Jalan A Yani kelok S merupakan jalan nasional menuju pusat kota Sawahlunto terancam putus. Jalan tersebut terban akibat hujan deras sehingga sungai Batang Lunto meluap akibat banjir pada 9 Desember 2017 lalu. Akibatnya pagar pembatas dan trotoar hingga memakan badan jalan sepanjang 15 meter. Kondisi jalan tersebut hingga saat ini terus meluas akibat intensitas hujan masih tinggi sejak akhir pekan.
Pantauan Penulis, Jumat, 2 Maret 2018 kondisi jalan A Yani masih ditutupi dengan terpal agar terbannya tidak meluas saat di guyur hujan. Penupan terpal tersebut sebagai langkah antisipasi menggulangan bencana untuk sementara. Namun, kondisi jalan tersebut membahayakan kendara bermotor saat melintasi jalan meskipun sudah ada dipasang road berrier atau pembatas jalan. Sehingga kendaraan yang bertonase berat tidak bisa melewati jalan A Yani tersebut.
Hendra, 39, pengendara bermotor mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut rusak parah sejalan dua bulan belakangan. Namun hingga saat ini belum ada upaya pemerintah untuk memperbaiki jalan terban tersebut. Kerusakan jalan tersebut terjadi sejak bulan Desember tahun lalu. Jalan terban karena tingginya debet air sungai Batang Lunto Tuo akibat hujan deras.
"Dam jalan dibibir sungai batang lunto tersebut ambruk di gerus air. Karena sungai batang Lunto arusnya mengarah pada bibir jalan. Pemerintah tidak cepat menangani masalah kerusakan jalan ini. Jika tidak segera diperbaiki maka akan berdampak pada keberlansungan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama menuju kota Sawahlunto. Sangat disayangkan akses utama kota Sawahlunto rusak dan dibiarkan. Jalan adalah sarana umum untuk kepentingan masyarakat banyak dibiarkan dalam kondisi rusak parah.
"Semestinya jalan utama harus ada perawatan, apalagi jalan ini sudah dalam kondisi rusak parah. Kemudian jalan ini merupakan wajah kota Sawahlunto sebagai kota tambang berbudaya. Kondisi jalan yang rusak parah seperti ini apa yang dapat dibanggakan," tuturnya.
Senada disampaikan Iyong, 42, warga Sawahlunto menilai lambannya respon pihak yang bertanggungjawab untuk perbaikan jalan. Sehingga jalan yang rusak parah tersebut telah berlangsung sejak lama tanpa adanya perbaikan. Rusaknya jalan A Yani kelok S tersebut akses jalan dialihkan ke jalan Kampung Teleng untuk kendaraan bertonase berat. Jalan Kampung Teleng tersebut merupakan jalan altetnatif sudah mulai mengalami kerusakan akibat beban jalan yang tidak sesuai peruntukannya.
"Jika jalan akses melintas ke pusat kota rusak dan dibuarkan maka dikhawatirkan akan putus total. Sebab, setiap kali hujan mengguyur di kota Sawahlunto kerusakan jalan terus bertambah meluas. Kita sebagai warga hanya ingin jalan ini baik seperti semula, bagaimana birokrasinya masyarakat awam tadak tahu, yang penting jalan mulus kembali," katanya.
Nova Erizon Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa Jalan A Yani tersebut sudah dilelang untuk pengerjaannya. "Pengumuman pemenang lelang sudah diumumkan di balai jalan provinsi. Kemungkinan minggu depan sudah dimulai pekerjaannya," katanya
Rovanly Abdams, Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa jalan A Yani kelom S tersebut merupakan jalan provinsi. Maka untuk perbaikan jalan tersebut adalah ranahnya provinsi. Sebab upaya yang dilakukan adalah mendesak provinsi untuk memperbaiki jalan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah untuk menyurati dan melakukan pertemuan dengan badan jalan.
"Ini adalah kewenangan provinsi untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Termasuk jalan yang rusak lainnya mengalami penurunan sehingga jalan tersebut begelombang. Sebab, struktur tanah kota Sawahlunto adalah tanah bergerak, sehingga banyak jalan yang rusak. Saat ini jalan tersebut dalam proses lelang oleh Balai Jalan Provinsi berdasarkan informasi yang kota terita dari Dinas Pekerjaan Umum Sawahlunto," katanya.
No comments:
Post a Comment