Monday, February 12, 2018

Kunjungan Presiden RI Joko Widodo Ke Rumah Djamaluddin Adinegoro

Pemerintah Kota Sawahlunto Menyampaikan Permohonan Enam Poin Penting ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo 

Masyarakat Sawahlunto demam Joko Widodo orang nomor satu di Republik ini. Masyarakat menunggu sejak pagi di persimpangan jalan menunggu iringan mobil RI 1 menuju rumah kelahiran Djamaluddin Adinegoro di Talawi. Sepanjang jalan masyarakat berbaris dijalan menuh sesak menunggu kedatangan Presiden. Kebiasaan unik Joko Widodo yang selalu blusukan sehingga setiap ada keramaian Joko Widodo beserta rombongan berhenti dan bersalaman dengan masyarakat. 

Sebelum menuju Kabupaten Solok, Joko Widodo sempat singgah di Kajari yang merupakan rekan kerja sewaktu menjadi walikota Solo, Sunarko Kejari Kota Sawahlunto sebelumnya menjabat Kasi Intel. Tiba-tiba masyarakat berbondong dan mengerumi RI 1 melihat lebih dekat. Hingga menuju pasar songket INJ Silungkang kemudian menuju Solok. 

Kemudian, sekembali dari Solok Presiden Republik Indonesia menuju Kota Sawahlunto Pusaka. Joko Widodo bersama rombongan kembali singgah menyapa masyarakat dan membagi buku tulis kepada para pelajar yang telah menunggu. Sebelum sampai ke rumah Djamaluddin Adinegoro, Presiden Joko Widodo, Lapangan Segitiga menyapa masyarakat menuju rumah Djamaluddin Adinegoro di Talawi. 

Presiden Joko Widodo menyempatkan berziarah ke Makam Prof Mr Muhammad Yamin usai mengunjungi rumah kediaman Djamaluddin Adinegoro di Talawi, Sawahlunto, dalam kunjungan kerja hari keduanya di Sumatra Barat, Kamis, 8 Februari 2018. 

Presiden Joko Widodo bersama Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, seraya duduk bersimpuh di depan makam Prof Mr Mohammad Yamin memanjatkan doa. Sedangkan di rumah kediaman tokoh pers nasional itu, Presiden yang datang bersama ibunegara Iriana Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris, Iriswati Alamsyah yang merupakan cucu Djamaluddin Adinegoro.

Selain itu presiden juga  menerima buku karya Djamaloedin Adinegoro yang berjudul Melawat ke Barat. Ahli waris Medrial Alamsyah juga memaparkan pada presiden, tentang riwayat singkat Djamaluddin Adinegoro.

Menurut ahli waris Djamaluddin Adinegoro, Medrial Alamsyah, tanah yang sertifikatnya diserahkan presiden akan dibangun museum Djamaludin Adinegoro. "Tentu, pemerintah nanti juga akan membantu pembangunan Museum Adinegoro," kata Joko Widodo. 

Di setiap tempat yang dikunjungi Presiden Joko Widodo, disambut pelajar dan warga. Luapan gembira warga dan pelajar minta bersalaman dengan presiden seraya berebut mengulurkan tangan tak terelakan. Bahkan presiden pun menyambut salam. Menjelang meninggalkan rumah kediaman Djamaloedin Adinegoro dan masuk mobil, Presiden Joko Widodo memberikan souvenir dan baju kaos kepada warga.

Presiden Joko Widodo turun dari mobil ketika melihat ada kerumunan warga dan pelajar. Menjelang sampai di rumah kediaman Adinegoro, Presiden Joko Widodo turun menyalami warga di Muarokalaban, Lapangan Segitiga dan depan Puskesmas Talawi. Dengan sabar warga menunggu datangnya Presiden Jokowi sekedar untuk dapat bersalaman.

Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf sampaikan enam permohonan penting kepada Presiden RI, Joko Widodo, ketika melakukan kunjungan ke kediaman tokoh pers nasional Djamaluddin Adinegoro, di Talawi Sawahlunto.

Enam poin penting yang dibalut dalam proposal yang dibubuhi lambang garuda emas itu menyangkut, permohonan sertifikasi atas 1.825 petak tanah yang ditempati masyarakat selama lebih dari 50 tahun yang hingga saat ini masih harus membayar sewa kepada PT Bukit Asam. 

Harapan kita kepada Bapak presiden agar dapat membantu, supaya tanah yang ditempati masyarakat yang telah lebih dari 50 tahun itu, dapat dimiliki masyarakat,” ungkap Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf, di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo.  

Poin kedua masih terkait dengan sertifikasi atas lahan yang telah diserahkan PT Bukit Asam, yang dijadikan lokasi perkantoran dan kawasan wisata. Dimana saat ini, proses administrasi telah sampai di Badan Pertanahan Nasional sejak tahun 2011 lalu.

Permohonan selanjutnya dorongan Presiden dalam mempercepat pelaksanaan program Sister City, berupa kerja sama dengan Den Haag Belanda. Dimana Sawahlunto dengan Den Haag memiliki begitu banyak kesamaan peninggalan bersejarah.

Proses administrasi program Sister City sendiri juga telah sampai ke Kementerian Dalam Negeri dan kementerian Luar Negeri RI. Dalam proposal itu, Pemerintah Sawahlunto juga bermohon untuk pengalihan asset PT. Bukit Asam yang tidak termanfaatkan.

”Asset yang saat ini dipakai Pemerintah Sawahlunto merupakan milik PT Bukit Asam (Persero), yang menurut kami asset tersebut tidak termanfaatkan, dengan menyewanya. Untuk itu kita memohon kepada Bapak Presiden untuk mengalihkannya dan dikuasai Pemerintah Sawahlunto,” kata Ali Yusuf.

Permohonan kelima terkait pengembangan lima pasar tradisional yang berada di kawasan lintas Sumatera. Pemerintah Sawahlunto mengajukan permohonan sebesar Rp15 miliar untuk pengembangan kelima pasar tersebut.

Sedangkan permohonan terakhir terkait revitalisasi Makam Prof Mr Muhammad Yamin, yang masih membutuhkan penyelesaian beberapa item pekerjaan. Untuk revitalisasi makam tersebut, pemerintah mengajukan Rp8 miliar.

No comments:

Post a Comment