Dog Rase |
Huk.. huk.. anjing
pemburu menggonggong saat terpaut menunggu giliran pacu. Matahari telah mulai
tergelincir, Selasa, 6 Desember 2016 pukul 16.20 sore. Pengunjung telah mulai
memadai Lapangan Ombilin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memadati waring (pagar) rase. Lapangan yang riuh
dengan gonggongan anjing yang saling bersahutan. Bak berburu hama babi ditengah
hutan.
Pemilik anjing tampak
sibuk mengurus peliharaanya yang agresif. Anjing-anjing itu ada yang terbuat
pada tiang tiang, sembari menggigit tali agar bisa terlepas. Ada pula yang
menggotong anjing peliharaannya dengan susah payah, karena anjingnya
berjingkrak kesana kemari. Sehingga pemiliknya terlihat sempoyongan karena
diderat oleh anjingnya sendiri yang agresif, sementara talinya masih dipegang.
Anjing buruan itu
telah terbiasa dengan mencium bau hama babi. Sebab, satu ekor babi disiapkan
Rase sebagai pemancing agar ajing lebih agresif untuk lari mengejar Babi
tersebut. Dog Rase, berpacu mencari nomor 1 dengan sistem gugur. Untuk sekali
rase, sebanyak sepuluh ekor anjing berada pada kotak garis star. Kemudian
pemenang diambil dua, sebagai babak penyisihan. Jarak pacu dari garis star
hingga finis 110 meter, maka dua ekor anjing tercepat akan masuk pada perempat
final.
Mawardi akrap disapa
Ujang, Ketua Persatuan Olah Raga Buru Babi (Porbbi) menyebutkan bahwa Dog Rase
ini merupakan kegiatan tahunan yang telah dilakukan sejak puluhan tahun
belakangan. "Kegiatan ini terlaksana dan diikuti oleh pecinta Buru Babi
yang ada di Sumatera barat. Namun, setiap kegiatan yang dilakukan terselenggara
kami selalu kesulitan mencari dana," katanya.
Ia melanjutkan bahwa
rutinitas kegiatan Dog rase dilakukan maka, pemerintah kota menjadikan kegiatan
ini menjadi agenda kota. "Dog rase ini sejak dua tahun terakhir telah
menjadi agenda kota. Maka dalam kegiatan ini para pecinta Buru Babi, ikut
berpartisipasi untuk terlibat menyengsarakan Iven ini," ungkapnya.
Ia mengaku keikut
sertaan pemerintah dengan mengagendakan Iven Dog Rase ini Porbbi kota
Sawahlunto merasa sedikit lega. Sebab, Hadiah telah dianggarkan oleh pemerintah
kota. "Dulu untuk mengadakan Iven pacu anjing ini kami kesulitan mencari
dana untuk hadiah. Namun sekarang telah ringan karena ada piala walikota yang
akan di perebutkan. Kemudian ditambah bonus uang tunai dengan total hadiah Rp10
juta," ujarnya.
Ia menyebutkan Dog
rase ini merupakan budaya lokal, tidak hanya di kota Sawahlunto dan bahkan di
daerah lain khususnya Sumatera barat. Namun yang rutin setiap tahun mengadakan
adalah di kota Sawahlunto. "Budaya ini harus dijaga dan diselamatkan agar
tidak hilang ditengah tengah masyarakat. Makanya, Iven ini tetap dilaksanakan
setiap tahun di kota Sawahlunto dalam rangka hari jadi Kota Sawahlunto,"
ungkapnya.
Zuhirman, Ketua
Pelaksana mengatakan bahwa iven ini dalam rangka peringatan hari jadi kota
Sawahlunto ke 128. Kegiatan ini dengan mengundang komunitas dan pecinta Buru
Babi di Sumatera Barat untuk ikut berpartisipasi untuk bertanding. "Peserta
hari ini yang hadir dari Solok, Batusangkar Payakumbuh dan Padang. Kemudian,
kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari 6-8 Desember," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa
Dog Rase ini berlangsung dengan sistem gugur. Setiap satu rase di ambil dua
pemenang dengan sekali Rase 10 ekor sebagai babak penyisihan. "Pemenang
akan masuk babak selanjutnya dan pemenang akan masuk pada perempat final, semi
final dan final. Akan ada enam pemenang pada Iven Dog rase ini, pemenang I, II,
III, dan Pemenang harapan I, II dan III," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa
hari ini ada 7 Rase, sekitar 50 hingga 60 peserta. Sebab, saat rase ada yang
delapan peserta yang ikut star. "Hingga saat ini belum dapat dipastikan
peserta yang ikut dalam Dog Rase ini. Karena masih banyak beserta yang belum
ikut bertanding hari ini. Kemudian, biasanya pada hari ketiga akan lebih banyak
lagi peserta dan pengunjung pun akan lebih ramai dari ini," ungkapnya.
Selanjutnya, lanjut
dia, penyerahan hadiah akan ditutup dengan malam hiburan 'bagamaik' hingga
pagi. "Penyerahan Hadian berupa tropi dan Tabanas akan serahkan langsung
oleh walikota. Tahun lalu yang menjadi pemenang dari Payakumbuh. Namun tahun
ini belum bisa di pastikan siapa yang akan menjadi pemenang," ujarnya.
Ia berharap kedepan
Iven Dog rase ini akan lebih meriah lagi dengan dengan perebutan hadiah yang
lebih besar di bandingkan tahun ini agar lebih semarak. "Kita akan
mengusulkan ke pemko bahwa kegiatan ini lebih terencana dan terkonsep dengan
hadiah yang lebih meriah. Kita siap sebagai penyelanggara kegiatan untuk
menumbuhkan semangat kebersamaan antar komunitas dan pecinta Buru Babi.
Sekaligus menjadi Iven wisata yang menjadi sorotan bagi masyarakat. Sebab, Dog
rase ini termasuk Iven langka dan unik," ujarnya.
No comments:
Post a Comment