Monday, February 12, 2018

Dewan Pers Imbau Agar Wartawan Ikut UKW Untuk Melahirkan Wartawan Profesional

Wartawan Sawahlunto melakukan study comperative ke Dewan Pers dan Redaksi Harian Republika Jalan Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan. Study comperative tersebut guna meningkatkan wawasan serta pengalaman kewartawanan di bidang Jurnalistik. Sebanyak 33 orang wartawan cetak, Online, televisi dan radio didampingi pemerintah kota Sawahlunto. Perjalanan selama tiga hari 29-31Januari 2018 dipimpin oleh Asisten 1 setdako Sawahlunto Dodi Ardona dan di dampingi Kabag humas Dedi Febrizal.

Dedi febrizal, Kepala Bagian Komunikasi Informatika dan Humas (Komenperhumas) Sawahlunto mengatakan bahwa study compertive tersebut bertujuan untuk menimba ilmu dan pengalaman. Kemudian studi komperatif ini juga merupakan sebagai bentuk reward atas kerja sama antara Pemko Sawahlunto dengan para wartawan dalam membangun Sawahlunto. Selanjutnya rombongan menuju Dewan Pers dan disambut oleh Ratna Kumala. 

Ratna Kumala, Komisioner Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Penelitian, Penataan dan Ratifikasi Perusahaan mengatakan bahwa dengan adanya kebebasan Pers di suatu sisi menjadi berkah bagi awak media. Namun di sisi lain dengan pertumbuhan media ada penumpang-penumpang gelap bertumbuhan yang hanya mengklaim menjadi wartawan.

“Pada hal tugas wartawan itu mulia, menyampaikan kebenaran, apa yang terjadi di masyarakat untuk di sampaikan kepada publik, karena masyarakat itu mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang benar, tanpa kode etik, wartawan tidak jauh dari penjahat,” katanya. 


Ia menyebutkan bahwa Dewan Pers menghimbau agar seluruh wartawan melakukan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) di tahun 2018 ini. Sebab, UKW yang merupakan produk dari Dewan Pers sendiri bertujuan untuk melahirkan wartawan yang profesional. Karena dengan melaksanakan ujian tersebut maka telah diketahui Bagaimana kompetensi wartawan yang bersangkutan. 

"Kami berharap para wartawan dapat mengikuti UKW di tahun 2018 ini. Karena wartawan yang mengikuti UKW ditahun ini, dapat mengikuti ujian untuk tingkat wartawan madya atau utama, tanpa harus melewati tingkatan dibawahnya," katanya. 

Selanjutnya, kata dia, bila ujian dilaksanakan setelah tahun ini berakhir, maka wartawan harus mengikuti ujian untuk tingkatan awal yakni tingkat wartawan muda. Artinya, bagi wartawan yang seharusnya telah bisa mencapai tingkat wartawan madya atau utama, tetap harus melewati tingkatan dibawahnya terlebih dahulu.

"Manfaat UKW ini, diantaranya adalah bila seseorang wartawan telah dinyatakan lulus maka yang bersangkutan akan memiliki sertifikat kompetensi. Wartawan juga akan mendapatkan nomor pokok dari Dewan Pers yang tidak akan berubah meskipun wartawan tersebut dari wartawan muda menjadi wartawam madya atau wartawan utama," paparnya. 

Ranta mengatakan bahwa identitas masyarakat bisa mengakses secara langsung wartawan yang bersangkutan ke Dewan Pers. Sehingga wartawan tidak akan berani menyelewengkan profesi yang digelutinya. 

"Wartawan yang telah mengikuti dan lulus UKW akan bersikap profesional, tidak hanya dalam berkarya dengan menjaga kode etik dan standar jurnalistik, tapi juga dalam berprilaku di masyarakat," jelasnya

Usai menyambangi Dewan Pers rombongan awak media dan humas Sawahlunto menuju redaksi Harian Republika di Jalan Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan. Rombongan di sambut Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji didampingi redaktur Subroto beserta jajaran redaksi di Ruang Hikmah Gedung Republika. Nur Hasan Murtiaji menceritakan tentang sejarah republika, kejurnalistikan, manajemen serta produk-produk republika yang saat sekarang untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi.

Sementara itu Asisten 1 Setdako Sawahlunto Dedi Ardona mengucapkan terima kasih dan bersyukur bisa mengunjungi kantor redaksi Republika guna membahas dan berdiskusi mengenai perkembangan media sehingga nantinya akan dapat di aplikasikan di sawahlunto. Sawahlunto dahulunya merupakan Kota yang kaya akan batu bara namun sekarang batu bara di Sawahlunto sudah mulai menipis, sehingga pada tahun 2002 muncullah visi sawahlunto menjadi kota wisata wisata tambang yang berbudaya.

Pemerintah Kota Sawahlunto terus berusaha untuk meningkatkan Sektor pariwisata dengan memanfaatkan lahan bekas tambang serta membangun berbagai infrastruktur yang di butuhkan untuk pengembangan pariwisata, sebutnya.

Pertemuan antara rombongan wartawan Sawahlunto dengan Redaksi Media Harian Replika di tutup setelah dilakukan tanya Jawab pada pukul 21.00 WIB, dan kembali ke tempat penginapan untuk Istirahat sebelum berangkat pulang menuju Sawahlunto untuk melakukan aktifitas kewartawanan.

Study komparatif tersebut dilakukan guna meningkatkan potensi wartawan Kota Sawahlunto, dimana 30 wartawan bersama Kabag Kominperhumas, Dodi Febrizal dan Asisten I Bidang Pemerintahan Setdako Kota Sawahlunto, Dedi Ardona mengunjungi Dewan Pers dan ke salah satu Media Nasional yaitu Republika. 

"Kami mencoba menggali ilmu ke Dewan Pers dan Republika untuk meningkatkan kualitas wartawan Kota Sawahlunto, karena bagi pemerintah kota wartawan merupakan salah satu unsur penting dalam memacu keberhasilan pembangunan kota kedepannya," ujar Asisten I, Dedi Ardona 

No comments:

Post a Comment