Panti Asuhan Al-Hidayah yang berdiri semenjak 27 April 1987 silam
di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat telah banyak
mengantarkan anak-anak asuh kepada kesuksesan. Kesuksesan anak-anak tersebut
tak terlepas dari dukukangan para donator, sehingga anak-anak dapat bersekolah
dan memiliki pengalaman demi menyongsong masa depan lebih baik. Seperti yang
disampaika oleh Untung sebagai pelayanan dan pengasuh, Selasa, 1 Juli 2014,
lalu.
Untung mengatakan, keberhasilan dari beberapa anak-anak panti
Al-Hidayah telah mengantarkan mereka menjadi Guru, Polisi, Perawat dan Swasta.
Baginya, panti ini juga akan membantu anak-anak yang berkeinginan untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi anak-anak yang berkeinginan untuk melanjutkan kuliah yang
didorong oleh kemauan yang kuat untuk kuliah, maka panti juga akan membatu
meraka dalam hal mencarikan donator. Namun, dengan keterbatasan Panti tersebut,
sebagian anak-anak tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi. Karena, panti sendiri hanya mampu mengasuh sampai tingkat SMA
saja, namun tidak tertutup kemungkinan untuk dapat melanjutkan pendidikan
anak-anak ke jenjang perkuliahan.
Selain itu, anak-anak panti juga di bekali dengan keterampilan
berupa menyalurkan anak-anak kepada pihak yang membutuhkan tenaga mereka untuk
berwira usaha. Sehingga pihak panti akan mencari donator berupa guru
untuk mengajarkan anak-anak, seperti Menjahit, Bordiran dan Pelatihan kerja
kalinya. Hal tersebut bergantung pada bakat dan kemampuan anak-anak seperti
pelatihan kerja yakni membengkel. Sehingga ketika anak-anak yang telah tamat
SMA bisa bekerja di bengkel tersebut, atau juga bekerja ditempat swasta lainya.
Dia mengatakan, saat ini anak-anak masih dalam masa libur dan ada
pula anak-anak yang pulangkampung menemui keluarganya, sehingga panti ini
terlihat agak sepi. Meskipun agak sepi dari anak-anak karena banyak yang
pulang kampong namun adapula anak-anak yang tidak pulang kampong. Sebagian yang
pulangkampung pun telah dating ke panti asuhan tersebut.
Sementara, bagi anak-anak yang tidak pulang kampong tetap
menjalankan aktivitas puasa pada hari ke tiga. Selama ramadhan tahun ini
anak-anak akan diarahkan pada menghafal surat amma, yakni jus 30
al- Qur’an dengan 38 surat. Untuk hafalan juz 30 tidak ada pengecualian, mulai
dari tingkat SD, SMP dan SMA mereka ditutut menghafalnya. Dalam hal ini
diadakan tidak berupa reword bagi yang hafal surat amma tersebut seperti tempat
panti yang lain, manun hal ini menjadi nilai tambah dalam penilaian anak-anak
dikalangan panti.
Selain, hafalan surat amma jus 30 alqur’an tersebut, anak-anak
melaksanakan shalat taraweh berjamaah di mushala Panti. Shalat taraweh ini di
imami oleh guru pendamping sedangkan sebagai bilal di berikan kesempatan kepada
anak-anak panti. Hal ini sengaja di ajarkan kepada anak-anak sebagai bentuk
latihan dan diharapakan nantinya akan bermanfaat ditengah-tengah masyarakat
nantinya. Baik itu berguna untuk diri anak tersebut dan dirasakan manfaatnya
bagi masyarakat luas kerena kemampuannya itu.
Panti Al-Hidayah ini berjumlah 60 orang dengan 35 orang laki-laki
dan 25 orang perempuan yang terdiri dari berbagai daerah di Sumatera Barat
seperti yang berasal dari Agam, Darmasraya, Pariaman, Pesisir Selatan, Solok
dan Kota Padang. Namun Ada juga anak-anak yang datang dari luar Sumatera Barat,
seperti anak yang datang Jambi.
Donator Panti Al-Hidayah ini sendiri dibantu oleh masyarakat
sekitar sebagai donatur, selain itu juga di bantu oleh Yayasan Darmais Jakarta
dan Dinas Sosial Sumbar. Selain itu, anak-anak panti Al-hidayah juga meraih
prestai di bidang akademik, seperti juara kelas juga pernah di ukir oleh
anak-anak panti al hidayah seperti Hendra, SD sedangkan di sekolah SMP sebagai
juara kelas Fuji dan Azis, dan sebagian anak-anak yang lain juga mendapat
bepuluh besar dalam kelas di sekolah mereka masing-masing.
Azis Manto yang berasal dari darmasraya, dia merupakan anak
ke empat dari empat bersaudara, saat ini sekolah di MAN I kelas III. Dia
mengaku di antar ke padang oleh ibu ketika dia masih duduk di kelas I SMP.
Hingga saat ini telah terhitung selama 6 tahun dia merada di panti Al-hidayah
tentu banyak suka duka yang di perolehnya.
Sukanya adalah banyak mendapat kawan-kawan yang terdiri dari
berbagai daerah di sumatera barat dan di luar sumatera barat. Duka yang dia
rasakan adalah jauhnya dari keluarga dan sangat jarang berkumpul. Sebutnya
sambil menyibakkan rambutnya kebelakang dengan jari tangannya. Selain itu dia
juga merupakan kakak bagi adik-adik di Panti tersebut. Sebagai kakak bagi
adik-adik yang lain dia Sehari-hari membantu membangunkan adik-adik yang
tidur dan mengajak mereka shalat subuh berjamaah di mushala. Namun,
aktivitas lain yang di kerjakan Aziz adalah piket untuk bersih-bersih dan juga
menyiram bunga pada waktu pagi selesai shalat subuh.
Disamping itu, dia juga menyempatkan diri untuk membaca dan
menghafal ayat-ayat al-alqur’an jus 30 tersebut. Karena afalan ini akan menjadi
targennya hafal dalam bulan rmadhan ini dan selain itu, Aziz juga mempunyai
cita-cita untuk melanjutkan kuliah jika telah tamat sekolah nanti. Dia juga
mengaku pernah menjadi juara kelas sewaktu di SMP.
Teguh,14, mengatakan dia datang dari Jambi saat ini masih duduk di
kelas 2 SMP. Dia juga diantar oleh keluarganya ke padang saat duduk di bangku
kelas 3 SD. Telah lima tahun dia berada di Padang dan menetap dip anti
al-hidayah.
No comments:
Post a Comment