Tuesday, February 28, 2017

Musri Pendeteksian Dini dan Cegah Dini Konflik Sosial

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto Paparkan Konsep Musri
Walikota Sawahlunto, Sumatera Barat, memaparkan materi dan konsep kepemerintahan melalui Musyawarah Nagari (Musri) sebagai model pendeteksian dini penanganan konflik sosial di tengah masyarakat. Program Musyawarah Nagari (musri) yang dilaunching pada 21 januari 2017 sebagai topik pembicaraan pemateri di hadapan utusan kesbangpol se-Sumbar. 

"Sawahlunto merupakan kota tambang berbudaya, Maka, dilakukan pertemuan dengan tokoh adat dan agama, muslim dan non muslim untuk duduk secara bersama-sama membicarakan apa yang menjadi masalah di daerah masing masing daerah atau nagari untuk dipecahkan secara bersama-sama," ujar Ali Yusuf, saat pemaparkan konsep Musri, di ruangan kantor Komite Inteligen Daerah, Jumat, 24 Februari 2017.

Ia mengunyebutkan bahwa selama memimpin dua kali sebulan telah dilaksakan musyawarah nagari (musri) terkait permasalahan dan masukan di daerah atau nagari yang di tampung oleh para pejabat Sawahlunto dan Forkopinda. Sesuai dengan Permen nomor 11 tahun 2011 dinyatakan bahwa Forkopinda itu mempunyai kekuatan dan mempunyai beberapa tugas yang harus dilaksanakan dan mampu mendeteksi dini dan cegah dini.

Maka, dalam hal ini Pemerintah Kota Bersama Kapolres disampaikan bahwa permasalahan tersebut diselesaikan dari atas ke bawah sehingga pelaksanaan rapat dilakukan di kapolres. Limas juga melakukan kegiatan yang harus dilaksanakan pencegahan dini dan deteksi dini sehingga saat ini limas kota Sawahlunto diberi Dana tambahan pendapatan dalam hal antisipasi permasalah di desa dan kelurahan se kota Sawahlunto. 

Kemudian, dalam hal ini Forkopinda dalam upaya mengemban tugas pokok mencari, membicarakan dan menghimpun aspirasi masyarakat, kerja Forkopinda ini pencegahan permasalahan yang terjadi bisa deteksi dini dan cegah dini atas kebijakan yang ada di daerah. Tugas utama yang ada dalam permen no 11 tahun 2011, maka permen ini diadopsi sebagai dasar cikal bakal pendeteksian dini dan cegah dini konflik sosial di tengah masyarakat sehingga Forkopinda untuk menjadikan Musri sebagai musyawarah nagari.

Fakta dalam dasar hukum musri pada saat renovasi makam Prof. M Yamin maka pemerintah kota mempunyai inisiatif bagaimana musri ini diangkat dalam bentuk musyawarah nagari dan kemudian dicocokan dengan hukum nasional agar tidak bertentangan, sehingga diakui tingkat wali nagari, tingkat desa dan pemerintah, Kapolres, Kejari dan Pengadilan. 

Kadang kala, ada permasalahn ditingkat bawah (nagari) dan telah selesai pada tingkat nagari, maka pada suatu saat akan di ungkit kembali sehingga perkara akan naik kembali. Maka, disinilah keputusan itu diambil apa bila pada hukum nasional yang ada sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan hukum nasional bisa diselesaikan secara administrasinya untuk bisa diselesaikan pada tingkat yang lebih tinggi, kapolres, keraji dan pengadilan untuk penyelesaian proses hukuknya.

Maka, musyawarah nagari ini bukan memutuskan salah dan bersalah, tetapi mencarikan solusi, maka yang lebih besar manfaatnya dibandingkan mudaratnya. Misalkan, terjadi perkelahian antara anak sekolah A dan B, maka pengaduan kepada orang tua anak di keroyok dan masuk pada delik aduan dan masuk BAP serta Sampai ke Kejari. Maka, untuk sampai tingkat teratas tersebut timbul kesadaran, pada akhirnya memimta bantuan kemudian meminta bantuan ke pemerintah. Maka dalam hal ini politisnya sangat tinggi, sehinggal hal ini semua dicocokan dengan hukum nasional.

Pemerintah kota Sawahlunto, Kapolres Sawahlunto dan Dandim diminta pendapat dan diputuskan bahwa dibentuklah Musri dan dilegalkan untuk menjadi suatu model pendeteksian dini, pencegahan dini konflik sosial di kota Sawahlunto melalui Musri. Maka, kedepan akan berdampak bagi masyarakat bahwa kota Sawahlunto destinasinya kota tambang berbudaya tidak akan mudah surut oleh orang yang memiliki kepentingan. 

"Kalau sudah diberikan kewenangan kepada Kerapada kerapatan adat nagari (KAN) maka, kami yakin bahwa kita persempit ruang gerak orang yang berbuat dan menghancurkan kota Sawahlunto. Maka, empat indokator Musri tersebut adalah KAN sebagai wilayah adat yang ada, kemudian, Babinkantibmas sudah ditunjuk di desa dan kelurahan, Babinsa, kemudian Danramil sebagai koordinator. Maka, garda terdepan perintah adalah pemerintah desa, maka tidak terlepas nanti camat yang sebagai koordinatornya," katanya.

Dr. Winata, M.Si, Kepala Komite Badan Inteligen Daerah (Kabinda), menyebutkan bahwa model pendeteksian dini dan pencegahan dini konflik sosial yang terjadi di masyarakat sebagai laporan telah diterima pusat. Maka, konsep ini perlu penjelasan yang lebih matang sehingga kementetian dari pemerintah kota Sawaglunto.

"Tidak sembarang saja mengundang orang kesini, maka, Ali Yusuf merupaka kepala daerah pertama datang ke sini, prestasilah yang mengantar kan walikota satang ke sini, karena program musri yang dicanangkan Sawahlunto. Maka, diundang Walikota Sawahlunto memaparkan konsep pendeteksian dini, penanganan dini pencegahan konflik sosial di daerah," katanya

Menteri BUMN Tinjau Lokasi Pasca Tambang Terbuka

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto
Paparkan Lokasi Pasca Tambang Terbuka
Kepada Menteri Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Rini Soemarno Mendukung pembangunan Pariwisata Kota Sawahlunto. Perhatian tersebut telah ditunggu pemerintah kota sejak tiga tahun kedatangan Menteri BUMN, Rini Soemarno terjawab sudah. Sebab, Pengembangan Sawahlunto, Sumatera Barat, sangat berkaitan erat dengan beberapa perusahaan plat merah yakni PT. KAI dan PT. Bukit Asam. Hal itu diharapkan dapat didukung oleh BUMN dalam menjadikan Sawahlunto lebih maju dari yang sekarang.

Agenda Mentri BUMN menjelajah kota Sawahlunto selama satu jam saja, namun semangat Walikota dalam memperkenalkan Sawahlunto lebih dalam sehingga tingkat penasaran, mentri mengubah jadwalnya menjadi tiga jam di kota Sawahlunto.

Taman Satwa Kandih menjadikan langkah pertama Rini Soemarno menginjakkan kaki di Kota Wisata Tambang. Setelah berjabat tangan, Ali Yusuf langsung mengalungkan kain songket asli tenun Silungkang sembari memperkenalkan songket yang telah dipakai beberapa orang pemuka Indonesia.

"Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla juga pernah memakai kain songket ini buk. Sekarang kami bangga sekali ibu bersedia memakainya juga," sebut Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, Sabtu, 25 Februari 2017.

Rini Soemarno, Menteri BUMN
Menuju Lubang Mbah Soero Objek Wisata Tambang Dalam
Begitu keluar dari Taman Satwa, Rini Sumarno mengitari areal Camping Ground yang dapat menampung kegiatan di alam terbuka dengan ratusan tenda, Lapangan Pacuan Kuda Kandi yang kini menjadi pacuan terbesar di Indonesia.

Begitu juga dengan Kebun Buah, kawasan yang dulunya bekas tambang dengan hamparan cadas, kini justru hijau dengan pohon buah. Rini juga melihat langsung arena Road Race yang menjadi tempat kaum muda melepaskan hobi belapan kuda besi.

Usai menikmati kawasan kandis, memperlihatkan kawasan bekas tambang tersebut, danau kandis, lapangan pacu kuda, arena road race, camping ground dan taman buah, Rini Soemarno beserta rombongan bertolak ke Puncak Cemara.

Beranjak ke Pusat Kota, rini yang didampingi Ali Yusuf beralih menuju lubang tambang mbah suro dengan memakai peralatan lengkap tambang. Selain museum dan kantor PT.BA uga disempatkan Rini untuk menyaksikan.

Selain itu Rini Soemarno juga memberikan pernyataan kepada Walikota untuk mencarikan sponsorship dalam pembangunan hotel sekelas Hotel Indonesia dan The Hill, serta pemanfaatan bekas kantor PT. BA.

Rini Soemarno menyebutkan bahwa Walikota sawahlunto sangat bersemangat menghidupkan kembali kota tambang menjadi satu sentra ekonomi yang dulunya tambang, namun sekarang tambangnya sudah tidak ada lagi. Tetapi bagaimana betul-betul kota ini bisa berkembang dan memberikan kemakmuran kepada rakyatnya.

“saya sangat senak pak wali itu sangat kreatif dan bersemangat utuk mencari jalan-jalan bagaimana memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Saya rasa ini sangat penting dan kami sangat mendukung bagaimana ini betul betul menjadi salah satu objek wisata untuk di Sumbar, karena sejarahnya itu sangat mendalam, dalam artian sejarah pertambangan dari masa penjajahan Belanda hingga sekarang. Hal ini bagus menjadi pembelajaran kita untu kedepan sehingga anak cucu kita mengetahui sejarah nenek moyang,” katanya.

Pengetahuan sejarah tersebut maka, diharapkan anak cucu kita kelak akan melindungi negarannya, jangan sampai hal hal seperti ini terulang kembali. Sebagaimana ini betul betul menjaga kekayaan indonesia dan untuk indonesia tentunya.

“saya berharap bahwa kota sawahlunto ini dan BMUN sebagaimana bisa bersinergi dan bisa membantu sawahlunto ini sehingga betul betul bisa menjadi kota percontohan untuk bekas daerah pertambangan yang dapat hidup kembali,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa banyak negara, kalau kota tambang jika tambangnya sudah habis, maka kota tersebut menjadi mati, orangnya ikut mati semua.

“Nah, saya rasa ini merupakan percontohan yang sangat bagus dan kita juga, ternyata kota tambang yang sudah mati masih bisa hidup kembali. Saya ingin membantu pak wali. Insya allah dengan tujuan kota ini untuk menjadikan kota sawahlunto dengan tujuan yang cukup baik. Komitmen saya membantu pak wali, Sinergi BUMN untuk merevitalisasi silo menjadi salah satu sentra wisata,” paparnya.

Percepatan Keterbukaan Informasi Publik

Aparat Desa dan Kelurahan Ikut Pelatihan Jurnalistik
Sebanyak 41 Aparat Desa dan Kelurahan se Kota Sawahlunto mengikuti Pelatihan Jurnalistik. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Komunikasi, Informatika, Persandian dan Humas (Kominperhum) Sekretariat Daerah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, di Aula Hotel Ombilin, Rabu - Kamis, 22-23 Februari 2017. Pelatihan tersebut General Manager (GM) Harian Umum Rakyat Sumbar, Firdaus, S.Sos menjadi pemateri dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik.
Firdaus Serahkan Serahkan Sertifikat Kepada Peserta

Firdaus menyampaikan tentang tata cara pembuat feature bagi penulis pemula, sehingga meraka dapat menggambarkan secara rinci objek pemeberitaan yang akan mereka publikasikan. "Feature adalah tulisan hasil peliputan mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. Dimana penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet," katanya.

Firdaus, menyebutkan bahwa sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. Feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi. Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek. 

"Secara umum ada beberapa ciri umum dari sebuah feature diantaranya adalah lebih lengkap, melawan kebasian berita, non fiksi, merupakan bagian dari media massa, serta panjangnya yang tidak ditentukan. Disamping itu, sebuah feature juga memiliki ciri khusus yakni mengandung segi human interest, dan mengandung unsur sastra. " terangnya. 

Dodi Febrizal, Kepala Bagian Komunikasi, Informatika, Persandian dan Humas (Kominperhum) Kota Sawahlunto, sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja di tahun 2017.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang jurnalistik secara umum kepada aparat desa dan kelurahan di Kota Sawahlunto. Dengan begitu diharapkan mereka dapat mengolah informasi terkait program kegiatan di daerahnya, sehingga dapat dipublikasikan secara luas," katanya. 

Ia menjelaskan bahwa pemerintah secara nasional menginginkan adanya komunikasi dua arah yang merupakan implementasi dari keterbukaan informasi publik. Pelatihan jurnalistik tersebut bertujuan untuk percepatan keterbukaan keterbukaan publik dari pemerintah desa sehingga dapay mengerspos kegiatan desa. Sehingga dapat di ketahui oleh masyarakat kegiatanya secara umum.

"Saat ini aparatur desa dan kelurahan harus bisa menyikapi keterbukaan informasi publik, dengan menginformasikan kegiatan-kegiatan pembangunan dan potensi yang ada di daerah mereka. Pemilihan topik tersebut diharapkan akan lebih memberikan motivasi bagi para peserta, sehingga mereka lebih tertarik untuk mempublikasikan potensi-potensi yang ada didaerah mereka dengan gaya penulisan yang lebih informatif," terangnya. 

Kemudian, lanjut dia, dengan kemudahan dan kemajuan IT saat ini, seluruh pihak dapat dengan mudah dan bebas menginformasikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Dukungan media sosial juga sangat menentukan publikasi tersebut. 

"Namun demikian, data dan informasi yang disajikan tersebut haruslah terukur akurasinya. Jangan sampai informasi yang kita bagikan tersebut, disalah artikan oleh masyarakat, sehingga dapat menimbulkan masalah dikemudian hari," lanjutnya. 

Ia berharap kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut yang diikuti oleh 41 peserta dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada aparat desa dan kelurahan tentang bagaimana mengolah data dan menginformasikannya kepada masyarakat luas dengan baik. 

"Harapan kedepan, bisa mengirim informasi melalui web kota Sawahlunto berkaitan pembangunan yang telah lakukan pemerintah desa. Kemudian, sesuai dengan arahan Pemateri, informasi tersebut juga dapat di kirim ke media yang ada di sumbar, seperti media cetak, elekronik dan online," ujarnya

Sunday, February 26, 2017

135 Ha Petani Diserang Hama

Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memiliki potensi dibadang pertanian untuk ketahanan pangan. Desa yang memiliki tiga dusun dengan sumber pendapatan masyarakat sebagai bertani sawah seluas 135 ha Sawah. Namun, saat ini petani keluhkan banyak hama keong emas, babi, kera dan burung yang menyerang sawah petani.

"Saat ini Sawah petani di serang banyak hama, terutama pada musim tanam sawah petani dimakan keong emas. Sehingga untuk mengusir hama keong emas tersebut petani harus memilih keong yang ada di dalam sawah dan di buang. Kemudian, setelah dibuang barulah petani mulai menanam padi," ungkap Burkaini, 42, Ketua kelompok Tani Koto Tingga, Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto kepada Penulis Rabu, 22 Februari 2017.

Ia mengatakan bahwa setelah petani bercocok tanam, maka wabah hama keong tersebut kembali menyerang padi petani dengan memakan batang padi petani. Sehingga padi yang ditanam tiga bantang menjadi sebatang dan bahkan sampai habis. Akibatnya petani kembali menyisip padi yang dimakan keong emas tersebut. 

"Petani kembali menyisip padi yang dimakan hama keong sembari memilih keorang lalu membuangnya. Jika hal itu tidak dilakukan maka, padi petani akan habis dan hasil produksi petani pun menjadi berkurang. Kemudian, keong tersebut bertelur warna merah jambu dengan berkembang biak dengan cepat" ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, setelah padi berumur 1,5 bulan, keong tidak lagi kuat memakan batang padi karena batang padi telah mengeras. Petani, dihadapkan dengan hama Kera yang merusak rumpun padi. Karena kera tersebut mengobrak abrik rumpun badi segingga batang padi menjadi patah-patah. "Kera tersebut membelah rumpun padi sampai ke umbi padi mencari ulat untuk di makan. Akibatnya, padi petani menjadi rusak dan batang menjadi patah patah serta rebah. Maka, padi yang rebah tersebut menjadi layu kemudian mati," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, mada malam hari padi petani juga diserang hama babi yang memakan padi petani, serta merusak batang-batang padi petani. Sehingga untuk menghalau hama babi tersebut petani harus berjaga malam di sawah menghuni padi agar tidak di makan babi. 

"Kalau padi telah berbuah dan mulai menguning, padi petani hama burung pipit pemakan padi. Karena burung pemakan padi saat ini sangat banyak. Apalagi saat ini padi petani di Pondok Tingga sedang berbuah. Jadi, di saat siang hari petani menghalau burung termasuk kera yang merusak dan memakan padi di sawah. Kemudian pada malam hari menghalau babi agar tidak di makan babi," katanya.

Burkaini mengungkapkan bahwa langkah yang diambil petani tersebut sebagi upaya pencegahan dari serangan hama. Ada seluas 15 ha sawah petani di Koto Tingga terdiri dari 27 orang anggota. Tapi, pada umumnya petani harus fokus pada satu pekerjaan seperti bersawah, sehingga petani tidak bisa mencari kerja sampingan. "Mulai dari menyemai benih sampai pada masa tanam, petani telah mulai fokus pada sawah. Karena, harus mengisi air sawah secara teratur, sebab padi membutuhkan banyak air. Kemudian, memungut keong, menghalau kera yang merusak padi dan malam hari menhalau babi," katanya.

Ia mengaku dalam setahun petani bisa bercocok tanam hingga panen dua kali dalam setahun. Musim tanam tahun lalu petani banyak yang gagal panen karena musim kemarau. Meskipun sawah petani sumber airnya dari irigasi namun karena musim kemarau air menjadi kecil. Kemudian, tanah banyak yang rengkah sehingga air menghilang sebelum sampai ke areal sawah petani.

"Irigasi sawah areal pertanian Koto Tingga sangatlah jauh dari Sungai yang menjadi sumber air untuk di alirkan kesawah. Dari sungai, sebagai sumber air kemudian dialirkan hingga sampai pada areal sawah petani telah dibuat irigasi. Panjang irigasi dari sungai sampai ke sawah petani sepanjang 3 km. Kemudian, untuk sampai ke areal sawah petani air tersebut telah mengering dan menghilang. Akibatnya banyak petani yang gagal bertanam karena sawah petani mengeras karena tidak mendapatkan air," paparnya.

Selanjutnya, irigasi sawah petani tersebut sebelumnya masih tanah sehingga air mudah kering maka ada bantuan untuk pembangunan irigasi dengan beton. Untuk pembenahan irigasi tersebut dibantu oleh pemerintah. "Saat ini irigasi tersebut telah di semen sepanjang 2,5 km yang telah di semen dan tingga sepanjang 500 meter lagi yang belum di semen," lanjutnya.

Rita Susanti, Sekretaris Desa Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, mengatakan bahwa untuk mengatasi hama kera tersebut warga masyarat beserta petani bersama-sama memburu kera. "Setiap hari Selasa warg bersama-sama berburu menghalau kera dengan menembak. Langkah ini untuk mengusir dan mengurangi jumalah hama kera yang merusak padi petani," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa Desa Balai Batu Sandaran terdiri dari 216 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sebanyak 680 Jiwa. Pada umumnya masyarakat Desa Balai Batu Sandaran mata pencarian mereka adalah petani dengan jumlah areal persawahan 135 ha. "Untuk akses jalan menuju areal sawah petani telah di beton sehingga hasil produksi padi petani bisa diangkut dengan kendaraan. Dibandingkan sebelumnya untuk mengangkut hasil pranen padi petani dengan dipikul menggunakan tenaga orang," katanya.

Kampung Produktif Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto
 Serahkan Pencanangan Kampung Produktif
kepada Kepala Desa
Mencanangan kampung produktif dalam mewujudkan visi kota yang tertuang dalam RPJMD 2013-2018 terwujudnya masyarakat kota Sawahlunto yang produktif, mandiri, religius, sejahtera dan pemerintah yang melayani. Maka, pemerintah kota Sawahlunto, Sumatera Barat, tahun 2017 memprioritaskan pembangunan yang tertuang dalam RKPD yakni pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang berbasis pada pengembangan ekonomi kreatif, mandiri dan daya saing.

"Ada 5 kampung produktif yang diresmikan seperti di Dusun Luak badai memikili kerajinan songket, Dusun Kayu Gadang produksinya sepatu, Desa Sikalang memprodusi Konfeksi, Desa Rantiah kerajinan tangan, dan Desa Tumpuah Tangah kampung produktif yang telah memproduksi anyaman bambu," Ungkap Andy Rastika, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sawahlunto, Kamis, 23 Februari 2017.

Hasir Kerajinan Bambu Siap Dipasarkan
Ia menyebutkan bahwa pemerintah kota menargetkan 8 Kampung Produktif hingga tahun 2018 mendatang sebagai bentuk pengembangan ekonomi kreatif. Maka, semester I tahun ini kembali diresmikan kampung produktif Desa tumpuak tangan yang terletak di Kecamatan Kota Sawahlunto terdiri dari enam dusun dengan 2050 jiwa penduduk dan 590 kepala keluarga. 

"Mata pencarian masyarakat dominan adalah sebagai karyawan di perusahaan swasta 160 kepala keluarga karena desa ini dekat dengan perusahaan tambang batu bara. Desa Tumpuah Tangah ini dijadikan sebagai salah satu kampung produktif karet mempunyai potensi terutama bidang pertanian seperti karet seluas 260 ha dengan jumlah produksi 5 ton perminggu," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, perkebunan kelapa seluas 50 ha dengan jumlah produksi 4000 butir perbulan, dengan daerah pemasaran Sumatera Barat dan Riau. Kemudian, perkebunan cokelat seluas 5 ha. "Selain perkebunan, bidang pariwisata desa ini juga memiliki potensi wisata seperti Bukit Puncak Sula, Kawasan Rumah Pohon dan Kawasan Danau Biru. Kemudian, bidang industri kerajinan anyaman hias dan kerajinan anyaman ketidiang dan niru," ungkapnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto menyebutkan Potensi yang ada dijadikan dasar dalam mengembangkan kampung produktif di desa Tumpuak Tangah, sehingga sangat diharapkan kerjasama dari semua pihak terkait dalam pengembangan potensi yang ada. Kemudian pada pencanangan ini juga sekaligus pemerintah desa tumpuak tangah diresmikan Kampung Produktif.

"Kampung produktif bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama dalam hal home idustri. Sehingga hal ini akan bersentuhan langsung dengan perempuan. Maka, 5 kampung produktif yang telah ditetapkan telah berjalan dan telah memproduksi kerajinan seperti songket. Ada 850 penjaring songket dan telah mampu menyelasaikan 2 pis selama seminggu," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, disamping meningkatkan ekonomi masyarakat maka didukung dengan masyarakat yang religius. Maka, pemerintah telah dicanangkan maghrib mengaji dan satu jam tanpa menyalakan televisi, kemudian gerakan subuh berjamaah. 

"Magrib mengaji dan subuh berjamaah ini telah dilakukan serta diminati masyarakat, maka upaya ini terus ditingkatkan sehingga 7,7 persen masyarakat kota sawahlunto yang melaksanakan terdiri dari 48 mesjid dengan jemaah rata-rata sebanyak 50 orang, kemudian, 176 mushalla dengan jemaah rata-rata 10 jemaah yang melaksanakan shalat Subuh," katanya.

Friday, February 24, 2017

Pariwisata Langkah Percepatan Ekonomi Masyarakat

Pariwisata merupakan langkah untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Pariwisata juga sebagai langkah percepatan pertumbuhan dan mendongkrak ekonomi masyarakat. Maka, untuk mendongkrak perekonomian masyarakat harus didukung dengan inprastruktur objek wisata representatif.

"Adanya dukungan sarana dan prasarana objek wisata maka kunjungan wisata di Sawahlunto anak meningkat. Maka, peningkatan pengunjung ketempat atau objek wisata tersebut akan berdampak pada masyarakat," ungkap Efriyanto, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada acara Diskusi Forum SKPD Dinas Pariwisata, Pemuda dan Okahraga dengan tema 'Melalui Forum SKPD Kepariwisataan Pemuda dan Okahraga kita percepat terwujudnya Sawahkunto Sejahtera', di aula Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Selasa, 21 Februari 2017.

Ia menyebutkan bahwa sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga telah bergabung karena pariwisata dan olahraga banyak bersetuhan langsung antara pariwisata dan olahraga. Sehingga pariwisata dan olahraga tersebut telah menjadi tujuan wisata serta menjadi iven kota Sawahlunto, Sumatera Barat, yang dikenal dengan Sport Tourism.

"Maka, olahraga juga menjadi tujuan wisata di kota Sawahlunto sebagai ivent sport tourism. Hal ini juga menjadi bagian percepatan ekonomi masyarakat dengan ivent sport tourism diselenggarakan pemerintah kota. Adanya ivent tersebut, maka akan mengundang perhatian banyak pengunjung, kemudian pengunjung tersebut akan berbelanja dikawasan objek wisata atau iven yang diselenggarakan. Maka, pendapatan masyarakat sekitar akan bertambah dan mengalami peningkatan. Kemudian, Olahraga menjadi penting dan bermanfaat bagi kesehatan untuk lebih kreatif dan cerdar serta berinovasi. Maka, berbadan dan berolahraga itulah dapat mewujudkan kesejahteraan ekonomi," Ujarnya.

Andy Rastika, Kepala BAPPEDA Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa Sport Tourism bidang kepariwisataan merupakan nomor urut ketiga dari sembilan sektor dalam pertumbuhan ekonomi Kota Sawahlunto. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi terbesar dan menjadi sektor utama adalah bidang pertanian. 

"Pembangunan religion Kota Sawahlunto menjadi penggagas dan menjadi pioner untuk pembangunan dan penciptaan dan menjadi contoh bagi daerah lain di Sumbar. Maka, pengembangan dan penggagas untuk pembangunan harus ada dan lebih ditingkatkan, sehingga kita lebih maju dibandingkan daerah lain. Maka dari itu, dalam hal menempatkan anggaran, penambahan dan pengurangan yang dilakukan harus sesuai. Maka, anggaran yang disusun akan tepat sasaran sehingga mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Mentara itu, Dasrial Ery, Komisi I DPRD Sawahlunto mengatakan bahwa Sawahlunto merupakan wisata yang diciptakan agar mengundang mengunjung untuk datang ke Sawahlunto dengan menyelenggarakan ivent. Maka, indikator yang harus dilakukan adalah perlu evaluasi setelah pengelenggaraan ivent, sejauh mana dampak yang dasakan oleh masyatakat sekitar. 

"Berapa tingkat pengunjung yang hadir dalam sebuah ivent, kemudian apa keuntungan yang didapatkan masyarakat sekitar untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Lanjutnya, seperti apa bentuk inprastruktur yang objek wisata yang ada itu telah memenuhi kebutuhan pengunjung, seperti arena parkir jika pengunung yang ingin datang ke obejek wisata," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, restouran yang representatif bisa menampung banyak pengunjung dengan pasilitas stadar juga belum di miliki. Maka, ada rasa canggung membawa tamu ke Sawahlunto untuk menikmati kuliner, belum ada restoran di Sawahlunto representatif. Sehingga disain kepariwisataan yang baik dan menarik dapat mengundang pengunjung, sehingga terwujud serta terealisasinya masyatakat sejahtera.

"Maka, dalam hal melengkapi dan menyiapkan fasilitas tersebut, sejauh mana ke uangan daerah untuk membangun fasilitas wisata. Karena tidak cukup hanya mengandalkan keuangan daerah saja, maka salan keluarnya pemerintah harus bermitra. Jika, mengandalkan keuangan daerah saja pastilah ekonomi kerakyatan terabaikan, padahal masyarakat ingin sejahtera. Kemudian menyiapkan masyarakat yang sadar wisata serta siap melayani wisatawan, sehingga tercapainya tujuan wisata yang diharapkan menunjang perekonomian," paparnya.

Thursday, February 16, 2017

Siswa Perlu Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, masih memiliki kekurang guru Teknologi Informas Komukasi (TIK). Sekolah yang terbilang baru ini telah menamatkan dua angkatan siswa. Namun, sejak berdiri sekolah tersebut hanya sebagai sekolah penyelenggara dan masih menompang ke sekolah lain. Sehingga ijazah siswa masih ditandatangi oleh SMPN2 Sawahlunto.

"Selama dua tahun siswa tamat sekolah ini berstatus sebagai sekolah penyelenggara, karena masih menompang di SMPN2 Sawahlunto. Maka, ijazah siswa ditandatangani oleh kepala SMPN 2 Sawahlunto. Namun, tahun ini ijazah siswa akan ditandatangani langsung oleh kepala SMPN9 Karena telah terakteditasi B. Maka, sekolah ini telah menjadi sekolah mendiri. Saya yakin untuk menandatangani ijazah siswa adalah kepala sekolah SMPN9 karena telah diakui," ungkap Iswandi, Wakil Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Selasa, 14 Februari 2017.

Ia mengaku, Siswa kelas IX saat ini merupakan siswa tahun ketiga yang akan tamat. Ada sebanyak 23 orang diswa yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun siswa belum pernah mengikuti simulasi ujian menggunakan menggunakan komputer. Maka, dikhawatirkan siswa tidak memahami dan tidak mengerti, akibatnya siswa menjadi stres dan akan berpengaruh pada kelulusan siswa.

 "Siswa yang akan mengikuti UNBK ini rata-rata belum mengenal kompoter. Karena di sekolah tidak memiliki labor komputer untuk menunjang pengetahuan siswa. Meskipun siswa telah ada mengenal komputer, namun hanya di warnet. Namun, tentu tidak akan sama dengan UNBK yang akan diikutinya, maka perlu ada latihan atau simulasi UNBK," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa rencana simulasi ujian UNBK akan dilaksanakan pada bulan Januari lalu. Namun, di undur karena belum memiliki selfer yang digunakan untuk mengikuti simulasi tersebut. Kemudian, simulasi UNBK akan dilaksanakan pada 27-28 Februari mendatang dan dilanjutkan dengan gladi resik pada hari berikutnya. Untuk mengikuti UNKB mendatang SMPN9 menompang ke SMK2 Sawahlunto.

"Simulasi ini udealnya minimal lima kali pertemuan, untuk membiasanya siswa dalam penggunaan komputer serta UNBK. Karena banyak siswa yang belum mengerti dengan komputer dan tatacaranya, sehingga menjadi beban mental bagi siswa. Maka, dibutuhkan simulasi untuk memberikan latihan UNBK bagi siswa, kemudian dilanjutkan dengan gladi rerik," katanya.

Ia melanjutkan bahwa SMPN9 masih memakai kurikulum 2006. Sehingga sekolah tersebut menjadi satu-satunya yang masih memakai K2006. Tahun ini SMPN9 telah memakai K13 mengacu pada sekolah lain, namun kebutuhan buku belum terpenuhi untuk K13 sebagai buku pegangan siswa. "Untuk buku K13 pegangan siswa masih memimjan ke sekolah lain. Karena sekolah belum memiliki buku K13 sehingga belum memcukupi kebutuhan siswa. Namun, untuk kebutuhan siswa K 2006 sebagai buku pelajaran telah terpenuhi," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa fasilitas pendukung proses belajar siswa sekolah telah memiliki labor IPA dan Perpustakaan. Namun sekolah masih belum memiliki labor komputer untuk siswa, termasuk guru yang mengajarkan TIK. "Untuk mengajarkan TIK sekolah masih memberdayakan guru yang ada. Karena saat ini sekolah tidak memiliki guru yang profesional sesuai dengan bidangnya," tuturnya.

Iswandi menyebutkan bahwa SMPN9 memiliki sembilan orang guru PNS, empat orang guru kontrak dan ditambah guru honorer. Kemudian, sekolah memiliki tiga rombel, terdiri dari 88 orang siswa secara administrasi. "Sebetulnya dalam praktek sehari hari, SMPN9 memiliki empat rombel. Karena Kelas VII siswanya banyak sehingga tidak dimungkinkan belajar dalam satu kelas. Karena idealnya proses belajar mengajar dalam satu kelas tersebut berjumlah 25-28 orang siswa," katanya.

Marwan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa untuk mengikuti ujian UNBK sekolah harus mengadakan simulasi untuk mengikuti UNBK bagi siswa. Kemudian sekolah yang belum memiliki komputer maka di mengikuti simulasi ke sekolah terdekat. 

"SMPN9 memiliki komputer tetapi tidak mencukupi untuk kebutuhan siswa. Kemudian, harus memiliki server setiap komputer harus ada server. Maka dalam satu ruangan harus memiliki 20 unit komputer dan beserta server telah diinstal. Sehingga siswa dapat mengikuti simulasi UNBK tersebut dengan baik. Kita telah mengistruksikan sekolah untuk melakukan simulasi UNBK terhadap siswa. Agar siswa tidak merasa canggung untuk mengikuti UNBK nantinya dan hasilnya pun akan maksimal," katanya.

Wednesday, February 15, 2017

Pasumpahan Island Dikelola Masyarakat


Kota Padang, Sumatera Barat, terletak di pesisir pantai Samudera Hindia ini memiliki pulau-pulau kecil yang indah. Ada sembilan belas pulau kecil yang cukup indah dan menawan berada di bibir pantai Kota Padang. Salah satu pulau yang kini tengah menjadi primadona saat ini adalah Pulau Pasumpahan. Pulau ini berada di perairan Bungus Teluk Kabung, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, dengan luas lebih kurang lima hektare. Pulau Pasumpahan ini sangat cocok dijadikan tempat berekreasi dan bersantai bagi keluarga.

Untuk mencapai lokasi Pulau Pasumpahan yang berada di tengah laut, pengunjung dapat melewati dua titik yang disediakan yakni di Kelurahan Sungai Pisang dan Carlos, Bungus. Speed boat pun dapat mengantar pengunjung ke pulau ini, untuk menikmati ke indahannya.

Pengemudi speed boat dan masyarakat sekitar justru menjadi penjaga pantai dan pengunjung yang bermain di pulau ini. Maka, tidak rugi dan menyesal rasanya datang ke pulau tersebut. Jernihnya air laut membuat pengunjung dapat melihat langsung ikan yang berenang di laut dan didukung oleh nuansa pulau mungil yang asri dengan birunya air laut sebagai bonusnya.

Pulau Pasumpahan ini populer dikalangan para traveler ataupun para pecinta snorkeling. Pulau Pasumpahan ini berdekatan dengan Pulau Sikuai dan Pulau Pamutusan, Pulau Pagang. Pulau dengan perairan jernih yang terdiri dari tiga degradasi warna yaitu bening di pinggir pantai, kehijauan ditengahnya dan kebiruan untuk lebih ketengah lautan atau kedalaman dasar laut. 

Pulau Pasumpahan yang eksotik. Kondisi pantai yang landai, terdapat hamparan pasir putih cukup luas. Juga terdapat bukit batu karang setinggi 100 meter berada disisi utara pulau yang menambah daya tarik pengunjung. Wisatawan diperbolehkan mendaki bukit untuk melihat pemandangan dari atas bukit sembari mengabadikan gambar.

Di pulau tersebut untuk makan dan minum, pengunjung tak perlu was-was. Karena di sini juga tersedia warung yang cukup lengkap milik masyarakat setempat. Harga makanan dan minuman pun terjangkau, dengan menu makanan khas orang-orang pesisir pantai.

Pengunjung yang ingin berlama-lama di sini juga dimanjakan dengan tersedianya cottage. Sebanyak enam cottage disiapkan pengelola pulau ini. Masing-masing cottage dapat disewa dengan harga terjangkau. Hebatnya, meski Pulau Pasumpahan dikelola masyarakat, tidak ada aksi premanisme di lokasi ini. 

Pulau Pasumpahan memiliki berbagai fasilitas lengkap diantaranya adalah bangku-bangku untuk bersantai, kamar bilas, beberapa wahanan water sport, lapangan volli, camping ground dan Mushala. Semua fasilitas pendukung tersebut, bertujuan agar liburan semakin seru dan berkesan. Tentunya dengan udara yang sejuk dibawah pepohonan kelapa nan rindang, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan sinar matahari.

Thursday, February 9, 2017

Pedagang Pasar Sapan Ditata Ulang

Pasar Sapan Kelurahan Durian II, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, terus dilakukan pembenahan dan perbaikan serta penataan ulang kembali pedagang pasar. Penataan tersebut karena adanya perbaikan dan pembenahan pasar oleh Dinas Pekerjaan Umum maka pedagang harus dipindahkan untuk sementara. Sehingga, pedagang yang dipindahkan tersebut kembali ditempatkan ke tempat semula yang ditempati sebelumnya.

"Ada 18 petak ruko yang disiapkan untuk para pedang pada banguan pasar yang baru. Bagunan pasar tersebut terdiri dari dua lantai lantai satu disiapkan untuk penjual pakaian dan lantai atas disiapkan untuk pedagang kaki lima. Jadi, pedagang yang berjualan sebelumnya di pinggir jalan dipindahkan ke ruko lantai atas, sehingga penjadi tertib," ungkap Gustaf, Kabid Perindustrian Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Kamis, 9 Februari 2017.

Ia menyebutkan bahwa ada sepuluh pedagang yang akan menempati petak pasar baru tersebut. Karena, sepuluh pedagang tersebut yang telah menempati pasar sebelum pasar baru tersebut dibangun. Maka, untuk penempatan kembali pasar yang baru tersebut mengacu pada Perda nomor 13 tahun 2016 tentang pengelolaan pasar.

"Pedagang yang akan menempati pasar baru tersebut tentu akan didata ulang dengan melengkapi syarat yang telah ada. Untuk menempati petak ruko tersebut harus pedagang dari Sawahlunto terutama yang telah lama berjualan. Kemudian, memiliki KTP Sawahlunto dan harus mengajukan permohonan sewa ruko tersebut," ujarnya.

Kemudia, lanjut dia, Kita telah melakukan sosialisasi terhadap pedagang yang berjualan sebelumnya di pasar baru tersebut kemudian dipindahkan ke los penampungan. Kemudian, pedagang yang pernah berjualan pasar baru tersebutlah yang akan di proritaskan untuk menempati ruko tersebut, tetapi harus mengajukan permohonan terlebih dahulu. 

"Hingga saat ini belum ada pedagang yang mengajukan permohonan untuk menempati pasar baru tersebut," paparnya.

Ahmad Zein, Kepala UPTD Pasar Kota Sawahlunto, menyebutkan untuk pembenahan dan perbaikan pasar terus dipayakan tetutama dalam hal retribusi. Untuk retribusi belum bisa dipastikan karena masih menunggu instruksi dari Kemendagri. 

"Kita akan lakukan pemungutan retribusi pasar dengan jemput bola agar dan dilakukan dua kali seminggu yakni Rabu dan Sabtu arti setiap hari pasar. Namun, selama ini retribusi dilakukan setiap bulan, sehingga banyak tunggakan. Maka, dari itu, pola ini akan pungutan seperti itu tidak relevan lagi karena pedagang merasa berat untuk mengantarnya langsung. Kemudian, kita kita masih menggungu retribusi sesuai istruksi dari Kemendagri," ujarnya.

Nova Erizon, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sawahlunto mengatakan bahwa pembanguan Pasar Sapan Kelutahan Durian II Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto tersebut menggunakan APBD 2016 sebesar Rp2,5 miliar. 

"Bangunan Pasar Sapan itu telah setelah selesai dibanguan dan diserahterima secara tertulis dari Dinas PU ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Kota Sawahlunto. Maka, apabila pasar baru tersebut ingin dimanfaatkan oleh Diskoperidag telah dibolehkan untuk ditempati para pedagang karena telah diserahterimakan tentu sesuai dengan aturan yang ada," Katanya.