Sunday, February 26, 2017

Kampung Produktif Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto
 Serahkan Pencanangan Kampung Produktif
kepada Kepala Desa
Mencanangan kampung produktif dalam mewujudkan visi kota yang tertuang dalam RPJMD 2013-2018 terwujudnya masyarakat kota Sawahlunto yang produktif, mandiri, religius, sejahtera dan pemerintah yang melayani. Maka, pemerintah kota Sawahlunto, Sumatera Barat, tahun 2017 memprioritaskan pembangunan yang tertuang dalam RKPD yakni pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang berbasis pada pengembangan ekonomi kreatif, mandiri dan daya saing.

"Ada 5 kampung produktif yang diresmikan seperti di Dusun Luak badai memikili kerajinan songket, Dusun Kayu Gadang produksinya sepatu, Desa Sikalang memprodusi Konfeksi, Desa Rantiah kerajinan tangan, dan Desa Tumpuah Tangah kampung produktif yang telah memproduksi anyaman bambu," Ungkap Andy Rastika, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sawahlunto, Kamis, 23 Februari 2017.

Hasir Kerajinan Bambu Siap Dipasarkan
Ia menyebutkan bahwa pemerintah kota menargetkan 8 Kampung Produktif hingga tahun 2018 mendatang sebagai bentuk pengembangan ekonomi kreatif. Maka, semester I tahun ini kembali diresmikan kampung produktif Desa tumpuak tangan yang terletak di Kecamatan Kota Sawahlunto terdiri dari enam dusun dengan 2050 jiwa penduduk dan 590 kepala keluarga. 

"Mata pencarian masyarakat dominan adalah sebagai karyawan di perusahaan swasta 160 kepala keluarga karena desa ini dekat dengan perusahaan tambang batu bara. Desa Tumpuah Tangah ini dijadikan sebagai salah satu kampung produktif karet mempunyai potensi terutama bidang pertanian seperti karet seluas 260 ha dengan jumlah produksi 5 ton perminggu," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, perkebunan kelapa seluas 50 ha dengan jumlah produksi 4000 butir perbulan, dengan daerah pemasaran Sumatera Barat dan Riau. Kemudian, perkebunan cokelat seluas 5 ha. "Selain perkebunan, bidang pariwisata desa ini juga memiliki potensi wisata seperti Bukit Puncak Sula, Kawasan Rumah Pohon dan Kawasan Danau Biru. Kemudian, bidang industri kerajinan anyaman hias dan kerajinan anyaman ketidiang dan niru," ungkapnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto menyebutkan Potensi yang ada dijadikan dasar dalam mengembangkan kampung produktif di desa Tumpuak Tangah, sehingga sangat diharapkan kerjasama dari semua pihak terkait dalam pengembangan potensi yang ada. Kemudian pada pencanangan ini juga sekaligus pemerintah desa tumpuak tangah diresmikan Kampung Produktif.

"Kampung produktif bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama dalam hal home idustri. Sehingga hal ini akan bersentuhan langsung dengan perempuan. Maka, 5 kampung produktif yang telah ditetapkan telah berjalan dan telah memproduksi kerajinan seperti songket. Ada 850 penjaring songket dan telah mampu menyelasaikan 2 pis selama seminggu," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, disamping meningkatkan ekonomi masyarakat maka didukung dengan masyarakat yang religius. Maka, pemerintah telah dicanangkan maghrib mengaji dan satu jam tanpa menyalakan televisi, kemudian gerakan subuh berjamaah. 

"Magrib mengaji dan subuh berjamaah ini telah dilakukan serta diminati masyarakat, maka upaya ini terus ditingkatkan sehingga 7,7 persen masyarakat kota sawahlunto yang melaksanakan terdiri dari 48 mesjid dengan jemaah rata-rata sebanyak 50 orang, kemudian, 176 mushalla dengan jemaah rata-rata 10 jemaah yang melaksanakan shalat Subuh," katanya.

No comments:

Post a Comment