Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Sawahlunto ajak pemilih pemula Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2018 bersama-sama mengawal dan hindari money politik untuk mengawal pemilihan dengan jujur dan adil. Pemilih pemula Pilkada 2018 adalah Pendekar domokrasi untuk mengawal berjalannya pemilihan nantinya sebagai pemilih pemula beserta masyarakat.
"Hari ini akan menyerah e-KTP bagi calon pemilih pemula melalui capil sehingga jumlah pemilih terdaftar dan mendapatkan hak pilihnya. Maka, dari itu kita mengajak pemilih pemula sebagai pendekar demokrasi untuk mengawal pemilihan nantiknya," ujar Afdhal, Komisioner Pemilihan Umum Sawahlunto pada acara Lounching Tahapan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto tahun 2018 dan Peresmian Rumah Pintar Pemilu, Rabu, 20 Agustus 2017.
Ia menyebutkan bahwa pemilihan umum walikota dan wakil walikota Sawahlunto dilaksanakan pada Rabu, 27 Juni 2018. Maka dari itu, KPU Sawahlunto mengingatkan kepada masyarakat, memperkenalkan maskot pemilukada dengan nama si Samil, (Sawahlunto Mamiliah) yang bekerja untuk mengimpormasikan kepada masyarakat desa dan kelurahan.
"Calon pemilih pemula yang akan mendaftar untuk pemilihan walikota dan wakil walikota. Kemudian untuk calon pemilih pemula diInformasikan kepada sekolah dalam upacara agar secepatnya menghubungi dukcapil. Sehingga, daftar pemilih didapatkan data yang akurat calon pemilih nantinya. Penyelenggaraan pemilukada dengan dukungan anggaran oleh kemendagri pemulihan dalam pemilihan ditanggani dukungan anggaran walikota Sawahto bersama 27 Juni 2017 sebesar Rp10, 7 miliar," tuturnya.
Kemudian lanjut dia, Pemanfaatan anggaran untuk melancarkan tahapan menyelegaan pemili dan MoU keamanan jaminan keamanan dari Polres Sawahlunto. Serta Rumah Pintar Pemilu di kota Sawahlunto adanya museum demokrasi di Sawahlunto dengan anggarkan 200 juta, namun tidak mendapat dukungan dari Forkopinda sehingga anggaran tersebut di coret.
"Namun harapan untuk merehap anggaran untuk refisi anggaran oleh pemda melalui DPRD Sawahlunto, Agar bisa di masukan pada anggaran perubahan demi terwujudnya wisata museum dikota Sawahlunto kota seribu museum untuk meningkatkan kunjungan," ujarnya.
Amnasmen, Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat menyebutkan bahwa pemilihan kepala daerah (pemilu) tahun 2018 bersamaan dengan empat pemilihan walikota dan wakil walikota yakni, Pariaman, Padangpanjang, Padang dan Kota Sawahlunto.
"Pemilu merupakan pengalaman baru bagi bangsa, tidak hanya KPU sebagai penyelenggara tapi bangsa Indonesia yang akan melayani proses estafet kepemimpinan sebuah negara demokrasi," katanya.
Ia melanjutkan bahwa catatan penting KPU Sawahlunto telah memperlihatkan kesiapan dalam menjalankan proses tahapan pemilu, sudah disiapkan keputusan tahapan yang berhubungan dengan Pilkada dan telah menyiapkan strategi sosialisasi yang akan sampai di tengah-tengah masyarakat. Kemudian menyiapkan proses perekrutan lembaga ti tingkat bawah KPU yakni panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Tentu hal lain yang disiapkan adalah bagaimana KPU menghadapi proses yang cukup berat, dalam proses tahapan yang akan di mulai tentu saja proses perekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bertepatan dengan proses partai politik tingkat pusat, kemudian proses penelitian parpol tingkat kabupaten/kota kurang lebih 72 partai politik mendaftar ke Depkumham. Tentu saja semua potensi parpol secara administrasi lolos di KPU dan menjadi kewajiban bagi KPU memferivikasi dilapangan, maka, KPU kota Sawahlunto bertempatan tugasnya dengan Pilkada," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, tahapan pendaftaran paslon dilaksanakan pada bulan Januari 2018 dan tentu bertepatan dengan proses ferivikasi calon di tingkat legislatif ketika pemilihan legislatif. KPU mesti memiliki komitmen yang besar untuk mengkonsolidasikan ke lembaga tingkat internal. KPU mesti menjaga ketransparan informasi yang berhubungan tahapan kepada publik seperti Parpol, OPD, Muspida, aparat keamanan, Kesbangpol sebagai mitra kerja KPU dan masyarakat.
"Hal ini penting untuk menjaga integritas yang maksimal kedepan, memperlakukan peserta pemilu secara benar, baik dan setara. Kemudian tentu berharap stake holder lain yang berhubungan dengan KPU disamping aktivitas untuk berkoordinasi dengan banyak pihak, terutama aparat keamanan, untuk menentukan ke depan seluruh proses tahapan pemilu," paparnya.
Kemudian bisa mensimulasikan hal ini dikantor KPU, sebab ada ribuan dokumen di kantor KPU seperti dokumen calon, dokumen legislatif dan dokumen yang berhubungan dengan pemilihan presiden dan surat suara. Hal ini membutuhkan koordinasi yang luar biasa. Tentu KPU butuh dukungan semua pihak putra daerah LSM, Bawaslu kota, tentu perlu dukungan bersama untuk sampai pada titik Pilkada Sawahlunto berjalan dengan baik.
Kemudian dari itu, dukungan dan pengawasan tersebut dapat disosialisasikan yang diharapkan melalui Rumah pintar pemilu sebagai media KPU untuk bersosialisasi, sebagai rumah dokumentasi proses pemilu yang ada, tentu ini penting menjadi momentum sebagai media ujung tombak untuk bersosialisasi di tengah masyarakat. Maka diharapkan KPU Sawahlunto untuk meningkatkan kreasi sosialisasi tahapan pemilu ditengah masyarakat.
No comments:
Post a Comment