Tuesday, January 31, 2017

DBD Serang Sawahlunto

Sebanyak 16 anak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak sepekan terakhir. Sebaran kasus positif DBD menyebar di empat kecamatan seperti Kecamatan Talawi 8 kasus, Kecamatan Barangin 5 kasus, Kecamatan Silungkang 2 kasus dan Kecamatan Lembah Segar 1 kasus.

"Saat ini pasien DBD telah mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sawahlunto. Kepastian pasien DBD tersebut diperoleh dari hasil uji klinis yang dilakukan tim medis RSUD, setelah sebelumnya pasien juga mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat," ujar dr. Lusi Dewina, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, kepada Penulis, Senin, 30 Januari 2017.

Ia menyebutkan bahwa jumlah korban terserang DBD ada kemungkinan untuk bertambah, karena jenis penyakit ini termasuk pada penyakit pasmodium, yang dikenal memiliki kemampuan penyebaran yang cepat. "Selain memberikan penanganan kepada pasien terjangkit DBD, kami juga melakukan edukasi klinis kepada orang tua pasien, seperti meminta mereka untuk memberikan minum yang cukup kepada pasien," katanya. 

Ia mengungkapkan bahwa dilihat dari trend DBD terjadi pada akhir bulan karena pergeseran cuaca, awal akhir tahun hujan kemudian musim kemarau. Kemudian, tahun sebelum pada bulan Januari hampir sama dengan tahun sebelumnya.

"Untuk pemeriksaan secara berkala, maka diperlukan adanya edukasi pada keluarga pasien. Karena penanganannya diperlukan terutama mengatasi demannya terlebih dahulu. Namun, untuk kendala penanganan masih membutuhkan ruangan perawatan dirumah sakit karena ruangan terbatas," ujarnya.

dr. Ambun Kadri, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya penanggulangan peningkatkan pengjangkitan DBD dengan pengasapan di daerah-daerah endemis DBD. 

"Dalam sepekan terakhir, kami telah melakukan pengasapan di Desa Talawi Mudik dan Sungai Durian Kelurahan Durian II. Meskipun pengasapan telah dilakukan tidaklah cukup, karena proses tersebut hanya dapat membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Sedangkan untuk membasmi jentiknya, hanya dapat dilakukan dengan menguras, menutup dan mengubur (3M) tempat-tempat genangan air yang memungkinkan nyamuk akan bertelur," ujarnya. 

Ia menjelaskannya bahwa penyakit demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus dengan jenis kelamin betina. Nyamuk dengan ciri khas warna kaki belang-belang putih tersebut aktif dan beroperasi mencari mangsanya pada siang hari. Sedangkan sarang nyamuk tersebut memang berada dekat dengan manusia yaitu genangan air yang bersih, seperti tempat penampungan air dan bak mandi.

"Maka, sangat disarankan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengan melakukan pembersihan berbagai wadah yang bisa menjadi genangan air, atau melakukan pembersihan dan pengurasan minimal seminggu sekali. Jika harus atau terpaksa membiarkan air berada dalam tempat penyimpanan dalam waktu yang lama, maka sebaiknya tutup wadah atau tempat air tersebut. Tutup dengan rapat tempat penampungan air, bak mandi dan berbagai jenis wadah air lainnya," lanjutnya. 

Selanjutnya, kata dia, jika ada barang-barang yang memungkinkan untuk menimbulkan genangan air maka sebaiknya kuburkan barang tersebut atau balik-balikkan saja supaya tidak ada air yang menggenang disitu. "Langkah-langkah tersebut merupakan cara mencegah penyakit demam berdarah yang sederhana namun terbukti ampuh dan efektif," ujarnya. 

No comments:

Post a Comment