "Pembinaan kepribadian ini diberikan berupa pembinaan menulis dan baca alqur an, shalat jumat, kemudian tusiah ke agamaan yang diberbantukan oleh pihak ketiga, Termasuk mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang dan  fakultas hukum Unand yang memberikan pembinaan dan bimbingan," tuturnya.

Selain itu, jelasnya bimbingan Pendidikan untuk pake A, paket B, paket C, juga akan diberikan. Meskipun sebelumnya telah ada tetapi telah terputus. Kendalanya selama ini tidak dapat diberikan oleh pemda. "Harapan kita, jika mereka diberikan kesempatan untuk pendidikan, setelah keluar dari lapas ini, napi dapat bekerja diperusahaan dan sebagainya. Kemudian mereka juga telah di bekali dengan skil dan telah mendapatkan sertifikat dari desperindagtamben sebagai modal mendapatkan kerja," harapnya.

Kemudian, bimbingan dan pembinaan dari Danrem mengenai wawasan cinta negara dan cinta tanah air. Selain itu, bimbingan ke pramukaan yang bermanfaat bagi napi terhadap mental dan semangat juang mereka. "Danrem juga hebat memberikan pelatihan dan bimbingan terhadap narapidana untuk kepribadian," katanya.