Jalan yang bebatuan menuju PantiAsuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu Ulu Gadut adalah perjalanan yang
melelahkan. Siang itu matahari berada di ubun-ubun, panasnya matahari membuat
keringat meleh dan gerah pun tak terelakkan. Siang itu pula penulis datang
mengngunjungi Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim tersebut.
Sesampai di panti, terlihat tiga
orang anak sedang bermain tapuak angin dengan
canda guraunya di teras. Sedangkan dari belakang panti terdengar suara yang
sayup sampai anak-anak mengaji. Setelah di telusuri sumber suara tersebut
ternyata anak-anak panti yang sedang mengaji di mushalla panti. Mereka adalah
anak-anak panti yang sedang menjalankan dan melaksanakan kegiatan pesantren
ramadhan diikuti puluhan anak-anak panti.
Gema suara anak-anak membaca
al-qurah tersebut membuat bulu kuduk merinding, hingga cuaca panas seakan tidak
terasa saat sampai di mushalla tersebut. Suasanya yang sejuk dan lokasi panti
yang berjenjang seakan memberikan kenyamanan tersendiri. Setelah, membacakan
ayat-ayat suci al-qur’an anak-anak juga membaca As Ma’ul Husna. saat itu pula
pimpinan panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu Hj. Syafitri Syafri,
kebetulan hari itu dia yang mengajarkan anak-anak pesantren dan membaca
al-aqur’an.
Hj. Syafitri Syafri mengajak duduk
di ruang tamu dan bercerita tentang kegiatan-kegiatan anak-anak panti selama
ramadhan. Panti yang berdiri pada tahun 68 ini di pelopori oleh H. Syasri Musa.
Pada awal-awal mula pendirian panti ini memang terperuntuk khusus pada anak-anak
mentawai saja. Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan permintaan dari
berbagai lapisan masyarakat pada tahun 90-an panti tersebut telah banyak
anak-anak yatim dari daerah-daerah di Sumatera Barat. Sesuai dengan nama panti
tersebut “Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu” jelas Hj. Syafitri Syafri
yang masih memakai mukenah karena memang baru saja selesai mengajar anak-anak
mengaji.
Kemudian Syafitri Syafri
melanjutkan, saat ini anak-anak di panti berjumlah 57 orang yang terdiri dari
35 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Anak-anak tersebut terdiri dari TK,
SD, SMP, SMA yang merupakan anak Mentawai dan juga anak-anak Yatim Piatu dari
daerah lain, seperti Bukit Tinggi dan Pesisir Selatan. Sedangkan untuk TK
berjumlah 1 orang, SD berjumlah 39 orang, SMP 8 orang dan SMA 9 orang. Dari 57
anak panti tesebut ternyata anak-anak banyak yang berprestasi. Tutur ibu haji
tersebut yang merupakan generasi ke 3 di panti itu karena dia menjadi pimpinan
panti tersebut pada tahun 2000 dan terhitung 14 tahun pengabdiannya di panti
itu. Selama dia menjadi pimpinan dia juga berkeinginan untuk menguliahkan
anak-anak panti, bagi yang berkemauan dan punya bakat untuk itu. Karena alumni
panti ini ada yang dikuliahkan sampai diwisuda dan sekarang telah menjadi guru
di Bengkulu dan menjadi guru di SMA 4 Padang.
“panti ini pun menerima anak Mentawai
karena mereka mualaf, kemudian panti ini juga pernah menerima anak-anak yang
masih bayi, karena ayahnya meninggal dan ibunya stes sehingga anak terbut
dititipkan di panti ini, setelah melalaui prosedur dan periziananya.”
Tambahnya.
Disamping itu, dari 57 orang anak
mereka sehari-hari beraktivitas sebagaimana biasanya, namun dibulan ramadhan
ini anak-anak mengikuti pesantren ramadhan. Kemudian pada malam malam harinya
anak-anak melaksanakan shalat taraweh berjamaah. Setelah itu dijutkan dengan
tadarus al-quran. Tadarus al-quran ini telah dilakukan bersama-sama dan
bergiliran masing-masing, karena dalam bulan ramadhan ini ditargetkan khatam
al-quran minimal satu kali. Karena untuk saat ini, anak-anak yang bisa membaca
al-quran tidak beberapa orang dan selebihnya anak-anak masih mengaji iqra’.
Jelas Hj. Syafitri.
Disamping itu, anak-anak juga
melaksanakan piket harian seperti menyapu rumah, menyiram bunga. Sementara yang
lain ada yang mengembala kambing dan ada juga menyabit rumput untuk makan Sapi.
Selain itu anak-anak juga berkebun menanam sayur-sayuran seperti kangkung dan
singkong yang bisa dimanfaatkan untuk membuat sayur untuk dimakan.
Sementara untuk rutinitas
kegiatan mingguan di panti tersebut banyak di isi dengan kegiatan-kegiatan
agama. Seperti pada setiap hari Sabtu-Minggu membacakan doa untuk pada
umat-umat terdahulu agar di berikan kemudahan dan kelapangan di alam kubur.
Kemudian doa-doa untuk orang-orang yang telah berbuat baik semoga dilimpahkan
rezki kepadanya dan kebaikannya menjadi ibadah di sisi Allah SWT.
Selantjutnya, Hj. Syafitri Syafri
mengatakan, untuk kegiatan hari Senin membaca surat Ar-Rahman dan surat
Al-waqi’ah setiap selesai shalat maghrib. Kemudian pada hari Selasa-Rabu di
panti mengaji, Sedangkakan Kamis-Jumat membaca surat Ya-Sin serta tahlil dan
tahmid dan ditutup dengan doa. Sebutnya.
Anggi Nur Oktafiani,17, yang
merupakan siswa SMK 4, dia mengaku tinggal di panti tersebut semenjak kelas 4 SD
dan terhitung lamanya tinggal di panti tersebut telah 6 tahun. Di berasal dari
Pasar Baru Bayang Pesisir Selatan dan mempunyai cita-cita untuk melanjutkan
kesekolah yang lebih tinggi. Dia mengaku selama tinggal di panti menuh pesan
canda tawa bersama teman-temannya yang lain.
Syafrizal,18, merupakan siswa MAS
Limau Manih kelas III dia juga pernah mendapat juara kelas. Dia mengaku tinggal
di panti selama 5 tahun dan merasa senang karena banyak teman dan adik-adik.
Dia melanjutkan, selama ramadhan
kegiatan dipanti tersebut selain pesantren ramadhan juga menjalankan aktivitas
piket menyabit rumput untuk makan sapi. Rumput yang di sabit satu karung dalam
sehari, karena sapi berjumlah dua ekor. Untuk menyabit rumput dalam satu karung
tersebut disabit oleh 4 orang, menyabit rumput di lakukan setelah shalat Ashar.
Karena tidak menggangu kegiatan-kegiatan pesantren dan kegiatan-kegitan di
panti. Jelasnya.
No comments:
Post a Comment