Bunga Bangkai Suweg Raksasa atau Batang Krebuit dikenal juga dengan Amorphophallus Titanium merupakan tubuhan dari suku talas-talas, ditemukan warga di kawasan puncak cemara Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Bunga Bangkai sejenis talas itu sejak ditemukan pada Kamis, 5 Januari 2017 lalu menyebar dari mulut ke mulut bahan perbincangan, sehingga tempat tumbuh bunga bangkai tersebut ramai diperbincangkan di kota Arang dan menjadi objek wisata baru.
Bunga bangkai tersebut awalnya ditemukan oleh Riko Satrawan dan bersama rekannya saat memperbaiki pipa air pada sumber mata air di puncak Bukit Cemara. Riko menceritakan awal mula ditemukannya bunga bangkai tersebut. Beberapa hari lalu air ledeng dari pipa Puncak Cemara telah mengecil dan tidak mengalir ke ledeng untuk di alirkan kerumah warga. Karena air mengecil keluar dari pipa air tidak mencukupi kebutuhan harian seperti mandi dan menyuci.
Kemudian, Riko bersama rekannya pergi menjenguk pipa air yang menjadi sumber mata air ke puncak bukit dengan menelusuri pipa air tersebut. Dari ketinggian 80 meter di lereng bukit ditemukannya bunga bangkai berukuran kecil dan kuncup berdekatan dengan pipa air ledeng. Kemudian, perjalanan kembali dilanjutkan, sekitar 10 meter mendaki ditemukan kembali jenis bunga bangkai. Bunga tersebut masih menguncup berukuran raksasa melonjong. Bunga bangkai tersebut dengan ketingian sekitar 180 cm.
Awalnya, Riko memprediksi bunga bangkai tersebut akan mengembang selama empat hari kedepan sejak ditemukannya. "Senin 9 Januari 2017 kemarin saya masih monitor perkembangan bunga tersebut namum belum mengembang. kemudian tadi pagi saya kembali melihat bunga ternyata sudah mengembang," Ungkap Riko Satrawan, warga Kelurahan Saringan, Kecamatan Barangin, kepada Penulis, Rabu 11 Januari 2017.
Ia mengaku bunga bangkai tersebut tumbuh dikawasan puncak cemara merupakan keduakalinya semenjak tahun 1997 silam. Berdasarkan pengalaman pada belasan tahun silam, umur bunga bangkai tersebut berkisar sampai 12 hari setelah mengembang.
"Bunga bangkai ini merupakan bunga langka dan sulit untuk ditemukan. Kita berharap jenis bunga langka ini dapat dibudidayakan oleh instansi terkait untuk kelestariannya. Penakaran bunga bangakai langka ini diharapkan bisa mendorong wisata di kota Sawahlunto," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa jika ada masyarakat penasaran dengan bentuk bunga bangkai nan langka serta berumur pendek tersebut silahkan datang puncak cemara. Berdasarkan nama bunga tersebut yakni bunga bangkai, karena baunnya yang menyengat. Bau bunga yang mengenyat tersebut mengundang benyak binatang jenis serangga, seperti lalat, bilalang.
"kita siap antarkan pengunjung yang ingin mengabadikan bunga bangkai sembari selfy. Tentunya, pengunjung harus siap dengan kondisi fisik yang fit dan harus sefti. Karena jalan yang mendaki dengan kemiringan 80 derajat dan pengunjung pun bisa merangkak untuk mendaki dengan bergantung pada akar. Ini merupakan wisata yang sangat menantang dan bernyali serta eksrim," paparnya.
No comments:
Post a Comment