Wednesday, June 7, 2017

Melirik Tim I Safari Ramadhan 1438 H Kota Sawahlunto

Tingkatkan Disiplin Diri Dengan Memanejemeni Keuangan Sejak Dini Dengan menabung

Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kauam itu sendiri yang akan merobahnya. Maka, ajakan meningkatkan disiplin diri setiap individu pribadi muslim dengan baca quran dan budaya menabung sejak dini. 

Laporan: Julnadi Inderapura, Sawahlunto

Rabu, 31 Mei 2017 sore ba'da shalat ashar hujan rinai turun di Dusun Sungai Betung, Desa Datar Masiang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Sebelumnya, diperjalanan yang berliku-liku dan kecil serta pendakian yang tinggi dan menurun, dilereng perbukitan curam. Tim I Safari Ramadhan kota Sawahlunto berbuka bersama di dengan masyarakat, di desa yang tidak ada singal handphon. Karena keberadaannya di 'lakuak' atau dataran paling rendah sehingga tidak terjangkau singal.

Sore itu jarum jam menunjukan pukul 18.00 kurang. Ibu-ibu baya mengenaka mukena dengan kain pelakat telah mulai berdatangan ke Surau Al Iklas menenteng rantang. Rantang yang dibawa tersebut berisi berbagai macam jenis makanan serta lauk pauk sebagai menu berbuka. Ada pula ibu-ibu yang membawa tikar dari rumah dan sajadah ke mushala. Mereka saling melengkapi untuk saling berbagi dan semangat gotongroyong masih ada.

Beduk berbuka segera masuk. Para jemaah telah usai berwuduk dan duduk bersaf sembari menunggu waktu berbuka masuk. Dihadapan puluhan jemaah telah tersedia air mineral dan segelas rujak buak buah. Waktu berbuka telah tiba, para jemaah berbuka bersama-sama. Karena menyegerakan berbuka pada waktunya adalah disunnahkan. 

Usai membatalkan puasa denga rujak buah yang manis, adzan dikumandangkan shalat maghrib pun dimulai. Shalat magrib pun telah selesai dilaksankan dilanjutkan dengan makan bersama tim I syafari ramadhan 1438 H. Usai makan bersama dan istrirahat sejenak, waktu shalat Isya pun masuk, adzan kembali dikumandangkan. Setelah shalat Isya dilanjutkan dengan shalat taraweh berjamaah dan ditutup shalat witir. 

Usai kata sambutan dari pengurus mushala, ketua tim I safari Ramadhan, Ali Yusuf Walikota Sawahlunto memperkenalkan diri anggotan timnya satu-persatu. Kesempatan yang singkat tersebut dimanfaatkanya untuk mengajak masyarakat kota untuk menyemarakan program maghrib mengaji dan satu jam matikan tivi. Maghrib mengaji merupakan program kota untuk menyiapkan masyarakat yang religius.

Maka, dalam kesempatan itu pula walikota menantang jemaah yang hadir untuk mengaji didepan jemaah yang lain. Walikota memilih orang anak yang masih kelas V dan III SD yang bisa membaca bisa membaca alquran dan diberikan reword berupa uang jajan. Begitulah walikota sebagai ketua tim memberikan motivasi dan dorongan kepada anak-anak dan orang tua untuk membaca al quran.

Selanjutnya, bagi lulusan Sekolah Dasar yang bisa membacara al quran dan telah khatam al quran yang ditandai dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kemenag Kota Sawahlunto, maka bisa masuk ke SMPN2 tanpa tes tahun ajaran 2017/2018. 

Pemerintah kota Sawahlunto membuat kebijakan baru terhadap dunia pendidikan tahun ajaran 2017/2018, menetapkan SMPN 2 Sawahlunto menjadi kelas unggul, terutama kelas VII. SMPN 2 akan merekrut 5 lokal dengan seleksi ketat terdiri dari 3 lokal sekolah Bording dan 2 lokal non Bording. Keunggulan yang dicangkan tersebut bahwa kelas VII harus hafal 1,5 just Alquran dalam satu semester. 

Maka dalam setahun siswa telah hafal alquran 3 juz dan hingga tamat selokah telah hafal 9 juz. Kemudian hingga tamat sekolah menyiapkan 400 toufl bahasa Inggris anak disamping mata pelajaran lain yang dikompetisikan dengan ketat. 

Menurutnya, ada empat mata pelajaran yang akan di kompetisikan seperti Menghafal 30 juz alqura , Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris. Kemudian kelas pelajaran khusus yang akan dikeluarkan di Kota Sawahlunto, nanti guru agama yang akan mengajar tersebut minimal hafal 20 juz. 

Ia menjelaskannya kebijakan yang dibuat dikota Sawahlunto untuk dunia pendidikan tahun ajaran 2017/2018 yang nantinya bertujuan untuk menghasilkan anak-anak bangsa Sawahlunto ini siap berkopetensi di dunia pendidikan yang ada di Sumbar dan tingkat Nasional. 

Kebijakan ini dibuat oleh pemerintah kota mengacu pada tokoh nasional yang ada di kota Sawahlunto yakni Prof. Muhammad Yamin, dilahirkan dan dikebumikan di Sawahlunto dengan makna salah satu kebijakan yang dibuat dalam dunia pendidikan tahuan ajaran 2017/2018.

Ia melanjutkan bahwa 5 lokal yang disiapakan untuk bording 3 lokal dan nan bording 2 lokal, akan merekrut 30 persen siswa di luar kota Sawahlunto dan 70 persen adalah siswa dari kota Sawahlunto. Maka, satu lokal akan di isi oleh 22 orang siswa, berarti 5 lokal sebanyak 110 orang siswa. 

Maka subsidi penuh bagi anak dari keluarga yang tidak mampu, masuk dalam KK miskin Sawahlunto berdasarkan hasil data BABPEDA dan BPS Kota Sawahlunto. 30 persen disiapkan untuk siswa diluar kota Sawahlunto, untuk meningkatkan kunjungan wisata. Sehingga dari sekolah yang ada di kota Sawahlunto ini, SMPN2 menjadi sekolah rujukan. 

Kemudian, pemerintah kota juga mengajak masyarakat kota untuk meningkatkan disiplin diri dan manajemen keuangan masyarakat guna untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan jangka panjang. Gerakan menabung sejak dini, akan berlaku untuk anak umur sekolah. Sebab, hal tersebut dimungkinkan untuk bisa dilakukan oleh para orang tua dan masyarakat kota Sawahlunto.

Karena semiskin apa pun masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak mereka berbelanja sehari minimal Rp5000 perorang. Maka dari itu, orang tua berusaha untuk memenuhi kebutuhan belanja anak mereka dalam sehari. Orang tua bisa menyisihkan atau menambung minimal sehari Rp1000. Maka dalam setahun bisa terkumpul Rp360.000 perorang. Maka, selama tiga tahun anak akan mendapatkan Rp1,08 juta dan masuk sekolah yang lebih tinggi telah mempunyai biaya masuk sendiri.

Kemudian, ibu-ibu kelompok Yasinan juga bisa menerapkan pola seperti ini dan pemerintah kota akan bekerja sama dengan Bank Nagari yang bola syariah bagi hasil. Jika semua penduduk kota Sawahlunto menabung sehari Rp1000 sehari dengan jumlah penduduk 65000 jiwa. Maka, selama sebulan akan terkumpul uang sebanyak Rp1,2 miliar dan setahun akan mencapai Rp3 triliun. Maka, keuntungan dari bagi hasil tersebut akan diperoleh sebanyak Rp600 juta yang bisa dimanfaatkan.

Uang tersebut akan dimanfaatkan kembali oleh masyarakat untuk membantu masyarakat yang lain, untuk biaya pendidikan anak yang kurang mampu. Kemudian sebagai membantu modal bagi industi ekonomi kecil rumah tangga dan lain sebaginya uang bisa dimanfaatkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan akan di lanunching berapa bulan mendatang.

Konsep ini, terinspirasi oleh apa yang dilakukan oleh masyarakat terdahulu, dengan 'bareh ganggam'. Setiap ingin memasak beras tersebut, maka diambil beras tersebut segenggam untuk disimpan. Pada saat ini pola tersebut tetap dilakukan dengan menggantikannya dengan uang Rp1000, namun dengan cara menabung dengan uang Rp1000. 

Usai memberikan sambutan dan motivasi kepada masyarakat lanjutkan dengan memberikan bantuan kepada pengurus mushalla sebesar Rp7,5 juta setiap masjid dan mushalla yang dikunjungi. Setelah itu, dilanjutkan dengan ceramah amaga yang disampaikan oleh Kementerian Agama Kota Sawahlunto.*

No comments:

Post a Comment