Saturday, June 24, 2017

Kota Seribu Museum Objek Wisata Andalan Kota Tua Sawahlunto

Pemerintah Kota Sawahlunto terkait objek unggulan kota Sawahlunto tidak lari dari korp kota sebagai Kota Lama dengan berbagai museum yang ada. Sebab, Sawahlunto disiapkan menjadi sebagai 'Kota Seribu Museum' kerana banyak koleksi yang dapat dilihat oleh pengunjung. Kemudian, tidak kalah penting dengan objek-objek yang lain seperti Puncak Cemara, Water Boom, Taman Satwa Kandih tetap menjadi objek wisata unggulan Sawahlunto, Sumatera Barat.

"Ditambah lagi tiga museum yakni Museum Tari, Museum Lukisan dan Etnologi Kayu, Museum Alat Musik Tradisional juga sebagai objek wisata unggulan yang memiliki berbagai koleksi. Karena konsep wisata atau selera dan sekmen pasar wisata adalah cenderung ke fand atau menyenangkan yang membuat mereka enjoy sekeluarga untuk berwisata, hal itu ada di water boom, taman satwa kandih. Kemudian, kota tua peminatnya adalah peminant khusus, jadi semuanya harus dilengkapi," ujar Efriyanto, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Sawahlunto, Sumatera Barat, kepada Penulis Kamis, 22 Juni 2017

Oleh Karena itu, lanjut dia, konsep wisata adalah wisata asyik bebas macet. Ketika dibeberapa daerah di landa dengan kemacetan seperti kota berkembang Sumatera Barat, sehingga untuk datang ke sana dengan kondisi jalan yang macet.

"Kita ambil peluang dan kesempatan untuk menggiring orang untuk datang ke Sawahlunto yang bebas macet. Hal itulah yang dijual untuk meningkatkan kunjungan wisata di kota Sawahlunto. Kemudian, untuk mengisi kegiatan selama lebaran sudah disiapkan hiburan rakyat dengan konsep pentas seni. Selama libur lebaran setiap malamnya akan ada pentas seni di Sawahlunto dan bahkan mulai dari sore. Untuk itu, kita mengajak mereka untuk berlibur dan bermalam di sawahlunto. Maka dari itu, segala sesuatu disiapakan sehingga bisa dinikmati oleh pengunjung pada saat malam hari," katanya.

Hal ini untuk menampilkan seni budaya di Sawahlunto, baik seni tradisi maupun seni modrn. Selanjutnya, pada sore hari ada kecenderungan bahwa akan digelar pertunjukan kuda kepang dibeberapa titik keramaian di setiap kecamatan yang akan memeriahkan suasana libur lebaran. Kemudian pada malam hari akan terpusat di lapangan Segi Tiga (Lapseg). Ada peket hiburan yang disipakan free untuk pengunjung dan schedule nya pun telah ada serta tersusun rapi.

"Tidak tertutup kemungkinan bahwa beberapa titik keramaian masyarakat seperti Talawi, Silungkang juga melaksanakan hiburan menghidupkan suasana lebaran di kota Sawahlunto. Maka, orang yang datang ke Sawahlunto tidak cukup satu hari saja atau hanya disiang hari saja," lanjutnya.

Ia mengaku persiapan jelang moment libur panjang lebaran, dijadikan istimewa untuk meningkatkan kunjungan wisata. Untuk menindak lanjuti hal tersebut dilskuksn upaya koordinasi dengan seluruh pengelola wisata dan objek wisata dengan tujuan agar mereka menyiapkan diri semaksimal mungkin dalam rangka menyambut lebaran dan mengundang orang untuk datang ke objek wisata yang ada di Sawahlunto.

"kita telah melakukan rapat koordinasi pada beberapa waktu lalu dengan pengelola wisata dan pihak terkait. Kemudian, setelah melakukan rapat koordinasi tersebut dilakukan pengecekan dilapangan. Dimasing-masing tempat objek wisata melakukan pembenahan, berupa mak-up paling tidak, sehingga penampilan akan memanjakan tamu yang datang untuk berlibur. Pada H-2 persiapan akan mencapai 90 persen, termasuk memberikan tingkat kenyamanan yang maksimum dari semua aspek di mulai dari pengunjung datang kemudian pengunjung kembali pulang," paparnya. 

Ia menjelaskan bahwa kemudian mempromosikan objek wisata yang dimiliki ke media sosial, dan elektronik. Selain itu, untuk meningkatkan kunjungan juga telah dilakukan promosi keliling dengan konsep sales col atau sales dairec dibeberapa titik strategis yang dianggap punya potensi menggiring orang untuk berkunjung ke tampat wisata yang ada di Sawahlunto.

"Kemudian dengan pihak provinsi juga bekerja sama untuk mempromosikan atau girai promosi dan melibatkan diri. Kemudian diajak untuk terlibat mempromosikan wisata yang ada di sawahlunto sehingga orang mengenal objek wisata di Sumatera Barat, termasuk Sawahlunto. Selanjutnya dari segi aksebilitas ke tempat objek wisata juga telah dilakukan rapat koordinasi dengan dinas pekerjaan umum. Kemudian PU pun mensuport dengan memberikan perhatian perbaikan jalan menuju objek wisata terhadap jalan yang dikhawatir membahayakan untuk diperbaiki," sebutnya. 

Kemudian, lanjutnya, untuk parkir telah dikoordinasikan dengan perhubungan puncak cemara dengan terkelola oleh petugas parkir. Kemudian, selanjutnya untuk objek wisata kandih pihak PT Wahana Wisata Sawahlunto untuk pengelolaan parkir bekerja sama dengan pemuda setempat, sehingga parkir diangkat tarifnya sesuai hasil kesepakatan serta kepastian bahwa tidak boleh memungut biaya diatas ketentuan yang berlaku. 

"Kendaraan roda dua dengan tarif sebesar Rp5000, kendaraan roda empat dengan tarif, Rp10000 dan kendaraan roda enam, Rp15000. Pariwisata juga menyediakan pusat pelayanan dan pengaduan kepada pengunjung wisata, kalau ada mereka merasakan dan untuk mendapatkan koordinasi yang tidak memuaskan," tuturnya.

Edwar, Kepala Dinas Perhubungan, menyebutkan bahwa sebelumnya telah dilakukan rapat terkait pengamanan lebaran. Untuk parkir dipusat keramaian tempat wisata seperti puncak cemara telah ada petugas parkir. Kemudian, pusat keramaian yang lain seperti Lapangan Segi Tiga dan kota lawa dan sekitarnya tidak dibolehkan parkir di jalan. Kendaraan parkir di garase PT BA yang dikelola oleh pemuda setempat bekerja sama dengan PT BA. 

"Kawasan parkir di taman sarta kandih parkir akan dikelola oleh PT WWS bekerja sama dengan lemuda setempat. Selanjutnya, jalan kandih merupakan kalan objek wisata maka jalan akan dialirkan dari simpang santur meruju kandih sehingga bisa di nikmati oleh pengguna jalan. Kemudian, anggota akan dikerahkan untuk melakukan pengawasan dan pengamanan pata diap pusat keramaian duo orang personil, karena kita masih kekurangan anggota," katanya. 

Kapolres Sawahlunto, AKBP, Zamrony Wibowo, menyebutkan untuk mengawasan obejek wisata ada sebanyak 130 personil anggota polres Sawahlunto diturunkan untuk pengamanan arus mudik lebaran termasuk objek wisata. Ada posko pengamanan arus mudik (Pam) menyangkut pengamanan arus mudik sudah inklute semuanya, termasuk pengamanan tempat wisata yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kepada polisi. 

"Ada empat posko pengamanan arus mudik dan lebaran yang disiapkan untuk pengamanan arus mudik, yakni tiga posko merupakan posko pelayanan dan satu posko untuk pengamanan. Posko pelayanan ini kita akan melaksanakan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal kegiatan yang berkaitan dengan kepariwisataan. Posko yang disiapkan lengkap dengan semuanya, yakni ada damkar, TNI, dan pelayanan kesehatan," katanya.

Tuesday, June 20, 2017

Objek Wisata Baru Tiga Museum Sawahlunto Kota Seribu Museum

Berisi Benda Sejarah Lukisan, Alat Musik, Etnografi Kayu

Perintah kota Sawahlunto siapkan objek wisata baru lebaran Idul Fitri 1438 H. Objek wisata tersebut merupakan objek wisata pengetahuan seni dan sejarah. Tiga gedung museum disiapkan untuk pengunjung yang datang ke kota Sawahlunto sebagai objek wisata baru. Tiga gedung museum siap dijadikan tujuan wisata tersebut dilengkapi dengan koleksi alat musik tradisi nasional dan internasional, lukisan, emografi kayu, Tari dan pakaian kesenian beserta benda-benda sejarah.

"Perencanaan musiem ini dilakukan sebelum bulan ramadhan, sehingga tiga gedung museum koleksi memilik seorang kolektor akan menambah objek wisata yang ada di kota Sawahlunto," ujar Hendri Thalib, Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, kepada Penulis, Minggu, 18 Juni 2017.

Ia menyebutkan bahwa museum lukisan pengunjung dapat menikmati karya seni lukis seniman mancanegara dan intenasional. Kemudian peralatan alat Musik tradisional juga akan menampilkan berbagai jenis alat musik tradisi dunia.

"Maka, liburan ke Sawahlunto, pengunjung melihat akan melihat destinasi baru gedung museum Lukisan, Tari, Alat musik tradional dan Entografi kayu. Selain menikmati keindahan alam dan bangunan kunonyo, Sawahlunto kini menyajikan berbagai barang yang jarang ditemukan sehari-hari," katanya.

Ia menyebutkan bahwa destinasi wisata baru gedung permuseuman ditargetkan sebelum lebaran, 3 museum tersebut telah siap dinikmati wisatawan. Maka, dengan adanya gedung museum tersebut akan menambah alasan mengapa harus ke Sawahlunto.

"Museum ini berisikan benda-benda yang sangat jarang kita temukan sehari-hari, bahkan di Indonesia sendiri, diyakini tempat ini akan menambah pengalaman dan pengetahuan wisatawan. Seperti berbagai alat musik tradisional. Mulai dari Australia, Afrika, Prancis hingga ke China. Benda benda unik bersejarah beserta lukisan oleh pelukis terkenalpun akan segera disajikan," ujarnya.

Amitri, Bagian Koleksi dan Konservasi Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, menyebutkan bahwa lukisan yang di Pajang diantaranya adalah hasil karya pelukis maistro terkenal, Baisuki Abdullah dan Marya Cui.

"Semoga dengan adanya museum di kawasan lapangan segitiga ini dapat menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berulang kali ke Kota Arang. Sementara, untuk soft launching museum tersebut baru akan dilaksanakan pada 21 Juni mendatang, dengan menghadirkan beberapa orang kolektor barang unik tersebut," katanya.

Saturday, June 17, 2017

Siapkan Generasi Beriman dan Bertaqwa dengan Membaca Alquran

Setiap orang memiliki sifat takut. Takut dengan hari balasan di Yaumil Mahsyar setelah hari berbangkit. Takut meninggalkan generasi yang lemah sesudahnya. 

Laporan: Julnadi Inderapura, Sawahlunto

Rabu, 14 Juni 2017 sore ba'da shalat Ashar, langit kota Sawahlunto cerah. Jarum jam menunjukan pukul 17.00, sesuai kesepakatan berkumpul di rumah dinas Walikota, untuk bersiap berkumpul berangkat memenuhi undangan bebuka bersama dengan masyarakat Dusun Sungai Cocang, Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. 

Perjalan menuju Desa Silungkang Oso menempuh pendakian dilerang perbukitan. Panorama dan pemandangan indah dari puncak Microwave dikenal oleh masyarakat setempat menjadi objek wisata baru yang diperhitungkan. Diperjalanan, Ali Yusuf berhenti dan turun dari mobil di persimpangan jalan menelusuri jalan bendes melihat kondisi masyarakat yang terpencil.

Ali Yusuf, menelusuri jalan bandes tersebut dengan meminjam kendaraan roda dua miliki warga yang dicegat dari jalan. Sebab, jalan bandes yang berukuran kecil dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan roda empat. Ali Yusuf pun blusukan ke rumah warga miskin dan berjanji akan membedah rumah warga melalui Baznas.

Usai berdialog dengan warga Ali Yusuf melanjutkan perjalanan menuju masjid Jihad, Dusun Sungai Cocang, yang menjadi tujuan utama berbuka di masjid Jihad. Warga berduyun-duyung datang ke masjid membawa perbukaan. Sebagian yang lain masih berdiri di halaman masjid menunggu kedatangan Ali Yusuf. Orang-orang datang telah resah karena menganggap Ali Yusuf nyasar karena menelusuri jalan beton yang kecil tersebut.

Waktu berbuka telah masuk, Ali Yusuf sampai di masjid dan langsung mengambil wudu. Usai berbuka puasa dilanjutkan dengan shalat maghrib dan makan bersama dengan masyarakat. Ali Yusuf makan bersama dengan anak-anak dengan nasi sungkus satu bertiga. Ali Yusuf berganti lauk pauh dengan anak-anak pada saat makan bersama tersebut dengan penuh keceriaan dan keakraban.

Usai makan bersama sebelum waktu shalat Isya masuk, pengurus masjid langsung mengambil alih pengeras ruasa. Sambutan dan ucapan terimakasih atas kedatangan walikota pun disampaikan. Pada kesempatan itupula Ali Yusuf diberikan kesempatan memberikan sepatah kata kepada warga dan jemaah yang hadir. Memulai pembicaraannya Ali Yusuf menantang jemaah untuk membaca quran untuk menguji sejauh mana keseriusan masyarakat membaca quran. 

Siapa saja yang membaca quran akan dengan baik dan benar diberikan hadiah berupa Quran dan Terjemaah serta bonus uang jajan. Maka, dengan berani dan penuh percaya diri ada beberapa jemaah yang ingin melantunkan ayat suci quran di hadapan jemaah yang lain. Orang tua dan anak-anak pun ikut mengaji beberapa ayat dihadapat jemaah yang lain. Usai pembacaan quran hadiah di temima langsung oleh jemaah.

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto, pada kesempatan tersebut tidak lupa mengajak dan menghimbau masyarakatnya untuk selalu menyukseskan program pemerintah, yakni magrib mengaji, satu jam matikan tivi dan sahalat subuh berjemaah. Sehingga masyarakat kota Sawahlunto menjadi masyarakat yang beriman dan bertaqwa.

Ia menyebutkan bahwa jika masyarakat kota Sawahlunto tidak lagi membaca al quran dan mendirikan shalat maka orang yang pertama masuk neraka adalah Ali Yusuf sebagai pimpinan. Kemudian sesudah itu yang akan masuk neraka adalah camat, Desa/lurah, dusun dan para orang tua yang tidak mengayomi anak-anak mereka untuk berbaik kebaikan dengan mendirikan shalat dan membaca quran. Karena tidak mengajak dan menghimbau masyarakatnya untuk berbuat kebaikan, serta meninggalkan kegerasi yang lemahSebab, Allah berfirman dalam Al quran surat Annisa ayat 9.

"Dan hendaklah takut (Kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (Q:4:Anisa,9).

Menurut Ali Yusuf, Keadaan lemah yang dimaksud dalam quran susrat Annisa ayat 9 tersebut ada tiga perkara, yakni lemah Iman, lemah ilmu pengetahuan dan lemah secara finansial. Maka, seorang yang memiliki iman yang lemah tidak bisa beribadah mendirikan shalat, membaca al quran dengan baik dan sempurna. Kemudian, untuk mencapai kesempuraan tersebut dalam menjalankan ibadah dan kemantapan iman orang mukmin harus dengan ilmu. Selanjutnya, Ilmu tidak bisa tercapai dan tidak bisa didapat apabila ekonomi lemah atau tidak sehat. 

"Maka dari itu, pemerintah mengajak dan menghimbau masyarakat Dusun Cocang, Desa Silungkang Oso, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto untuk membaca Al quran dan mendirikan shalat lima waktu. Sehingga program magrib mengaji dan subuh berjemaah merupakan langkah untuk menciptakan masyarakat yang religuis, kuat iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT," ujar ayah tiga orang anak ini.

Ia menyebutkan bahwa untuk menjadikan masyarakat yang religius tersebut sebagai benteng diri meningkatkan keimanan maka pemerintah kota memprogramkan subuh berjemaah, sebagaimana Allah berfirman dalam quran Surat Al Isra': 17 ayat 78 artinya:

"Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) subuh. Sungguh shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)," (Quran:17: Al Isra' ayat 78).

Sehingga berdasarkan firman Allah SWT sebagai dasar dan pedoman perintah shalat subuh berjemaah dan maghrib mengaji. Tujuannya adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

"Al quran menuntun kita menjadi pedoman hidup dunia dan akhirat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, pemerintah kota selalu mengajak dan menghimbau masyarakat dan generasi muda Sawahlunto bisa membaca Al quran dengan baik dan benar. Maka, dari itu untuk menyiapkan generasi yang gemar membaca quran, pemerintah kota membuat kebijakan menjadikan SMPN 2 Sawahlunto menjadi sekolah unggul. Unggunya adalah tamatan SMPN2 ini nanti bisa menghafal 9 juz quran dan toefl bahasa inggris 400," katanya.

Ali Yusuf menerangkan bahwa semangat membaca quran dapat mencegah penyakit hati, yakni iri hati, dengki, sifat sombong dan sifat buruk lainnya. Kemudian dengan banyak membaca quran juga akan memberikan manfaat untuk ketenangan jiwa serta meningkatkan keimanan. Maka dari itu, jika iman dan taqwa telah mantap dan akan menjadi pakaian setiap pribadi muslim, khususnya warga Sawahlunto dan gerasi penerus untuk menjawab tantangan di masa mendatang. 

"Sehingga kedepan, terwujudnya kota wisata tambang berbudaya pada tahun 2020, maka akan banyak wisatawan yang akan berkunjung dengan membawa pengaruh budaya asing. Maka, apa pun pengaruh budaya asing yang akan masuk dapat teratasi oleh gerasi muda kita, karena iman dan taqwa menjadi "pakaian" harianya yang melekat pada diri. Maka, inilah yang kita persiapkan untuk menjawab tantangan kedepan mewujudkan masyarakat yang religius," paparnya.*

Tuesday, June 13, 2017

354 Paket Sebako Gratis Dibagikan Pada Warga Miskin

Sebanyak 354 sembako gratis dibagi ke pada keluarga tidak mampu oleh Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Paket senilai Rp88.000, dibagikan kepada masyarakat miskin di empat kecamatan kota Sawahlunto. Paket gratis tersebut dibagiakan agar keluarga kurang mampu agar dapat mengurangi beban dibulan ramadhan.

"Paket sembako gratis ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Disamping itu dapat mengurangi beban masyarakat pada bulan ramadhan ini, sehingga masyarakat dapat fokus menjalankan ibadah puasa," Ujar Deswanda Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, kepada Penulis, Senin, 12 Juni 2017.


Ia mengakatan bahwasanya pemerintah kota sawahlunto telah menyediakan sebayak 354 paket bantuan gratis bagi keluarga kurang mampu. Paket tersebut tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Talawi sebanyak 86 Paket, Kecamatan Barangin 123 Paket, Kecamatan lembah segar 79 paket dan Kecamatan Silungkang 66 paket. 

"Paket tersebut senilai Rp88.000 tiap paket dan dibagikan secara gratif kepada masyarakat. Pembagian paket gratis tersebut langsung diberikan kepada masyarakat yang ada di desa dan kelurahan. Pembagian paket sembako graris tersebut diserahkan langsung oleh walikota," katanya. 
Ia melanjutkan bahwa selain penyerahan paket gratis pemerintah kota juga mengadakan bazar pasar murah yang di pusatkan di tiga tempat. Kecamatan Talawi bertempat di terminal Talawi sebanyak 500 paket sembako yang tersedia. Kemudian, kecamatan Silungkang bertempat di Dekranasda Muaro Kalaban sebanyak 500 paket sembako. 

"Sedangkan untuk Kecamatan Lembah segar dan kecamatan barangin di sediakan 1100 paket sembako, yang akan di fokuskan di tiga tempat, yaitunya mesjid agung Sawahlunto, Gedung Pusat Pertemuan (GPK) dan di pasar sapan. Pasar sembakourah tersebut senilai Rp88.000 perpaket dan disubsidi sebesar Rp13.000, sehingga warga hanya membayar Rp70.000 tiap paketnya," paparnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, mengatakan pemberian bantuan paket sembako tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya, terutama menjelang hari raya idul fitri 1438 H mendatang. “semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban hidup masyarakat kurang mampu, terutama di bulan yang mulia ini," ujarnya.

Monday, June 12, 2017

Cegah Penyakit Hati Dengan Membaca Quran

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf menutup secara resmi Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Desa Talago Gunuang, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. MTQ yang terdiri tujuh cabang lomba tersebut ditutup dengan makan sahur bersama di Dusun Koto. MTQ berlangsung sejakan Jumat-Munggu 8-11 Juni 2017 diikuti lebih dari 100 kafilah.

Arfi Putra, Kepala Desa Talago Gunuang, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto mengatakan bahwa Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 26 tingkat Desa merupakan agenda tahunan sejak tahun 1991 kegiatan MTQ telah berlangsung. Penyelenggaraan MTQ tingkat desa tersebut dilaksanakan secara bergantian antar dusun yang ada. 

"Penyelenggaraan MTQ tahun ini dilaksanakan di Dusun Koto yang terdiri dari tujuh cabang. Masing-masing cabang diikuti kurang lebih 20 atau lebih peserta kafilah MTQ. Kalau ditotalkan ada sekitar 100 lebih peserta mengikuti lomba yang telah berlangsung selama tiga malam ini," ujarnya saat menyampaikan sambutan penutupan Mushabaqah Tilawatil Quran, Senin,12 Juni 2017 dini hari. 

Ia menyebutkan bahwa bagi pemenang MTQ ke 26 tahun ini akan direkomendasikan untuk mewakili kapilah Desa Talago Gunung tingkat kecamatan pada bulan Agustus mendatang. Maka ke tujuh cabang tersebut yakni Sarhil Quran, Tilawah, Mutarattal Dasar, Azan, Mubaligh cilik, Tilawah Tingkat Remaja, dan Tingkat Majlis Taklim. "Maka dari itu kita target akan mendapatkan juara I tingkat kecamatan mendatang, karena sebelumnya perwakilan Desa Talago Gunuang hanya mendapat juara II tingkat kecamatan," katanya. 

Ali Yusuf Walikota Sawahlunto mengatakan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang religius sebagaimana tertuang dalam visi misi kota, maka kegiataan keagamaan terus ditingkatkan. Maka salah satunya untuk menciptakan masyarakat religius tersebut adalah dengan membaca alquran secara benar seperti kegiatan MTQ yang telah berlangsung selama tiga hari ini.

"Selanjutnya, program pemerintah subuh berjemaah dan magrib mengaji satu jam matikan tivi. Kemudian, didikan subuh juga akan dilombakan pada bulan Agustus dan malam puncak tahun baru Muharam mendatang. Kemudian, lomba untuk budaya tingkat anak juga akan diselengkarakan pada kegiatan malam puncak Muharam 1439," katanya.

Ia menjelaskan bahawa hanya ada dua desa yang melakukan Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yakni Desa Talago Gunung tingkat desa. Kemudian MTQ ini juga akan dilangsungkan di Desa Sikabu akan, berlangsung MTQ ini dilakukan berlangaung dengan tujuh cabang lomba. Namun desa lainnya menyelenggarakan nuzul quran saja, maka dari itu pemerintah kota telah menyampaikan kepada desa dan kelurahan yang ada penyelenggaraan MTQ harus rencanakan sejak dini untuk tahun berikutnya. 

"Penyelenggaraan dana dari awal, dan bahkan bentuk partisipasi, namun sekarang dana tersebut sudah ada di desa dan dapat dianggarkan. Sebab, penyelenggaraan MTQ sebelumnya hanya untuk hadiah tahun dapat ditingkatkan lagi total hadiahnya hingga Rp30 juta, agar lebih semarak dan lebih bersemat anak anak untuk ikut MTQ. Sehingga anak-anak sebagai generasi penerus lebih semangat membaca Quran. Sehingga sinergi dengan program pemerintah kota magrib mengaji dan satu jam matikan tivi serta subuh berjemaah," paparnya. 

Ia menjelaskan bahwa karena semangat membaca quran dapat mencegah penyakit hati, yakni iri hati, dengki, sifat sombong dan sifat buruk lainnya. Kemudian dengan banyak membaca quran juga akan memberikan manfaat untuk ketenangan jiwa serta meningkatkan keimanan. Maka dari itu, jika iman dan taqwa telah mantap dan akan menjadi pakaian kita setiap pribadi muslim, khususnya warga Sawahlunto dan gerasi penerus untuk menjawab tantangan di masa mendatang. 

"Sehingga kedepan, terwujudnya kota wisata tambang berbudaya pada tahun 2020, maka akan banyak wisatawan yang akan berkunjung dengan membawa pengaruh. Maka, apa pun pengaruh budaya asing yang akan masuk dapat teratasi oleh gerasi muda kita, karena iman dan taqwa menjadi "pakaian" harianya yang melekat pada diri. Maka, inilah yang kita persiapkan untuk menjawat tantangan kedepan mewujudkan masyarakat yang religius. Salah satunya dengan membaca quran serta MTQ ini merupakan bagian dari program pemerintah kota," katanya.

Thursday, June 8, 2017

Geliat Kerajinan Bambu Desa Tumpuak Tangah, Promosi Pasar Melalui Ivent Kota

Dusun Batu Kakok, Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi memiliki 125 KK. Dusun Batu Kakok salah satu dusun yang tergabung dalam kampung produktif mempunyai satu kelompok pengrajin anyaman bambu. Dalam kelompok tersebut terdiri dari 10 orang pengrajin bambu untuk membuat anyaman sesuai dengan pesanan. 

"Tahun 2012 lalu di Dusun Batu Kakok memiliki Pusat Pelatihan Anyaman berupa Sanggar Anyaman Bambu. Namun, sanggar tersebut tidal lagi berjalan sebagaimana seharusnya, karena ketua sanggar tidak lagi berada di tempat. Ketua sanggar pindah ke Padang bersama keluarga sehingga Sanggar Anyaman Bambu tidak lagi jalan," ujar Damris Mantari Nyalo, Kepala Dusun Batu Kakok, Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Selasa, 6 Juni 2017.

Ia melanjutkan bahwa keberadaan sanggar tersebut pada masa kejayaannya telah banyak membina dan melatih kader dengan baik. Berbagai produk anyaman bambu pun dipelajari dan dikembangkan kepada masyarakat. Sampai pada tingkat kesulitan pun bisa dilakoni seperti membuat rantang yang bertingkat. 

"Sanggar tersebut fakum sejak tahun 2014 silam karena ketua sanggar pindah ke Padang. Semenjak itu, tidak ada lagi aktifitas di sanggar tersebut untuk memdapatkan ilmu anyaman baru. Namun, anggota sanggar masih ada dan membuat anyaman bambu di rumah masing-masing. Kemudian, pengrajin membuat rantang bungkusan nasi yang dibuat oleh masyarakat," katanya.

Rantang untuk mengantarkan nasi pun bisa di buat oleh anak sanggar. Semuanya berbahan bambu termasuk bahan penjinjing rantang tersebut dibuat menggunakan bahan yang terbuat dari bambu," sebutnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa saat ini anggota sanggar masih tetap memproduksi produk anyaman bambu di rumah masing-masing. Kemudian didusun Batu Kakok ada sekolompok pengrajin anyaman bambu. Kelompok tersebut ada memproduksi anyaman bambu secara bersama dan ada pula sendiri-sendiri.

"Namun yang menjadi keluhan bagi pengrajin saat ini adalah sulitnya pangsa pasar produk anyaman. Karena tidak ada pangsa pasar tempat bembuangan produk anyaman bambu sehingga produksi berkurang. Hanya saja memproduksi anyaman bambu sesuai dengan permintaan konsumen. Karena sebelumnya dibuat semuanya jenis jerajinan bambu, seperti bakul, niru, sapu lidi warna warni dan sebagainya," akunya.

Syahruni, Sekretaris Desa Tumpuak Tangah Kecamatan Talawi mengatakan bahwa Desa Tumpuak Tangah memiliki 596 KK terdiri dari 6 Dusun. Desa Tumpuak Tangah merupakan kampung produktif anyaman bambu. Ada sebanyak 25 KK terdiri dari dua kelompok pengrajin anyaman bambu. Dalam kelompok tersebut ada 10 orang anggota dan ada yang 15 orang anggota dalam kelompok. 

 "Untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, sebagai kampung produktif Desa Tumpuak Tangan memprogramkan pelatihan kepada pelaku dan pengrajin anyaman bambu. Pelatihan tersebut guna untuk meningkatkan kualitas produksi anyaman bambu yang siap bersaing di pasar," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa untuk permodalan bagi pelaku usaha dan pengrajin anyaman bambu diberikan bantuan modal dari Baznas. Namun, untuk pangsa pasar penjualan hanya dilakukan pada masyakat sekitar. "Untuk pasar khusus penjualan anyaman bambu yang terencana belum ada karena tidak ada tempat dan lokasi khususnya di Desa Tumpuak Tangah," katanya.

Sementara itu, Badan Usaha Milik Desa (BumDes) juga belum berjalan maksimal karena belum memiliki kantor yang representatif. Sebab, BumDes tersebut diharapkan mampu menjual dan membeli produk kerajinan tangan. Maka, produk tersebut tentu akan disimpan kator BumDes, sedangkan BumDes belum ada kantor. "Ini menjadi suatu kendala bagi kita untuk menjalankan BumDes. Selain hasil kerajinan tangan BumDes juga akan mencanangkan pembelian produk pertanian masyarakat seperti Kakao dan Pinang berkerja sama dengan pihak ke tiga," paparnya.

Kemudia, lanjut dia, selain kerajinan bambu di Desa Tumpuak Tangah juga terdapat home industri (industri rumah tangga) lainnya seperti bertenun songket, Pupuak Kompos, menjahit gorden, Minyak Tanak Kelapa, dan Kue Pesanan. "Sehingga untuk menambah penghasilan keluarga banyak lahir home industri maka diresmikan oleh pemerintah kota sebagai kampung produktif," katanya.

Asril Hasan, Camat Talawi mengatakan bahwa Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto terdiri dari sebelas desa yang memiliki potensi dan keunggulan masing-masing. Ada dua desa yang telah dicanangkan penjadi kampung produktif, yakni Desa Sikalang dan Desa Tumpuak Tangah. Kedua desa ini telah diresmikan menjadi kampung produktif oleh pemerintah kota dan akan mengikuti desa-desa lainnya.

"Pemerintah kota mencanangkan kampung produktif dengan satu desa memiliki satu prodak dan keunggulan. Kampung produktif ini untuk peningkatan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat," Ujarnya. 

Ia menyebutkan bahwa potensi yang dimiliki oleh Desa Sikalang adalah kelompok pembuat tempe dan kelompok membuat kerupuk Belinjo (Baguak). Kemudian, kelompok pemuda pembuat sablon dikenal dengan nama kelompok Asika.

"Kalau Desa Tumpuak Tangah potensinya adalah kerajinan Bambu sebagai industri rumah tangga (home industri). Kerajinan "songgen" pembuat berbagai kerajinan berbahan bambu seperti membuat Niru. Membuat pot bunga, renteng tempat meletakan air mimun, membuat tempat tissu dan lain sebagainya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kerajinan tangan berbahan bambu tersebut terus dilakukan pengembangan dan inovasi agar pangsa pasarnya lebih terarah. Pengrajin tidak hanya sekedar membuat Bakul dan Katidiang saja, namun telah mampu berinovasi. Seperti saat ini, pengrajin telah mulai membuat kotak untuk pembuatan tempat penyimpanan songket.

"Jadi, saat ini jika pembelian songket tersebut telah dibungkus dengan kotak yang terbuat dari anyaman bambu. Kemasan songket tersebut dibuat dengan tujuan agar songket terlihat lebih elegan dan lebih mewah," sebutnya.

Kemudian, lanjut dia, pangsa pasar yang telah disiapkan adalah penjadikan momen dan kegiatan kota untuk ajang promosi prodak unggulan seperti kerajinan "Songgen", Pembuat Tempe Olahan dan Sablon. "Kerajinan bambu ini masih dalam bentuk kelompok tidak berdasarkan individi. Ada empat kelompok pengrajin bambu di Desa Tumpuak Tangah. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang untuk meningkatkan hasil produksi anyaman bambu," paparnya.

Asril mengatakan bahwa selain kerajinan bambu kemasan songket ada pula kejarianan bambu yang untuk membuat Payuang Kote Desa Bukit Gadang Dusun Tobak Jayo. Satu prodak dan satu keunggulan di setiap Desa akan diikuti oleh desa yang lain. Kemudian, untuk pemasarannya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di masing-masing desa.

"Pencanangan setiap desa memiliki satu prodak dan keunggulan sedang dilakukan terutama dibidang perkebunan seperti Desa Talawi Mudiak, keunggulannya adalah Kelengkeng, Desa Talawi Hilir keunggulannya buah Naga dan Nangka Mini. Maka, pemasarannya masih dalam lingkup kecil, jika ada kegiatan di kantor pemerintahan seperti di Kecamatan Talawi ini," katanya. 

Deswanda, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa pemerintah kota Sawahlunto telah mencangkan kampung produktif. Ada lima kampung produktif yang diresmikan seperti Dusun Luak Badai memiliko kerajinan songket, Dusun Kayu Gadang produksi sepatu, Desa Sikalang memproduksi Konfeksi, Desa Rantiah kerajinan tangan dan Desa Tumpuak Tangah produksi anyaman bambu. Pemerintah Kota Sawahlunto menargetkan 8 Kampung produktif hingga tahun 2018 mendatang.

"Kampung Produktif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Produksi kerajinan tangan seperti kerajinan bambu yang ada di Desa Tumpuak Tangah sebagai pendapatan tambahan bagi keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa untuk peningkatan pasar produksi kerajinan bambu terus dilakukan terutama dalam internal kota Sawahlunto. Pengarajin di Desa Tumpuak Tangah Kecamatan Talawi memiliki tiga kelompok pengrajin bambu. Pembuatannya ada dilakukan secara berkelompok dengan ditempatkan pada suatu tempat untuk dipasarkan.

"Upaya pemerintah kota melakukan pembinaan terus dilakukan terutama memberikan pelatihan terharap pengrajin anyaman bambu. Pengrajin tersebut diberikan pelatihan membuat motif berbagai bentuk anyaman bambu yang diberikan kepada masyarakat pengrajin anyaman bambu. Karena selama ini pengrajin hanya membuat bakul, katidiang dan niru saja serta belum ada inovasi. Maka dari itu diperilah pelatihan kepada pengrajin anyam bambu membuat motif yang lebih menarik," katanya.

Selanjutnya, untuk pemasaran anyaman bambu pemerintah kota berusaha melakukan pengembangan dengan mengadakan pameran. Memang saat ini pemasan anyaman bambu tersebut dilakukan tingakat internal dalam kota. Artinya, pemasaran anyaman bambu tersebut hanya dilakukan tingkat kota Sawahlunto. 

"Upaya pemerintah kota melakukan pemasaran dengan cara setiap kegitan formal seperti rapat, telah membeli bungkusan snack yang terbuat dari anyaman bambu. Sehingga produksi anyam bambu berupa kemasan snack tetap terpasarkan dikalangan pemerintahan. Hal ini sebagai langkah awal untuk pangsa pasar produksi anyaman bambu yang ada di kota ini. Namun, untuk jangka panjang tentu promosi terus dilakukan yang berkaitan dengan ivent kota, baik itu berskala nasional maupun internasional," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya masyarakat pengrajin bambu hanya membuat bakul dan niru saja yang di jual kepasaran tradisional. Namun, belum banyak masyarakat, khususnya pengrajin yang berinovasi untuk membuat motif anyaman lainnya seperti tempat, penyimpanan pensil, tempat menyimpan tisu dan lain sebagainya. Maka, dari itu pemerintah kota memberikan pelatihan kepada pengrajin agar bisa membuat anyaman bambu yang lebih kreatif dan menarik.

"Kita tetap menghimbau masyarakat yang sebelumnya membuat kerajinan bambu berupa niru, Ketidiang, Bakul dan terus ditingkatkan. Namun, inovasi terus dilakukan seperti membuat tempat pensil. Kalau tempat pensil pangsa pasarnya di sekolah, memudian tempat tisu di pengsa pasarnya di perkantoran pemerintah. Dekranasda Sawahlunto juga membantu pemasarannya untuk dipromosikan produk kerajinan bambu khususnya kampung produktif Desa Tumpuak Tangah," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah kota juga telah memberikan bantuan kepada kelompok pelaku kerajinan bambu. Dua kelompok pengrajin anyaman bambu tersebut untuk biaya modal usaha telah disalurkan kepada pengrajin. Kelompok pengrajin bantuan permodalan dibantu oleh Baznas Kota Sawahlunto. "Untuk kelompok pengrajin lainnya memang belum mendapatkan bantuan modal usaha. Namun, proposal bantuan modal usaha industri kreatif telah masuk hanya saja tinggal menunggu transfer dana dari Kementerian Industri Ekonomi Kecil Menengah. Jadi, tidak ada kelompok yang tidak dibantu permodalannya. Perbantuan modal dari kementerian sebesar Rp12 juta untuk kelompok," lanjutnya.

Bantuan lainnya dari pemerintah kota berupa stiker pelengkap yang dipasang pada kemasan snack. Stiker tersebut disebarkan sebanyak 100 lembar kepada pengrajin kemasan snack. Kemudian, untuk kemasan songket yang terbuat dari bambu belum menemukan bentuk kemasan yang pas. Sehingga belum bisa dijadikan sebagai bentuk kamasan bisa dikomersilkan. "Kita terus melakukan inovasi untuk kemasan Songket Silungkang sehingga terlihat lebih menarik dan lebih elegan. Kita dorong terus pengrajin agar selalu berkarya lebih kreatif sehingga hasil anyaman bambu tersebut bisa bersaing dan bisa menambah pendapatan keluarga," paparnya.

Melirik Aktifitas Pengrajin Anyaman Bambu Dusun Batu Kakok

Penjualan Hasil Produksi Kerajinan Bambu Sulit

Anyaman bambu tidak dapat dipandang sebelah mata, karena bisa membantu tambahan pendapatan keluarga dan biaya sekolah anak. Seperti apa ceritanya.


Selasa, 6 Juni 2017 siang langit kota Sawahlunto cerah. Siang itu Penulis menelusuri Desa Tumpuak Tangan Kecamatan Talawi sebagai kampung produktif. Jalanan yang berliku dan menurun dilereng perbukitan. Pemandagan yang indah dengan sawah berjenjang di lereng perbukitan. Hingga sampai di kantor Desa Tumpuak Tangah berjumpa dengan kepala Dusun Batu Kakok.

Perjalanan kembali dilanjutkan menuju kediaman Yanti Murtiningsih, 43, Warga Luak Andengin, Dusun Batu Kakok, Desa Tumpuak Tangah, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto pengrajin anyaman bambu. Terlihat ibu paruh baya sedang duduk lesehan di pintu masuk rumah. Ibu yang memakai baju kaos hijau tersebut duduk di lantai teras rumah yang belum diplaster. 

Ibu lima orang anak ini sedang meraut bambu sampai menjadi bilah sebagai bahan baku pembuat ayaman. Pisau sirauik ditangan kanannya sedakan tangan sebelah kiri memegang sebilah bambu untuk di iris menjadi "bilah". Sementara sisa-sisa limbah raut berseleweran di sekitar tempat duduknya. Sebab, pekerjaan meraut bambu sedang berlangsung dan belum sempat dibersihkan.

Ibu baya mengenakan kaca mata tersebut sedang menyiapkan pesanan kemasan untuk snack sebanyak 300 buah. Kemasan snack yang dipesan untuk kegiatan Sawahlunto Internasional Songket Carnival (Sisca) mendatang. Pesan ini dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto tempat snack tamu undangan yang hadir.

Ia mengaku mulai belajar menyanyam anyaman bambu pertamakali membuat niru pada tahun 1993. Pada tahun tersebut ia mulai ikut-ikutan menganyam bambu karena orang tua bisa menyanyam bambu tersebut. Pada masa itu, ia telah bisa membuat anyaman bambu untuk membuat niru. Namun, hasil anyaman tersebut tidak untuk di jual karena hanya kepuasan tersendiri bisa menganyam.

Kemudian, pada tahun 2015 barulah mulai aktif membuat anyaman bambu yang siap dipasarkan. Selanjutnya untuk menambah ilmu pengetahuan menganyam bambu ia masuk Sanggar Anyamam Bambu. Disanggar tersebut ia banyak mendapat pengetahuan dan ivovasi baru menganyam bambu. Lebih dari 20 orang anggota sanggar belajar membuat berbagai jenis motif anyaman bambu dipelajari termasuk dirinya sendiri.

Namun pada akhir tahun 2015 lalu sanggar tersebut tidak ada aktif lagi. Sanggar tidak lagi berjalan seperti biasa karena ketua sanggar pindah ke Padang bersama keluarganya. Meskipun demikian anggota sanggar tetap menyanyam di rumah masing-masing hingga pada akhirnya dibentuk kembali kelompok pengrajin bambu. 

"Semenjak tidak ada lagi tempat berlajar di sanggar dan mengandalkan pelatihan dari Desperindag Kota Sawahlunto. Hal itu tidak memungkinkan hanya menunggu momen dan pelatihan saja. Untuk membuat kreasinya dan inovasi lainnya harus berani mencoba-coba yang mendapatkan hasil yang lebih baik," ujarnya seraya meyakinkan dan berhenti sejenak meraut.

Ia mengaku bahwa ketekunan dan keseriusan untuk menganyam bambu serta harus berani mencoba untuk bisa mendapatkan hasil kreasi baru, tanpa harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Harus berani mencoba membuat kreasi baru, karena langkah awal menyanyam sudah bisa seperti membuat dasar jalinan bambu. Jadi tidak sulit untuk lebih kreatif untuk mengembangnya menjadi motif apapun yang diingikan sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran. 

"Baru-baru ini saya sedang membuat tas terbuat dari bambu dan tas tersebut bisa dibawa untuk kondangan, karena tas berukuran mini dan terlihat lebih elegan. Untuk membuat anyaman tersebut terasa agak sulit adalah saat melakukan patahan anyaman. Patahan itulah yang akan menjadi motiv sesuai pada gambar yang diinginkan, seperti membuat kemasan snack dan lain sebagainya," sebutnya sembari memperlihatkan produksi aman yang telah dibuatnya dengan berbagai jenis.

Kemudian membuat kemasan songket, sesuai dengan instruksi walikota bahwa setiap pembelian songket diharuskan menggunkan anyaman bambu. Sehingga bisa membantu penjualan pangsa pasar anyaman bambu. Kemudian, kemasan songket terkesan lebih mewah dan lebih elegan. 

Kemudian, produksi anyaman bambu yang telah dibuat dijualan berdasarkan pesanan dan dipasarkan Jawa, Pekanbaru, dan Bukittinggi. Namun karena pesanan tersebut sifatnya tidak berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dari si pemesan barang. Pesanan anyaman bambu ada sebanyak 400 buah, namun pesanan tidak berkelanjutan karena bersifat musiman.

Selanjutnya, terang dia, anyaman bambu tersebut tidak bisa dikatan sebagai sumber pendapatan utama bagi keluarga. Namun, tidak pula bisa dikatakan tidak bisa membantu menambah pendapatan keluarga. Sebab, anyaman bambu tidak bisa dipandang sebelah mata, karena jika ada pesanan dari pembeli maka akan sangat membantu tambahan pendapatan keluarga. 

"Ayaman bambu ini dapat menambah pendapatan suami, karena suami bekerja sebagai buruh tambang. Saya punya 5 orang anak dua orang telah bekerja sebagai sopir, kemudian 3 orang lagi masih sekolah. Hasil penjualan anyaman ini dapat membantu biaya anak sekolah," sebutnya.

Ia menyadari bahwa membuat anyaman bambu tidak membutuhkan banyak modal. Namun, proses pembuatannya memakan waktu lebih lama, di mulai dari penebagan bambu sampai meraut dan mewarnai. Kalaulah untuk menyanyam tidak terlalu lama, karena ada pesanan untuk kemasan snack sebanyak 50 buah bisa di kerjakan selama tiga hari.

"Bahan utama membuat anyaman adalah bambu jenis bambu dikenal dengan bambu Tali. Karena bambu Tali tersebut memiliki ruas yang panjang. Kemudian, tidak mudah patah dan seratnya pun baik dan bagus sehingga mudah menganyamnya. Selanjutnya, membentukannya pun lebih mudah sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Kemudian bahan pendukung lainnya yakni Lem kayu untuk perekat dan pewarnaan," sebut ibu yang mudah tersenyum ini.

Sembari bolak balik ruangan untuk mempragakan hasil inovasi anyaman bambu yang dibuatnya, ia menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam pembuatan hingga menjadi tempat bungkusan snack. Tahapan pertama di mulai dengan penebangan bambu, dibersihkan dan potong. Kemudian, masuk pada tahap pengolahan seperti meraut bambu hingga halus. Meraut bambu tersebut bertujuan agar sembilu bambu yang tajam dapat dibuang. 

Kemudian bambu tersebut dibelah hingga berikuran 0,5 cm hingga lebih sesuai kebutuhan dan ketebalan hingga 2 mm. Dalam satu batang pohon bambu bisa menghasilkan 3 kilogram bilah bambu. Selanjutnya, usai dibelah maka dilanjutkan dengan proses berikutnya yakni pewarnaan. Bambu yang sudah dibelah-belah atau di sebut juga dengan "Bilah" direbus agar warna tidak mudah luntur. Untuk mendapatkan kualitas warna yang bagus dan menyerap hingga kepori-pori bilah bambu dengan merebus selama 3 jam.

"Ada pewarna khusus tergantung pada pengolahan produk. Proses pembuatan anyaman bambu tersebut tidak banyak memakan waktu. Kemudian, jenis anyama yang dibuat berdasarkan jenias dijual berkisar Rp7000 sampai Rp35.000. Seperti tempat penyimpanan pena di jual seharga Rp7000 perunit. Kemudian, tempat snack di jual Rp10.000 perunit dan pot bunga di jual Rp15.000. Kemudian songkok lampu gantung di jual Rp35.000 perunit. Kemudian, sapu lidi warna warni di jual Rp12.500," lanjutnya.

Ia menyebutkan bahwa bantuan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah belum ada terutama dalam permodahan usaha. Kemudian bantuan modal usaha dari pemerintah belum ada, namun pengajuan proposal sudah pernah dilakukan hingga saat ini belum ada realisasinya. "Kalau mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Disperingkop pernah dua kali. Pelatihan berupa pengolahan bahan baku, penganyaman dan finising anyaman bambu tersebut," akunya.*