Laporan: Julnadi
Inderapura
Silat ( Silek ) merupakan penamaan di Minangkabau, Silek atau seni beladiri yang dikenal dengan Silat. Minangkabau mengangut Sistem matrilineal membuat anak laki-laki setelah akil balik harus tinggal di surau. Silek adalah salah satu dasar pendidikan penting yang harus dipelajari oleh anak laki-laki Minangkabau disamping pendidikan agama Islam. Silek jadi unsur penting dalam tradisi dan adat masyarakat Minangkabau yang merupakan ekspersi etnis Minang.
Silat ( Silek ) merupakan penamaan di Minangkabau, Silek atau seni beladiri yang dikenal dengan Silat. Minangkabau mengangut Sistem matrilineal membuat anak laki-laki setelah akil balik harus tinggal di surau. Silek adalah salah satu dasar pendidikan penting yang harus dipelajari oleh anak laki-laki Minangkabau disamping pendidikan agama Islam. Silek jadi unsur penting dalam tradisi dan adat masyarakat Minangkabau yang merupakan ekspersi etnis Minang.
Silek
sudah merasuk dalam setiap kehidupan sehari-hari dalam individu masyarakat Minang
dan muncul sebagai unsur penting dalam cerita rakyat, legenda, pepatah dan
tradisi lisan di Minangkabau. Ada banyak jenis-jenis silat Minangkabau atau aliran Silek di Sumatera Barat antara lain:
·
Silek
Kumanggo
·
Silek
Lintau
·
Silek
Tuo
Silek
Tuo ada yang menganggap itu adalah versi silek paling tua, namun pendapat lain
mengatakan bahwa silat itu berasal dari Tuanku Nan Tuo dari Kabupaten Agam.
Tuanku Nan Tuo adalah anggota dari Harimau Nan Salapan, sebutan lain dari Kaum
Paderi yang berjuang melawan Belanda di Sumatera Barat
·
Silek
Sitaralak
merupakan
silat yang beraliran keras dan kuat
·
Silek
Harimau
·
Silek
Pauh
·
Silek
Sungai Patai
·
Silek
Luncua
·
Silek
Gulo Gulo Tareh
·
Silek
Baru
Silek
Ulu Ambek banyak terdapat pada pesisir Pariaman. Ada beberapa nama aliran Silek lain yang punya nama, yakni Silek Tiang Ampek, Silek Balubuih, Silek
Pangian dan Buah Tarok dari Bayang, Pesisir Selatan.
Jenis beladiri Silek tersebut ditemukan dibanyak tempat
di Sumatera Barat, meskipun banyak jenis
lain yang lebih lokal. Bahkan ada yang hanya terdapat dalam suatu kampung saja
dan untuk yang terakhir ini lebih tepat rasanya untuk disebut perguruan silek daripada aliran yang sebagian
besar menamakan aliran sileknya dengan nama kampung asal aliran silek itu berasal dan tidak
mengasosiasikan diri mereka dengan salah satu aliran diatas, malah beberapa
menamakan diri dengan nama yang unik seperti Harimau Lalok, Gajah Badorong,
Kuciang Bagaluik atau Puti Mandi.
Kemudian, antara
sitaralak dan Silek Tuo (silat paling tua) adalah kajian yang menarik untuk
dikupas lebih dalam. Gerakan silek itu diambil dari berbagai macam hewan yang
ada di Minangkabau, contohnya Silek Harimau, Kuciang dan Silek Buayo (Buaya),
namun di dalam perkembangan silek selanjutnya, ada sasaran silek, umumnya silek
yang berasal dari kalangan tarekat atau ulama agama Islam menghilangkan
unsur-unsur gerakan hewan di dalam gerakan silek mereka karena dianggap
bertentangan dengan unsur agama.
No comments:
Post a Comment