Monday, May 1, 2017

Puspaga Upaya Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, meresmikan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Puspaga Sawahlunto adalah pertama di Indonesia diresmikan pengoperasianya secara langsung oleh mentri PPPA RI.

Puspaga adalah bentuk layanan pencegahan di bawah koordinator Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai wujud kepedulian Negara dalam meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga melalui program pendidikan/pengasuhan, keterampilan menjadi orangtua, keterampilan melindungi anak, kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga maupun penyelenggaraan program konseling bagi anak dan keluarga.


PUSPAGA sebagai tempat pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera yang dilakukan oleh tenaga profesional seperti tenaga konselor, baik psikolog atau sarjana profesi bidang psikologi, Bimbingan Konseling atau Pekerja Sosial yang telah memahami Konvensi Hak Anak, melalui peningkatan kapasitas orang tua/keluarga yang bertanggung jawab terhadap anak dalam mengasuh dan melindungi anak dari kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, dan penelantaran. Hal ini merupakan salah satu unsur prioritas dalam pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). 

"Oleh karena itu, Kemen PPPA telah menyiapkan program unggulan PUSPAGA untuk mengatasi masalah tersebut. Pengasuhan memegang peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga dan akan menentukan baik buruknya karakter seorang anak kelak," ujar Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Kamis 20 April 2017 dalam kunjungan kerja ke Sumatera Barat.

Salah satu unsur prioritas dalam pelaksanaan kebijankan Kabupaten/kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2016, Kemen PPPA telah menginisiasi Puspaga dengan jumlah mencapai 18 di 2 provinsi dan 16 Kabupaten/kota. Setiap Kabupaten/kota minimal memiliki 1 (satu) Puspaga.

Kegagalan keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab pengasuhan disertai lemahnya program pemerintah dalam membantu/memberdayakan keluarga tersebut untuk mengasuh dan melindungi anak, dikhawatirkan akan menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan dan beresiko mengalami kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya.

"Saya sangat berharap PUSPAGA di Kota Sawahlunto dapat segera dimanfaatkan oleh seluruh  masyarakat dan keluarga yang ingin mencari solusi bagi masalah keluarga sehingga selama 24 jam kehidupan anak setiap harinya dapat terjamin pengasuhannya," katanya.

Usai meresmikan PUSPAGA, Menteri Yohana mengunjungi Sekolah Ramah Anak SD 03 Lubang Panjang Sawahlunto, dilanjutkan dengan mengunjungi Puskesmas Ramah Anak Silungkang dan diakhiri dengan meninjau Kampung Perempuan Produktif di Pasa Kubang Tangah, Kota Sawahlunto.




No comments:

Post a Comment