Sebanyak 961 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasayah Tsanawiyah (MTs) Kota Sawahlunto mengikuti ujian nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari 961 peserta UNBK, kesemuanya itu berasal dari 11 SMP dan 3 MTs di antaranya SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP 4, SMP 5, SMP 6, SMP 7, SMP 8 dan SMP 9, SMP Muhammadyah Silungkang dan SMP – SDI Silungkang, sedangkan tiga madrasyah yang ikut adalah MTsN Sawahlunto, MTsN Talawi serta MTs Swasta Lunto.
"Ujian tersebut di laksanakan pada tanggal 2,3,4 dan 8 Mei 2017. Dalam pelaksanaan UNBK tersebut hanya 3 sekolah yang melaksanakan UNBK di sekolahnya, yaitunya SMPN 2, SMPN 7 serta SMP-SDI Silungkang. Sedangkan 11 sekolah lainnya masih menumpang baik itu di SMAN 1, SMKN 1 dan SMKN 2 Sawahlunto serta SMP yang melaksanakan UNBK," ujar Supar, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Rabu, 3 Mei 2017.
Ia menyebutkan bahwa Seluruh SMP dan MTs di Kota Sawahlunto menerapakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dalam pelaksanaan UNBK di hari pertama ini berjalan lancar dan begitu pula pada hari kedua.
"Ujian nasional hari kedua UNBK berlangsung belum ada laporan mengenai adanya gangguan pelaksanaan ujian, begitu juga dengan kekurangan siswa peserta ujian," katanya.
Ludfi Nut Syamsu, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 7 Sawahlunto menyebutkan bahwa ada sebanyak 48 orang siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Kemudian, 55 orang siswa MTsN Sawahlunto mengikuti UNBK yang berpusat di SMPN 7.
"Sarana pendukung untuk UNBK di SMPN 7 ada sebanyak 20 unit komputer. 3 unit komputer cadangan dan 2 unit komputel selver serta 2 unit komputer selver cadangan," katanya.
Ia menyebutkan bahwa selama dua hari UBMK berlangsung tidak ada kendala dan berjalan lancar. Meskipun demikian sekolah tetap melakukan upaya antisipasi untuk kelancaran UBMK. Karena UNBK berlangsung secara terpih antara SMPN7 dan MTsN. Hal ini bertujuan agar tidak ada ganguan selama ujian berlangsung.
"UMBK berlangsung tiga sesi dalam sehari dengan memanfaatkan dua lokal labor komputer. Satu lokal dimanfaatkan oleh siswa SMPN 7 dan satu lokal manfaatkan olah siswa MTsN untuk UNBK. Masing-masing lokal telah disediakan ganset apabila terjadi lampu mati saat ujian sedang berlangsung," tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, untuk selver yang digunakan dalam UNBK juga telah diberikan pembekalan kepada siswa sebelumnya. Sistem aplikasi yang bekerja telah diberikan pengetahuan terhadap siswa dengan mengikuti simulasi 2 dan 3.
"Selama ujian berlangsung jaringan juga berjalan dengan lancar dan aman. Meskioun demikian sekolah tetap menyediakan cadangan jaringsn tambahan dengan memanfastkan indromax. Jika jaringan termasalah kita bisa memanfaatkan jaringan indromex," tukuknya.
Ia menambahkan bahwa siswa yang mengikuti UNBK terdiri dari tiga sesi. Siswa SMPN 7 dengan mengikuti ujian UNBK sesi I sebanyak 16 orang, sesi II sebanyak 16 dan sesi III sebanyak 14 orang. Kemudian, siswa MTsN yang mengikuti ujin juga terdiri dari tiga sesi yakni sesi I berjumlah 19 orang siswa, sesi II sebanyak 17 orang dan sesi III sebanyak 17 orang.
"Hari ini siswa mengikuti ujian nasional mata pelajaran Matematika, kemarin (senin, red) siswa ujian mata pelajaran bahasa Indonesia. Kamis mata pelajaran Bahasa Inggris, dan Senin depan mata pelajaran IPA," ujarnya.
Ludfi Nut Syamsu mengungkapkan bahwa selama ujian berlangsung di awasi oleh 7 orang guru pengawas ujian untuk SMPN7 dan 6 orang guru pengawas MTsN.
"Selama ujian belangsung dalam ruangan hanya di perbolehkan dua Proktor dan pengawas. Selain itu tidak dibenarkan guru yang lain untuk masuk rungan selama ujian berlangsung," katanya.
No comments:
Post a Comment