Aparat Desa dan Kelurahan Ikut Pelatihan Jurnalistik |
Sebanyak 41 Aparat Desa dan Kelurahan se Kota Sawahlunto mengikuti Pelatihan Jurnalistik. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Komunikasi, Informatika, Persandian dan Humas (Kominperhum) Sekretariat Daerah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, di Aula Hotel Ombilin, Rabu - Kamis, 22-23 Februari 2017. Pelatihan tersebut General Manager (GM) Harian Umum Rakyat Sumbar, Firdaus, S.Sos menjadi pemateri dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik.
Firdaus Serahkan Serahkan Sertifikat Kepada Peserta |
Firdaus menyampaikan tentang tata cara pembuat feature bagi penulis pemula, sehingga meraka dapat menggambarkan secara rinci objek pemeberitaan yang akan mereka publikasikan. "Feature adalah tulisan hasil peliputan mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. Dimana penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet," katanya.
Firdaus, menyebutkan bahwa sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. Feature ialah cerita tentang fakta, bukan tentang fiksi. Sedangkan karya tulis tentang fiksi disebut novel, cerita pendek.
"Secara umum ada beberapa ciri umum dari sebuah feature diantaranya adalah lebih lengkap, melawan kebasian berita, non fiksi, merupakan bagian dari media massa, serta panjangnya yang tidak ditentukan. Disamping itu, sebuah feature juga memiliki ciri khusus yakni mengandung segi human interest, dan mengandung unsur sastra. " terangnya.
Dodi Febrizal, Kepala Bagian Komunikasi, Informatika, Persandian dan Humas (Kominperhum) Kota Sawahlunto, sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja di tahun 2017.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang jurnalistik secara umum kepada aparat desa dan kelurahan di Kota Sawahlunto. Dengan begitu diharapkan mereka dapat mengolah informasi terkait program kegiatan di daerahnya, sehingga dapat dipublikasikan secara luas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah secara nasional menginginkan adanya komunikasi dua arah yang merupakan implementasi dari keterbukaan informasi publik. Pelatihan jurnalistik tersebut bertujuan untuk percepatan keterbukaan keterbukaan publik dari pemerintah desa sehingga dapay mengerspos kegiatan desa. Sehingga dapat di ketahui oleh masyarakat kegiatanya secara umum.
"Saat ini aparatur desa dan kelurahan harus bisa menyikapi keterbukaan informasi publik, dengan menginformasikan kegiatan-kegiatan pembangunan dan potensi yang ada di daerah mereka. Pemilihan topik tersebut diharapkan akan lebih memberikan motivasi bagi para peserta, sehingga mereka lebih tertarik untuk mempublikasikan potensi-potensi yang ada didaerah mereka dengan gaya penulisan yang lebih informatif," terangnya.
Kemudian, lanjut dia, dengan kemudahan dan kemajuan IT saat ini, seluruh pihak dapat dengan mudah dan bebas menginformasikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Dukungan media sosial juga sangat menentukan publikasi tersebut.
"Namun demikian, data dan informasi yang disajikan tersebut haruslah terukur akurasinya. Jangan sampai informasi yang kita bagikan tersebut, disalah artikan oleh masyarakat, sehingga dapat menimbulkan masalah dikemudian hari," lanjutnya.
Ia berharap kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut yang diikuti oleh 41 peserta dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada aparat desa dan kelurahan tentang bagaimana mengolah data dan menginformasikannya kepada masyarakat luas dengan baik.
Kemudian, lanjut dia, dengan kemudahan dan kemajuan IT saat ini, seluruh pihak dapat dengan mudah dan bebas menginformasikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Dukungan media sosial juga sangat menentukan publikasi tersebut.
"Namun demikian, data dan informasi yang disajikan tersebut haruslah terukur akurasinya. Jangan sampai informasi yang kita bagikan tersebut, disalah artikan oleh masyarakat, sehingga dapat menimbulkan masalah dikemudian hari," lanjutnya.
Ia berharap kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut yang diikuti oleh 41 peserta dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada aparat desa dan kelurahan tentang bagaimana mengolah data dan menginformasikannya kepada masyarakat luas dengan baik.
"Harapan kedepan, bisa mengirim informasi melalui web kota Sawahlunto berkaitan pembangunan yang telah lakukan pemerintah desa. Kemudian, sesuai dengan arahan Pemateri, informasi tersebut juga dapat di kirim ke media yang ada di sumbar, seperti media cetak, elekronik dan online," ujarnya
No comments:
Post a Comment