Friday, May 5, 2017

Menjambangi Pondok Al-quran Ulul Albab Kota Sawahlunto

Setahun Vakum karena tak ada Guru

Sudah setahun tak ada lagi suara senandung santri mengaji di Pondok Al quran Ulul Albab, Kota Sawahlunto. Rumah Panggung yang berlantai papan berdinding bambu, biasanya digunakan santri menuntut ilmu Alquran, kini sudah kosong. Bukan karena tak ada santri yang tidak mau mengaji, namun karena guru mengaji yang sudah tidak ada.

Laporan: Julnadi Inderapura, Sawahlunto,

Kamis, 4 Mei 2017 siang langit kota Sawahlunto cerah. Siang itu, Penulis, menjambangi pondok al quran Ulul Albab Kota Sawahlunto. Pondok al quran yang berdinding bilah bambu berupa rumah panggung belantai papan. Suasana surau zaman dulu kala masih terasa di pondok al quraan ulul albab. 

Pondok Al quran Ulul Albab tersebut, murid mengaji hanya duduk lesehan dilantai berlaskan tikar. Pada saat mengaji murid cara duduk melingkar sembari menyimak bacaan temannya yang lain. Mengaji di pondok al quran ulul albab di mulai sewaktu shalat Ashar dan selesai menjelang waktu shalat maghrib masuk.

Pondok Al quran yang didirikan lima tahun lalu, telah lama ditinggalkan murid mengaji. Pondok al quran tersebut fakum sejak setahun belakangan karena tidak ada guru yang mengajar. Meskipun fakum namun pondok alquran tersebut tetap dibersihkan.

Siang itu, Penulis berjumpa dengan Yusni, 52, warga Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin kota Sawahlunto sedang menyapu lantai pondok alquran. Ibu yang mengenakan baju daster warna coklat itu mengatakan bahwa pondok al quraan tidak lagi mengaji sejak setahun lalu. Karena tidak ada lagi guru yang mengajar murid mengaji. Tidak tahu alasan pasti kenapa guru tidak lagi mengajar mengaji di pondok.

Namun yang jelas bahwa guru yang mengajar disini memiliki kesibukan lain di luar, sehingga tidak sempat mengajar mengaji di pondok. Kalau, tersangkut masalah honor tidak mungkin, karena telah ada donatur yang membatu biaya guru mengaji, meskipun tidak tercukupi.

Ia menjelaskan bahwa semenjak tidak ada murid mengaji di pondok, barang yang ada dipondok telah mulai hinga satu satu. Karena pondok alquran ini sebelumnya merupakan bekas bangujan kafe. Karena kafe lengang dan sepi pengunjung akhirnya kafe ditutup.

Kemudian, kafe tersebut di alih fungsikan menjadi sarana tempat belajar ilmu agama yakni membaca al quran. Sehingga pondok al quran ulul albab ramai murid yang belajar mengaji dan ilmu agama.

"Kini tidak ada lagi anak murid yang belajar ilmu agama dan belajar membaca alquran. Karena pondok ini tidak ada guru yang mengajar baca al quran," ujar ibu baya dua orang anak ini.

Ia melanjutkan bahwa dirinya sebagai penjaga dan membersihkan pondok al quran. Karena tidak lagi anak murid yang datang untuk belajar mengaji. Karena guru pun tidak ada yang menjar mengaji.

"Pindok ini tetap dibersihkan dan tetap terbuka bagi siapa saja. Namun, saat ini tidak ada murid yang datang mengaji tambah pula guru yang mengajarkan pun tidak ada," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa saat ini pondok al quran hanya diisi oleh kelompok yasin yang mengaji di pondok. Kelompok mengaji ini pun jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar sepuluh orang.

"Kelompok yasinan ini hanya dua kali seminggu. Mereka yasinan setiap hari Senin dan Kamis, itu pun jika tidak ada kesibukan lain," akunya.

Afdal penggagas pondok al quran ulul albab mengatakan bahwa pondok al quran tersebut memiliki sekitar 30 orang lebih murid mengaji tingkat anak-anak. Kemudian, guru yang mengajarkan al quran ada sebanyak enam orang guru terutama dirinya sendiri beserta istri.

"Murid pondok al quran ikut mushabaqah tilawatil quran (MTQ) tingkat provinsi. Ketika itu Kota Sawahlunto sebagai tuan rumah MTQ. Semenjak itu, guru tidak lagi mengajar mengaji di pondok al quran karena kesibukan diluar. Sehingga guru tidak lagi sempat mengajar murid untuk membaca al quran di pondok," ujar ayah lima orang anak ini.

Ia menyebutkan bahwa pondok al quran tersebut sebelumnya banyak mengajar ilmu agama tidak hanya membaca al quran. Murid pondok juga disiapkan sebagai hafiz al quran dan telah ada yang hafal dua juz al quran.

"Kemudian, anak anak juga banyak ikut kegiatan kota sehingga mulai fakum mengaji. Untuk mengaji di pondok al quran tidak membanyar dengan bantuan gratis. Karena juga ada pengumpulan infak sehingga anak yang belajar pun secara gratiz," ungkapnya.

Ia melanjutkan, meskipun saat ini pondok al quran telah fakum, namun akan kembali difungsikan sebagimana mestinya. Pondok al quran tersebut akan kembali di buka dalam waktu dekat. Karena salah seorang guru yang mengajar al quran saat ini sedang mendalami ilmu agama dan belajar bahasa arab.

"Diharapkan setelah kuliahnya selesai kembali lagi mengajar mengaji di pondok alquran ini. Sehingga pondok ini kembali melahirkan murid yang bisa membaca al quran dan memahami ilmu agama," turunya.

Ia menyebutkan bahwa pondok al quran ulul albab disamping mengajarkan baca al quran juga disiapkan untuk membaca tulis al quran. Karena sebelumnya belajar murid juga belajar bahasa arab. Murid juga diajarkan menjadi khatib Jumat bagi murid laki-laki agar kelak mereka siap terampil di depan umum.

Selain itu, lanjut dia, murid juga diajarkan menyelanggarakn shalat jenazah dan rukyah. "Saat ini pondok alquran masih tetap jalan, namun diisi oleh kelompok yasinan kaum bapak-bapak. sedangkan anak-anak yang mengaji tidak ada lagi, mudah-mudahan ada guru yang bersedia mengajar mengaji dan akan berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment