Thursday, May 25, 2017

The Indonesian Day Belanda, Ali Yusuf jadi Keynote Speaker Satu-satunya

Sukses sebagai penerus transformasi Kota Sawahlunto yang sebelumnya Kota Tambang Batubara menjadi Kota Pariwisata, Ali yusuf, Walikota Sawahlunto menjadi perhatian Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda. 

Ali Yusuf  menjadi satu-satunya Keynote Speaker pada event Indonesian Day yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Gronigen, Belanda, Sabtu, 20 Mei 2017.

Acara dihadiri oleh Dubes RI di Belanda, I Gusti Agung Waseka Puja dan President of University og Gronigen tersebut, berlangsung prestisius dan kemampuan Walikota Sawahlunto dalam menyampaikan materi mengundang decak kagum dari peserta yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Yusuf mempromosikan Songket Silungkang dengan menyerahkan songket silungkang sebagai cendramata kepada President of University og Gronigen, Prof. S. Popperma dan Dubes RI di Belanda, I Gusti Agung Waseka Puja.

Merupakan sebuah kesempatan emas dan kebanggaan Walikota Sawahlunto di undang selaku pembicara dalam acara Indonesian-International Student Culture Festival (I-ICSF)  Indonesian Day  2017 di Groningen Belanda, 20 Mei 2017.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Sawahlunto memaparkan tentang upaya dan keberhasilan Sawahlunto bertransformasi  dari Kota Tambang menjadi Kota Pariwisata dg mengandalkan bangunanan dan lahan bekas tambang batubara,  potensi alam dan daya tarik kreativitas, kerajinan masyarakat seperti songket,  kopi, batubara. 

Sementara Duta Besar Indonesia untuk Belanda menyambut baik dan mengapresiasi langkah Walikota Sawahlunto yang komit dan konsisten dalam memajukan Pariwisata dan mempromosikannya ke dunia internasional. 

Acara yang dihelat dari siang hingga malam tersebut, dihadiri tidak kurang dari 500 orang peserta dan tami yang terdiri dari seluruh Mahasiswa Indonesia di Belanda, mahasiswa delegasi Negara Asing,  Kedutaan besar RI untuk Belanda. Presiden Univesrsity of Groningen, Pemerintah Kota Groningen dan warga Indonesia yang ada di  Belanda khusunya Groningen.

Ketua Panitia yang merupakan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Groningen Amak M Yaqoub mengatakan bahwa terpelihnya Walikota Sawahlunto selaku pembicara karna melihat dan mengamati komitmen yang tinggi dan keberhasilan Sawahlunto bertransformasi dari Kota Tambang menjadi Kota Pariwisata.

Amak menyampaikan apresiasi dan berkomitmen beserta seluruh anggota utk berperan aktif dalam mempromosikan Pariwisata Sawahlunto dan akan membantu dalam upaya Sawahlunto menjalin kerjasama dengan beberapa Kota  di Belanda.

Pada kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Belanda mengapresiasi dan memuji langkah Walikota dan siap membantu promosi dan upaya Point penting yg didapatkan dari kunjungan walikota tersebut adalah kesempatan utk mempromosikan pariwisata Sawahlunto, menjajaki kerja sama dengan pemerintah kota  Groningen dan kota lain di Belanda, menyusur jejak sejarah sawahlunto, dan mencari peluang untuk beasiswa pelajar sawahlunto agar bisa menyambung pendidikan di Negeri Kincir Angin tersebut. 

Walikota Sawahlunto yg didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga selain menjadi pembicara juga mengagendakan kunjungan ke Univwesity of Leiden dan ke Kedutaan Besar Belanda di Den Haag Belanda. 

Tuesday, May 23, 2017

Sambut Ramadhan Dengan Alek Tahunan Bapuau Sejarah Nagari Kajai Balai Batu Sandaran

"Banyak cara yang dilakukan orang untuk penyambutan bulan suci Ramadhan. Seperti di Nagari Kajai Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, penyambutan dengan alek nagari bakaua. Tradisi tahunan penyambutan 15 hari jelang bulan Ramadhan dengan tradisi Bapuau. Seperti apa Sejarah Nagari Kajai?"


Senin, 15 Mei 2017 siang langit kota Sawahlunto, cerah. Jalanan berliku di lereng perbukitan serta yang pemandangan alam nan indah. Siang itu, orang-orang telah berkumpul di balai-balai adat nagari Kajai, Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Ibu-ibu baya berbanjar berbaris menjunjung dulang diiringi musik perkusi tradisi Talempong Pacik dan Tambua. 

Dulang yang dibawa ibu-ibu tersebut berisi makan serta lauk-pauk untuk makan Bajamba di balai-balai (Balerong). Tari Galombang jo Siriah Carano disertai atraksi Silek Tuo Bungo anak nagari Kajai. Para tamu undangan dan penonton telah memadati lapangan balai-balai nagari Kajai menyaksikan atraksi budaya. Balai-balai tersebut dilengkapi dengan sembilan batu sandaran diperuntukan untuk datuk 'Manduduakan' (mengonsep atau merumuskan) nama Nagari. Hingga saat ini Batu Sandaran Tersebut masih terjaga dan menjadi objek wisata.

Pengunjung duduk lesehan bersila di balai-balai dengan Duduak Baselo (duduk bersila, bagi laki-laki) dan Duduah Basimpuah (duduk bersimpuh, bagi kaum perempuan). Sebelum makan bajamba berlangsung pengunjung dzikir dan berdoa serta selawatan kepada nabi Muhammad, SAW. Kegiatan tersebut disebut dengan Tradisi 'Bakaua' (berkaul) sebagai perayaan syukuran usai panen raya serta terhindar dari penyakit dalam diri. Bakaua juga digunakan untuk doa meminta hujan. Kemudian dilanjutkan dengan makan bajamba bersama tokoh masyarakat.

Usai berdoa dan berselawat dilanjutkan dengan 'Ureh tawa nan ampek', yakni Sitawa, Sidingin, Sikupa, Sikarau serta daun Sicerek datang Kudian, (terakhir) sebagai 'paureh' merupakan ramuan obat tradisi. Ramuan obat penawar tersebut dipercikkan oleh 'Urang pandai' (Ahli Spiritual) nagari Kajai kepada ubun-ubun pengunjung yang hadir, menggunakan daun sicerek. 

'Sicerek nan datang kudian' sebagai 'paureh' bertujuan untuk perlindungan diri agar terhindar dari penyakit dan mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. 'Ureh tawa nan ampek' tersebut menjadi rebutan bagi pengunjung yang hadir termasuk anak-anak. Kemudian, dilanjutkan dengan tradisi 'Bapuau' anak nagari Kajai di halaman balai-balai atau Balerong.

Kasir, nan bagala Sutan Karaniah, urang pandai ditinggikan sarantiang didulukan salangkah di Nagari Kajai, Desa Balai Batu Sandaran mengatakan bahwa 'Bapuau' pada dasarnya melemparkan lawan yang saling berhadapan dengan pohon pisang yang telah di potong. Tradisi Bapuau dari leher ke bawah tidak bokeh mengelak pada saat dilempar. 

"Bapuau pada hakikat lahirnya adalah melempar semua hal-hal negatif dalam tubuh seseorang, termasuk melemper penyakit yang ada dalam tubuh. Sehingga dalam menjalan ibadah puasa ramadhan terlepas dari sifat negatif. Bapuau tersebut dilakukan 15 hari menjelang ramadhan," ujar paruh baya yang mengenakan kopiah ini.

Sebelum pelemparan, lanjut dia, maka diharuskan kedua belah pihak yang akan saling melempar untuk bersilat atau mambukak langkah. Setelah itu, barulah kedua belah pihak saling melempar. Kenapa harus bersilat, karena hal ini akan berkaitan dengan etika, sebab Bapuau merupakan tandingan datuak-datuak nan manitah.

Maka, jika lemparan mengenai tubuh lawan maka pohon pisang yang mengenai lawan tersebut jangan di buang. Karena bisa dimanfaatkan untuk menjadi obat bagi kesehatan dengan cara pohon pisang tersebut bisa di rendam menggunakan air panas kemudian di minum airnya. Sehingga, tak heran pohon pisang yang berserakan tersebut di pungut secara berebutan oleh warga. 

"Bahan pelemparan batang pisang yang telah di potong tersebut tidak bisa di gantikan dengan yang lain. Karena pohon pisang adalah pandinginan datuak datuak," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kajai, Tamrin Datuk Malelo menambahkan bahwa Tradisi Bapuau lahir sejak zaman nenek moyang turun temurun semenjak Nagari Kajai ada pada abad ke 13 masehi (1200 M). Nagari Kajai sendiri berasal dari Pariangan Padangpanjang, terus ke Gunuang Talang berjalan menuju daerah Selatan sampai ke Panjaringan.

"Pada abad ke 13 masehi (1200 M) dari puncak Panjaringan, rombongan dipimpim Dt. Bandaro Sati berjalan menelusuri sungai dan sampai pada suatu daerah kemiringan (nagari Kajai, red), disepakati berhenti. Disanalah rombongan mulai membuka lahan sawah dan ladang. Kemudian memulai membuat rumah tempat tinggal. Daerah tersebut diberi nama koto nan Balainyo, Balai Satu atau pasarnya setiap hari Sabtu," ujar pria memakai saluak dikepala dengan Keris berselip dipinggang.

Sementara itu, lanjut dia, saat itu pimpinan rombongan Dt. Kepala Kaum bergelar Dt. Rajo Lelo memelihara tiga ekor Kuda yang selalu lepas dari ikatan tali. Lalu kuda tersebut pergi minum air ke anak sungai yang ada di depan 'Guo'.

Suatu ketika, pada saat hari sedang tengah hari, ketiga kuda tersebut lepas dari ikatan dan pergi menuju hulu sungai untuk minum. Melihat kejadian serupa yang berulang kali, Dt. Kepala Kaum, mengikuti sampai ke lereng bukit. Namun kuda tersebut berlari kencang, sehingga kuda tersebut tagolek (jatuh). Dt. Kepala Kaum sangat geram sehingga kuda tersebut di sumpah. Atas izin tuhan yang maha kuasa kuda tersebut berubah menjadi batu hingga saat ini di kenal dengan kudo tagolek (Kuda Jatuh). Hingga saat ini batu Kudo Tagolek tersebut menjadi tempat wisata.

Selanjutnya, kuda kedua terus berlarian hingga hilang dari pandagan mata. Maka, diberitahukan kepada orang banyak untuk di Kajai (mengejar) kuda yang hilang tersebut. Kemudian, karena lama berjalan mengejar kuda tersebut sampailah pada gua. Lalu, Dt. Sutan Dilangik dan Khatib Rajo bertemu kuda yang sedang minum. Lalu mereka memberi tahu kepada Dt. Kepala Kaum si pemilik kuda bahwa kudanya sedang minum dihulu sungai.

Dt. Kepala Kaum bergelar Dt. Rajo Lelo pun datang dan melihat kudanya sedang minum. Karena masih kesal dengan kuda tersebut, Dt. Rajo Lelo pun menghardi kuda tersebut dengan keras. Kuda tersebut terkejut sehingga berhamburan, satu ekor pergi ke atas bukit bukit. Sementara, kuda satu lagi masih berdiri ditempat dan hanya menoleh ke belakang. Seketika itu pula, induk kuda tersebut disumpah menjadi batu yang dikenal dengan Guo Batu Kudo (Goa Batu Kuda). Goa Batu Kuda tersebut saat ini masih ada dan menjadi ikon objek wisata nagari Kajai. Sedangkan kuda yang lari ke atas bukit tersebut juga menjadi batu dan daerah tersebut dinamai dengan Batu Tangah. 

Kemudian, melihat daerah sekitar 'guo' tersebut bagus untuk berladang dan bersawah disamping itu bagus sebagai tempat tinggal menurut Dt. Kepala Kaum pada saat itu, Maka Dt membawa anak, cucu dan kemanakannya untuk tinggal di daerah tersebut yang di berinama Koto Tingga, (Kota tempat tinggal).

"Melihat kondisi daerah tempat tinggal belum ada balai-balai dan masjid maka di Kajai untuk bermusyawarah. Tujuan bermusyawarah tersebut untuk menentukan nama daerah, menentukan status Tanah Ulayat (nagari), dan Tanah Suku, serta menentukan undang-undang atau peraturan nagari," ujarnya.

Tanpa ada persiapan, maka di undanglah datuk yang sembilan dari dua nagari. Dua orang datuk dari nagari Kubang, dua datuak dari nagari Kolok, dua datuk dari Lunto, dua datuk dari Sebarambang dan satu orang datuk dari nagari Kajai nan di tuakan (yang dihormati). Kesembilan datuk tersebut duduk di batu sandaran yang berada di balai-balai (balerong).

"Lalu dihari yang ditentukan datanglah datuk Nan Sembilan dan duduk bersandar dibatu sembilan dibawah pohon kayu yang besar untuk bermusyawarah. Maka, musyawarah tentang nama nagari (daerah) yang menjadi pertimbangan yakni asal mulanya ditemukan nagari baru berawal dari kuda lepas sehungga di Kaja'i (kejar) oleh orang kampung. Kemudian, terdirinya musyawarah tanpa persiapan atau di Kaja'i," paparnya.

Selanjutnya, lanjut Tamrin, musyawarah dibawah batang kayu besar dan rindang dengan ciri-ciri apabila batang kayu tersebut di gores mengeluarkan getah. Kemudian, getah tersebut apabila ditarik akan semakin panjang. Maka diberilah nama pohon tersebut Batang Kajai, sehingga dalam musyawarah tersebut ke sembilan datuk tersebut mengepakati nama nagari (daerah) dengan nama Nagari Kajai.

"Alek nagari Bakaua ini merupakan acara tahunan. Hanya sekali seja dalam setahun yang dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan. Kegiatan diisi dengan acara seni budaya dan agama, yakni pertunjukan randai anak nagari, Talempong Pacik, Tari Piriang, atraksi Silek Tuo termasuk Bapuau anak nagari," katanya.*

Thursday, May 18, 2017

Koni Imbau Atlet Hindari Doping

Kejuaraan Nasional The Heritage Mr Indonesia seri II tahun 2017 yang dihadiri oleh atlet dari 17 Provinsi. 34 provinsi yang ada di Indonesia sebagian atlet hadir ikut serta berkopetisi diajang kejuaraan nasional Mr Indonesia seri II. Keseluruhan peserta yang hadir pada malam hari ini ada sebanyak 150 orang atlet dari berbagai provinsi. Kemudian untuk satu orang atlet, ofesialnya ada enam orang. Jadi ada sebanyak 900 orang yang hadir pada malam hari ini. 

"Atlet bina raga untuk pulau Sumatera, hadir seluruhnya kecuali Sumatera Selatan dan Lampung. Kemudian atlet dari pulau jawa selutuhnya hadir seperti DKI, DIY, Jabar, Banten, Jatim, Jateng hadir pada malam hari ini. Kemudian, atlet dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta dari atlet dari Nusa Tanggara Timur yang merupakan Indonesia bagian timur turut menghadiri kejuaraan nasional Mr Indonesia seri II termasuk atlet dari Sumatera Barat, pada umumnya dihadiri oleh pencab yang ada di seluruh Sumatera Barat," ujar Buyuang Lapau Ketua PABBSI Sawahlunto, Sumatera Barat, saat menyampaikan pidato pembukaan The Heritage Mr Indonesia seri II tahun 2017 di hol PT. BA, pada Sabtu, 13 Mei 2017 malam. 

Ia menyebutkan bahwa Sawahlunto memiliki home sty sebanyak 200 kamar. Kemudian, Hotel Ombilin dan Hotel Parai ada sebanyak 200 kamar. Jadi, sebanyak 400 kamar hotel telah dihuni oleh pengunjung Mr Indonesia seri II tahun 2017. "Begitulah pemerintah kota mengembangkan pariwisata kota Sawahlunto untuk selalu berupaya mengadakan iven nasional dilaksanakan di Kota Sawahlunto," katanya.

Ia mengatakan bahwa kenapa Mr Indonesia seri II merupakan kejuaraan yang bergensi dilaknasakan di Sawahlunto. Karena memang kota Sawahlunto telah menyenggarakan iven lokal PABBSI Sawahlunto dan di dukung oleh Provinsi Sumatera Barat. Atas supporting dari gubernur Irwan Prayitno, penyelenggaraan iven PABBSI Bina Raga dapat dilaksanakan di Sawahlunto. 

"Maka, berdasarkan Surat PABBSI nomor 170 pada tanggal 23 Desember 2016 dari Kemenpora, ditunjuk kota Sawahlunto menjadi tuan rumah Mr Indonesia seri II. Harapan kedepan kepada PB-PABBSI agar iven nasional termasuk seleksi Kejurnas PABBSI bisa diadakan di kota Sawahlunto," tuturnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto menyebutkan bahwa Sawahlunto memiliki home sty sebanyak 200 kamar. Kemudian, Hotel Ombilin dan Hotel Parai ada sebanyak 200 kamar. Jadi, sebanyak 400 kamar hotel telah dihuni oleh pengunjung Mr Indonesia seri II tahun 2017. Maka, implementasi pembangunan daerah tersebut ditunjang oleh pariwisata. 

"Dengan begitu, kejuaraan nasional Mr. Indonesia seri II di percayakan kepada Sawahlunto menjadi tua rumah. Begitulah pemerintah kota mengembangkan pariwisata kota Sawahlunto untuk selalu berupaya mengadakan iven nasional dilaksanakan di Kota Sawahlunto. Melalui iven ini multiefeknya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Ia mengatakan bahwa iven kejuaraan nasional tersebut difasilitasi oleh pemerintah, namun sumber ekonomi bagi masyarakat. PABBSI telah berkontribusi meningkatkan jumlah kunjungan wisata di kota Sawahlunto dengan adanya kejuaraan nasional the heritage Mr Indonesia seri II.

"Iven selanjutnya kota Sawahlunto dipercaya menjadi tuan rumah. Kejuaraan Nasional Panjat Tebing usia remaja. Kemudian, November mendatang Jambore Pemuda Indonesia di Kota Sawahlunto. Selanjutnya sepeda wisata hanya ada di Kota Sawahlunto dan Bukittinggi melalui menteri pemuda olahraga dan gubernur sumbar," katanya.

Erman Somosi, Koni Pusat menyebutkan bahwa kota Sawahlunto memiliki heritage secara nasional yang pernah ada sebelum ada Kutai Timur serta Kutai Kartanegara. Sawahlunto sudah dikenal dengan kekayaan alamnya dan bangunan terbukti peninggalan yang lalu sehingga patut dipertahankan.

"Sebelum datang ke kota Sawahlunto, saya mencari informasi tentang Sawahlunto. Informasi tersebut sesuai dengan kondisi tersebut sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Maka kebanggaan saya dengan kota Sawahlunto, dengan penduduk yang relatif kecil dan PAD yang kecil. Tetapi pemerintah kota betul-betul berinprofisasi bagaimana mengangkat Sawahlunto sesuai dengan latar belakang yang dimiliki geologis yang bagus," katanya.

Kemudian, lanjut dia, hal tersebut perlu ditingkatkan lagi dengan memiliki gagasan yang lebih baik lagi. Maka, dengan demikian dibuktikan oleh seorang pejabat betapa besarnya olah raga terhadap pengaruh yang memberikan serta multi efeknya terhadap ekonomi kerakyatan. "Kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan, hal ini yang mengesankan bagi saya di Sawahlunto," ujarnya.

Menurutnya, banyak cabang olah raga lain yang bisa bersedia datang ke Sawahlunto untuk lebih menyemarakan dan meningkatkan perekonomian rakyat. Maka, Koni Pusat akan memberikan dorongan olah raga yang lain terutama binaraga. Kemudian, hal yang sangat penting bagi bina raga adalah bahwa Koni pusat mendukung dan memberikan apresiasi atau upaya-upaya yang dilakukan oleh PABBSI, khususnya binaraga yang digelar. 

"Diharuskan iven Mr Indonesia seri II diharapka menghasilkan atlet binaraga yang tangguh dan berkualitas serta mampu bersaing dan membanggakan pada iven international," imbuhnya. 

Ia menegaskan bahwa PABBSI mempunyai tiga disiplin cabang olah raga yakni angkat besi, angkat berat dan binaraga. Maka, beban ini cukup keras bagi PABBSI, karena tiga cabang olah raga ini sangat retan terhadap doping. Doping yang sangat ditabukan dalam dunia olah raga. "Oleh karena itu, saya ditugaskan datang ke Sawahlunto untuk menyampaikan pesan bahwa bagaimana olah raga bisa berkualitas baik mengangkat harkat dan martabat serta kehormatan bangsa dengan tidak menodainya masalah doping," tukuknya.

Ia menambahkan bahwa upaya yang dilakukan oleh PABBSI khususnya membina untuk bina raga dalam rangka mensosialkan bagaimana supaya PABBSI tidak menggunakan doping seperti PON tahun lalu. "Khusus bina raga ada beberap catatan penting yang perlu disampaikan pada kesempatan ini agar menjadi perhatian bersama bagi seluruh insan bina raga Indonesia," katanya.

Pertama, pada PON ke 19 tahun 2016 lalu di Jawa Barat ada sebanyak 12 kasus doping, 8 diantaranya terkena atlet bina raga. Hal ini bisa menjadi perhatian bersama-sama. Koni pusat prihatin dan meyesalkan kejadian tersebut. 

Oleh karena itu, lanjut dia, PABBSI harus melakukan efaluasi dan upaya kongkrit yang terarah agar kedepan tidak adalagi serta menodai esksistensi bina raga dalam keolah ragaan nasional. Oleh karena itu, kegiatan Mr Indonesia seri II ini diberika apresiasi besar.

Kedua, pada movide Asia, yakni Asia Sigame di puket Thailand, atlet yang dibawa dan akan diikutsertakan pada iven kontes, karena berat badan yang tidak masuk atau overlip. Hal ini merupakan catatan penting agar semua jajaran bina raga memahami agar kedepan dapat melakukan perbaikan. 

Ia mengaku bahwa peran dan fungsi pelatih sungguh sangat besar dan penting bagi menghindarkan atletnya melakukan doping. Selain itu, para atlet harus memahami bahaya doping disamping akan merusak dirinya sendiri, hal itu ada perbuatan yang tidak sportif. Untuk itu, diharapkan agar seluruh insan bina raga dapat berkopetisi secara baik dan raih prestasi dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas yang tinggi. 

"Kedepan akan kebih baik dan dengan catatan kedepan ada PON ke 20 tahun 2020. Koni sedang melakukan pencermatan agar semua nomor yang dipertandingkan bisa dipertandingkan. Tetapi PB Koni secara cermat akan melakukan seleksi agar cabang olah raga yang dipertandingkan tetapi ada pengurangan," tutupnya.

Friday, May 12, 2017

Menjalani Tugas Kades Diminta Transparan

Pemerintahan desa dan kelurahan merupakan pemerintah terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kepada kepala desa yang telah dilantik dan disumpah, agar melaksanakan tugas serta amanah dengan sejujur-jujurnya dan seadil-adulnya. Perintah kota himbau kepala desa dan kelurahan dalam melaksanakan tugas secara terbukan dan transparan. 

"Kerja sama Badan Permusyawarahan Desa (BPD), LPM, Karangtaruna dan tokoh masyarakat untuk merencanakan kegiatan yang akan dibuat di desa Talawi Hilir. Dalam melaksanakan tugas dan amanah yang dilaksanakan secara terbuka dan transparan," ujar Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto saat pidato pelantikan Kepala Desa Talawi Hilir, Kecamatan Talawi, Rabu, 10 Mei 2017.

Ia mengatakan bahwa pemerintah kota telah menyampaikan kepada kecamatan, kepala desa dalam melaksanakan tugas akan terbuka bagi masyarakat. Kemudian kepada tokoh masyarakat yang ada jika ada kebijakan desa, kecamatan pemerintah kota yang kurang mecing atau kurang pas dan kurang jelas, maka pemerintah kota, camat, desa dan kelurahan yang ada.

"Pemerintah kota bersedia menerima atau berdiskusi untuk mencarikan solusia atau jalan keluar, jika kurang paham yang dibuat desa dan kelurahan. Inilah bentuk satu kesatuan yang ada dalam menjalankan pemerintahan kota sawahlunto untuk mensuport pembangunan yang lebih baik," Katanya.

Ia menyebutkan bahwa secara teknisnya, kepada seluruh OPD yang ada diajak duduk berdampingan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Sehingga, bagaimana meluruskan suatu kegiatan dimungkinkan ada yang kurang jelas. "Lebih teknisnya nanti kepala desa sudah sampikan untuk berkomunikasi kepemerintah kota. Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan apa bila silaturrahmi antar sesama tetap terjaga," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pemilihan kepala desa 27 April lalu, secara serentak di 9 Desa telah selesai dilaksanakan. Pada hari ini sudah dilantik dan disumpah kepala desa terpilih. "Memang tidak perlu berlama-lama karena empat desa yang dijabat PJS akan dilantik dan menunggu waktu pelantikan karena akan bersinggungan langsung dengan kegiatan yang ada," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu masih banyak kekurangan disana sini akibat kepala desa sebagai PJS yang tidak mempunyai kewenangan penuh terhadap kegiatan desa yang ada. Karena ada keterbatasan yang dimiliki oleh PJS desa karena pekerjaan ganda, di desa bekerja dan kantor yang lama pun bekerja.

"Maka, pemerintah kota kepada kepala desa, melalui Kadis Sosial Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perlindungan dan Anak, Kota Sawahlunto, agar menyelesaikan permasalahan desa. Maka sebelum tanggal 15 Mei mendatang untuk kepala desa yang PJS agar segera dilantik," tukasnya.

Sehingga lanjut dia, apa yang dicanangkan oleh tokoh-tokoh masyarakat dalam APBDes tahun 2017 dapat di realisasikan sesuai dengan harapan. Sebab, Gubernur Sumbar pada Musrembang tingkat provinsi menyampaikan dalam program dan kegiatan yang dibuat di nusantara ini. "Khususnya sumbar pada ujung-ujungnya adalah untuk kesejahteraan rakyat yang ada, sampai pada era global ini," katanya.

Tuesday, May 9, 2017

Produksi Kakao Sawahlunto Capai 60 ton Perbulan

Produksi Kakao sejak Januari 2017 mencapai 60 ton tiap bulannya dari 27 Desa dan 10 Kelurahan. 60 ton Kakau perbulan tersebut akan diupayakan me-manage-nya dan meningkatkan hasil produksi, dengan melakukan sambung samping Kakao. Hal ini agar bisa dimanfaatkan sebagai pilot project tiap desa dan kelurahan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. 

"Produkai tersebut masih jauh dari harapan, karena selama ini adanya penyakit Kakao dan tidak tertutup kemungkinan kesalahan kita yang kurang memperhatikan dan merawat Kakao itu sendiri. Saya telah mencoba sejak tahun 2002 pada 300 batang kakao dengan cara sambung samping. Jika ini berhasil maka dihimbau kepada desa dan kelurahan untuk mengajak masyarakat memakai sambung samping," Ujar Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, saat pidato pelantikan Kepala Desa Kubang Utara Sikabu, Kecamatan Lembah Segar, Selasa, 9 Mei 2017.

Ia mengatakan bahwa sambung samping Kakau tersebut bisa berhasil maka barulah akan disampaikan pada desa dan kelurahan agar bisa di bantu oleh desa dan kelurahan untuk melakukan penyuluhan terhadap masyarakat agar Kakao dikelola secara baik sehingga produksi kakao bisa ditingkatkan.

"Harga Kakau saat ini bisa berkisar Rp16.000 hingga Rp19.000 perkilo, harga tersebut masih normal. Untuk meningkatkan harga jual, maka karang taruna Lunto Barat dengan Peringkop akan melakukan kerja sama bagaimana memanfaatkan Kakao 60 ton perbulan tersebut dikelola menjadi pasta coklat," katanya.

Maka, lanjut dia, dari itu pemerintah kota di aggaran perubahan anggaran ini akan mencsngkan dana untuk memperbaiki UPTD yang ada di Muara Kalaban yang akan di kelola oleh Karang Taruna untuk membuat pasta yang lebih baik di kota Sawahlunto. "Desa Kubang Utara Sikabu telah pernah mengelola pasta tersebut dan sejatinya digerakan kembali sehingga potensi potensi yang ada bisa dimanfaatkan," paparnya.

Ia menambahkan bahwa untuk percepatan pembangunan dan kemajuan masyarakat sejahtera dengan memanfaatkan potensi yang ada. Hal itu telah dimulai sejak pemerintahan walikota Subari Supardi dengan membentuk pondasi budaya untuk menjadi kota tambang yang berbudaya tahun 2020. Kemudian, dilanjutkan dengan walikota Amran Nur (2008-2013) meletakan pondasi dasar Subari Supardi untuk pembangunan kota Sawahlunto. 

"Amran Nur (Alm) bagaimana ekonomi kerakyatan tersebut bisa dilaksanakan diantaranya dengan menanam kakao dan karet. Maka, tahun 2012 hingga saat ini gonjang ganjing harga karet dan kakao tidak menentu, dan tidak perlu putus asa dengan anjloknya harga karet dan kaku tersebut," tutuknya.

Ali Yusuf menjelaskan bahwa pemerintah kota telah melakukan berbagai kegiatan telah dilaksanakan sebagai langkah antisipasi yang dilakukan. Pada tahun 2013-2015 telah dilaksanakan pembibitan kakao dan karet di kota Sawahlunto. Ada sebanyak 1.250.000 batang bibit Kakao dan 1.500.000 bibit karet. Sementara kota Sawahlunto memiliki luas sebesar 23.345 m persegi, hanya 7 persen untuk lahan pertanian yang bisa di manfaatkan dari luas tanah yang ada.

"Tidak ada lagi lahan untuk menanam karet dan kakau, maka pemerintah kota mengajak dan menghimbau bagaimana mengelola serta memelihara kakao dan karet yang ada dengan baik, guna menambah penghasilan dan pendapatan keluarga dengan terpelihara secara baik," ujarnya.

Saturday, May 6, 2017

Jelang Ramadhan Harga Sembako Naik

Jelang Ramadhan 1438 Hijriah senumlah harga sembako mulai merangkak naik. Kenaikan harga terjadi pada harga cabe merah dan cabe rawit. Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada harga harga bawang putih, kentang dan tomat.

"Harga cabe merah saat ini untuk pengencer di jual seharga Rp35 ribu perkilo gram untuk cabe merah Solok. Kenaikan harga terjadi karena kelangkaan cabe merah karena petani cabe merah tidak lagi panen," Ujar Yayan, 32, pedagang pasar Sawahlunto, blok c, kepada Penulis, Jumat, 5 Mei 2017.

Ia menyebutkan bahwa harga cabe merah sebelum di jual seharga Rp27 ribu perkilo dari agen. Kemudian untuk pengencer di jual seharga Rp30 ribu perkilo. Kenaikan harga jual sebesar Rp2 ribu perkilo. 

"Kenaikan harga ini terjadi mulai sejak seminggu belakangan. Kemudian harga cabe saat ini mencapai Rp35 perkilo gram untuk pengencer. Selanjutnya harga jual dari agen di jual Rp32 perkilo gram," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Anis, 50, pedagang pasar Sawahlunto blok C mengatakan bahwa sejumlah harga mengalami kenaikan terutama harga cabe merah dan cabe rawit. 

"Harga cabe merah di jual Rp32 ribu perkilogram untuk pengencer. Sedangkan harga dari tingkat agen di jual sebesar Rp31 ribu perkilo gram. Kenaikan harga terjadi Rp1000 perkilogram," katanya.

Ia melanjut bahwa kenaikan tersebut terjadi sejak beberahari hari belakangan karena berkurangnya pasokan cabe merah di pasar. Biasanya cabek merah ini masuk dari batusanka dan Solok, namun pasokannya saat ini berkuruang. 

"Kenaikan harga ini dimungkinkan akan terus berlangsung hingga ramadhan mendatang. Karena harga bahan pokok muda ini harganya tidak pernah stabil terutama harga cabe, karena setiap hari harganya bisa naik turun," tuturnya.

Selain cabe merah, lanjut dia, kenaikan harga juga terjadi pada cabe rawit. Cabe rawit sebeluknya di jual Rp9000 perkilo gram. Namun, harga terus mengalami kenaikan hingga mencapai harga Rp15 ribu perkilogramnya. 

"Kenaikan harga cabe rawit ini terjadi sejak seminggu belakangan. Karena tingginya permintaan terhadap cabe rawit dari konsumen. Sebab, jika cabe merah harganya naik, maka harga cabe rawit juga akan ikut naik. Karena, konsumen akan mencampurkannya dengan care rawit agar sambalnya lebih pedas, makanya harga cabe rawit harganya pun melonjak naik," paparnya.

Kemudian, lanjut dia, cabe hijau juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp2000 perkilogram. Sebab, sebelumnya cabe hijau di jual seharga Rp18 ribu, saat ini cabe hijau di jual Rp20 ribu. 

Emi, 52, Pedagang Pasar Sawahlunto blok C menyebutkan bahwa kenaikan harga juga terjadi pada harga bawang putih. Saat ini bawang putih di jual Rp15 perkilogram. Sebelumnya bawang putih di jual Rp13 ribu perkilogram naik Rp2000 perkilo sejak sepekan terakhir. 

"Tomat juga mengalami kenaikan harga Rp1000 perkilogram, sebelumnya tomat di jual Rp8000 perkilogram. Kemudian, kentang juga mengalami kenaikan harga yakni sebelumnya dijual Rp10 ribu. Saat ini kentang di jual Rp12 ribu perkilogram," katanya.

Ia melanjutkan bahwa hargs minyak curah juga mengalami stabil sejak sepekan lalu masih dalam kisaran Rp11 ribu perkilogram. Sedangkan telur ayam buras mengalami kenaikan harga dari biasanya yakni Rp37 ribu perdus. 

"harga encer untuk 10 butir telur ayam buras di jual Rp13 ribu. Kemudian harga sebelumnya untuk satu dus telur ayam buras di jual Rp32. Terjadi kenaikan harga Rp2000 dari harga sebelumnya. Sementara untuk harga beras masih stabil berdasarkan jenis beras. Untuk satu liter beras di jual Rp13 ribu," katanya.

Friday, May 5, 2017

Menjambangi Pondok Al-quran Ulul Albab Kota Sawahlunto

Setahun Vakum karena tak ada Guru

Sudah setahun tak ada lagi suara senandung santri mengaji di Pondok Al quran Ulul Albab, Kota Sawahlunto. Rumah Panggung yang berlantai papan berdinding bambu, biasanya digunakan santri menuntut ilmu Alquran, kini sudah kosong. Bukan karena tak ada santri yang tidak mau mengaji, namun karena guru mengaji yang sudah tidak ada.

Laporan: Julnadi Inderapura, Sawahlunto,

Kamis, 4 Mei 2017 siang langit kota Sawahlunto cerah. Siang itu, Penulis, menjambangi pondok al quran Ulul Albab Kota Sawahlunto. Pondok al quran yang berdinding bilah bambu berupa rumah panggung belantai papan. Suasana surau zaman dulu kala masih terasa di pondok al quraan ulul albab. 

Pondok Al quran Ulul Albab tersebut, murid mengaji hanya duduk lesehan dilantai berlaskan tikar. Pada saat mengaji murid cara duduk melingkar sembari menyimak bacaan temannya yang lain. Mengaji di pondok al quran ulul albab di mulai sewaktu shalat Ashar dan selesai menjelang waktu shalat maghrib masuk.

Pondok Al quran yang didirikan lima tahun lalu, telah lama ditinggalkan murid mengaji. Pondok al quran tersebut fakum sejak setahun belakangan karena tidak ada guru yang mengajar. Meskipun fakum namun pondok alquran tersebut tetap dibersihkan.

Siang itu, Penulis berjumpa dengan Yusni, 52, warga Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin kota Sawahlunto sedang menyapu lantai pondok alquran. Ibu yang mengenakan baju daster warna coklat itu mengatakan bahwa pondok al quraan tidak lagi mengaji sejak setahun lalu. Karena tidak ada lagi guru yang mengajar murid mengaji. Tidak tahu alasan pasti kenapa guru tidak lagi mengajar mengaji di pondok.

Namun yang jelas bahwa guru yang mengajar disini memiliki kesibukan lain di luar, sehingga tidak sempat mengajar mengaji di pondok. Kalau, tersangkut masalah honor tidak mungkin, karena telah ada donatur yang membatu biaya guru mengaji, meskipun tidak tercukupi.

Ia menjelaskan bahwa semenjak tidak ada murid mengaji di pondok, barang yang ada dipondok telah mulai hinga satu satu. Karena pondok alquran ini sebelumnya merupakan bekas bangujan kafe. Karena kafe lengang dan sepi pengunjung akhirnya kafe ditutup.

Kemudian, kafe tersebut di alih fungsikan menjadi sarana tempat belajar ilmu agama yakni membaca al quran. Sehingga pondok al quran ulul albab ramai murid yang belajar mengaji dan ilmu agama.

"Kini tidak ada lagi anak murid yang belajar ilmu agama dan belajar membaca alquran. Karena pondok ini tidak ada guru yang mengajar baca al quran," ujar ibu baya dua orang anak ini.

Ia melanjutkan bahwa dirinya sebagai penjaga dan membersihkan pondok al quran. Karena tidak lagi anak murid yang datang untuk belajar mengaji. Karena guru pun tidak ada yang menjar mengaji.

"Pindok ini tetap dibersihkan dan tetap terbuka bagi siapa saja. Namun, saat ini tidak ada murid yang datang mengaji tambah pula guru yang mengajarkan pun tidak ada," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa saat ini pondok al quran hanya diisi oleh kelompok yasin yang mengaji di pondok. Kelompok mengaji ini pun jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar sepuluh orang.

"Kelompok yasinan ini hanya dua kali seminggu. Mereka yasinan setiap hari Senin dan Kamis, itu pun jika tidak ada kesibukan lain," akunya.

Afdal penggagas pondok al quran ulul albab mengatakan bahwa pondok al quran tersebut memiliki sekitar 30 orang lebih murid mengaji tingkat anak-anak. Kemudian, guru yang mengajarkan al quran ada sebanyak enam orang guru terutama dirinya sendiri beserta istri.

"Murid pondok al quran ikut mushabaqah tilawatil quran (MTQ) tingkat provinsi. Ketika itu Kota Sawahlunto sebagai tuan rumah MTQ. Semenjak itu, guru tidak lagi mengajar mengaji di pondok al quran karena kesibukan diluar. Sehingga guru tidak lagi sempat mengajar murid untuk membaca al quran di pondok," ujar ayah lima orang anak ini.

Ia menyebutkan bahwa pondok al quran tersebut sebelumnya banyak mengajar ilmu agama tidak hanya membaca al quran. Murid pondok juga disiapkan sebagai hafiz al quran dan telah ada yang hafal dua juz al quran.

"Kemudian, anak anak juga banyak ikut kegiatan kota sehingga mulai fakum mengaji. Untuk mengaji di pondok al quran tidak membanyar dengan bantuan gratis. Karena juga ada pengumpulan infak sehingga anak yang belajar pun secara gratiz," ungkapnya.

Ia melanjutkan, meskipun saat ini pondok al quran telah fakum, namun akan kembali difungsikan sebagimana mestinya. Pondok al quran tersebut akan kembali di buka dalam waktu dekat. Karena salah seorang guru yang mengajar al quran saat ini sedang mendalami ilmu agama dan belajar bahasa arab.

"Diharapkan setelah kuliahnya selesai kembali lagi mengajar mengaji di pondok alquran ini. Sehingga pondok ini kembali melahirkan murid yang bisa membaca al quran dan memahami ilmu agama," turunya.

Ia menyebutkan bahwa pondok al quran ulul albab disamping mengajarkan baca al quran juga disiapkan untuk membaca tulis al quran. Karena sebelumnya belajar murid juga belajar bahasa arab. Murid juga diajarkan menjadi khatib Jumat bagi murid laki-laki agar kelak mereka siap terampil di depan umum.

Selain itu, lanjut dia, murid juga diajarkan menyelanggarakn shalat jenazah dan rukyah. "Saat ini pondok alquran masih tetap jalan, namun diisi oleh kelompok yasinan kaum bapak-bapak. sedangkan anak-anak yang mengaji tidak ada lagi, mudah-mudahan ada guru yang bersedia mengajar mengaji dan akan berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.