Iven Sawahlunto Internasional Songket Carnaval (SISCa) kembali digelar untuk ketiga kalinya di Sawahlunto. Pengembangan pasar dan menjadikan Songket Silungkang sebagai pakaian nasional, tetap menjadi target utama iven yang masuk dalam kalender wisata Sawahlunto ‘Kota Pusaka’.
“Target kita dengan iven ini, tetap menjadikan songket sebagai pakaian nasional, yang berujung pada pengembangan pasar songket di tanah air,” ujar Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat kepada Penulis Kamis 24 Agustus 2017.
Menurut Ali Yusuf, target tersebut bukan hanya untuk kepentingan Sawahlunto saja. Namun, menjadi perjuangan bagi pengerajin songket secara nasional. sebab, pengerajin songket tidak hanya ada di Sawahlunto, namun tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Meski target tersebut menjadikan songket sebagai pakaian nasional belum tercapai, Pemerintah kota meyakini, bahwa iven SISCa yang telah dilaksanakan memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat.
Setidaknya, perkembangan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengerajin songket di Sawahlunto yang terus mengalami peningkatan. Tahun 2016 lalu, jumlah pengerajin songket mencapai angka 701 orang dengan kapasitas produksi mencapai 140 pisc songket setiap hari.
Setahun berselang, jumlah pengerajin songket di Sawahlunto saat ini di tahun 2017 sudah mencapai angka 996 orang, dengan kapasitas produksi mencapai angka 190 pics setiap harinya.
Dengan angka penjualan mencapai minimal Rp250 ribu untuk satu picsnya, maka uang yang beredar melalui kerajinan songket mencapai Rp1,425 miliar setiap bulan, atau Rp17,1 miliar dalam setahun.
Namun, angka Rp250 ribu itu merupakan harga jual terendah Songket Silungkang Sawahlunto. Pasalnya, harga songket Silungkang bisa menembus angka Rp2,5 juta untuk kualitas terbaik.
“Tentunya, semakin luas pasar songket, akan semakin meningkat pula perekonomian masyarakat Sawahlunto. Itu yang membuat Sawahlunto menjadikan iven SISCa sebagai kalender tahunan,” pungkas Ali Yusuf.
Sementara itu, Ketua Pelaksana SISCa 2017, Deswanda mengungkapkan, pelaksanaan SISCa 2017, sedikitnya akan diikuti 1.500 peserta, yang berasal dari lokal Sawahlunto, Sumatera Barat, dan luar Sumatera Barat.
“Peserta dari luar Sawahlunto meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 7 grup, kini meningkat menjadi 13 grup. Begitu juga dengan hadiah yang meningkat dari Rp124 juta menjadi Rp140 juta," katanya
No comments:
Post a Comment