Friday, June 24, 2016

Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu Ulu Gadut : Ramadhan Banyak Beralajar Ilmu Agama

Jalan yang bebatuan menuju PantiAsuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu Ulu Gadut adalah perjalanan yang melelahkan. Siang itu matahari berada di ubun-ubun, panasnya matahari membuat keringat meleh dan gerah pun tak terelakkan. Siang itu pula penulis datang mengngunjungi Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim tersebut.

Sesampai di panti, terlihat tiga orang anak sedang bermain tapuak angin dengan canda guraunya di teras. Sedangkan dari belakang panti terdengar suara yang sayup sampai anak-anak mengaji. Setelah di telusuri sumber suara tersebut ternyata anak-anak panti yang sedang mengaji di mushalla panti. Mereka adalah anak-anak panti yang sedang menjalankan dan melaksanakan kegiatan pesantren ramadhan diikuti puluhan anak-anak panti.

Gema suara anak-anak membaca al-qurah tersebut membuat bulu kuduk merinding, hingga cuaca panas seakan tidak terasa saat sampai di mushalla tersebut. Suasanya yang sejuk dan lokasi panti yang berjenjang seakan memberikan kenyamanan tersendiri. Setelah, membacakan ayat-ayat suci al-qur’an anak-anak juga membaca As Ma’ul Husna. saat itu pula pimpinan panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu Hj. Syafitri Syafri, kebetulan hari itu dia yang mengajarkan anak-anak pesantren dan membaca al-aqur’an.

Hj. Syafitri Syafri mengajak duduk di ruang tamu dan bercerita tentang kegiatan-kegiatan anak-anak panti selama ramadhan. Panti yang berdiri pada tahun 68 ini di pelopori oleh H. Syasri Musa. Pada awal-awal mula pendirian panti ini memang terperuntuk khusus pada anak-anak mentawai saja. Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan permintaan dari berbagai lapisan masyarakat pada tahun 90-an panti tersebut telah banyak anak-anak yatim dari daerah-daerah di Sumatera Barat. Sesuai dengan nama panti tersebut “Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Piatu” jelas Hj. Syafitri Syafri yang masih memakai mukenah karena memang baru saja selesai mengajar anak-anak mengaji.

Kemudian Syafitri Syafri melanjutkan, saat ini anak-anak di panti berjumlah 57 orang yang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Anak-anak tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMA yang merupakan anak Mentawai dan juga anak-anak Yatim Piatu dari daerah lain, seperti Bukit Tinggi dan Pesisir Selatan. Sedangkan untuk TK berjumlah 1 orang, SD berjumlah 39 orang, SMP 8 orang dan SMA 9 orang. Dari 57 anak panti tesebut ternyata anak-anak banyak yang berprestasi. Tutur ibu haji tersebut yang merupakan generasi ke 3 di panti itu karena dia menjadi pimpinan panti tersebut pada tahun 2000 dan terhitung 14 tahun pengabdiannya di panti itu. Selama dia menjadi pimpinan dia juga berkeinginan untuk menguliahkan anak-anak panti, bagi yang berkemauan dan punya bakat untuk itu. Karena alumni panti ini ada yang dikuliahkan sampai diwisuda dan sekarang telah menjadi guru di Bengkulu dan menjadi guru di SMA 4 Padang.

“panti ini pun menerima anak Mentawai karena mereka mualaf, kemudian panti ini juga pernah menerima anak-anak yang masih bayi, karena ayahnya meninggal dan ibunya stes sehingga anak terbut dititipkan di panti ini, setelah melalaui prosedur dan periziananya.” Tambahnya.

Disamping itu, dari 57 orang anak mereka sehari-hari beraktivitas sebagaimana biasanya, namun dibulan ramadhan ini anak-anak mengikuti pesantren ramadhan. Kemudian pada malam malam harinya anak-anak melaksanakan shalat taraweh berjamaah. Setelah itu dijutkan dengan tadarus al-quran. Tadarus al-quran ini telah dilakukan bersama-sama dan bergiliran masing-masing, karena dalam bulan ramadhan ini ditargetkan khatam al-quran minimal satu kali. Karena untuk saat ini, anak-anak yang bisa membaca al-quran tidak beberapa orang dan selebihnya anak-anak masih mengaji iqra’. Jelas Hj. Syafitri.

Disamping itu, anak-anak juga melaksanakan piket harian seperti menyapu rumah, menyiram bunga. Sementara yang lain ada yang mengembala kambing dan ada juga menyabit rumput untuk makan Sapi. Selain itu anak-anak juga berkebun menanam sayur-sayuran seperti kangkung dan singkong yang bisa dimanfaatkan untuk membuat sayur untuk dimakan.

Sementara untuk rutinitas kegiatan mingguan di panti tersebut banyak di isi dengan kegiatan-kegiatan agama. Seperti pada setiap hari Sabtu-Minggu membacakan doa untuk pada umat-umat terdahulu agar di berikan kemudahan dan kelapangan di alam kubur. Kemudian doa-doa untuk orang-orang yang telah berbuat baik semoga dilimpahkan rezki kepadanya dan kebaikannya menjadi ibadah di sisi Allah SWT.

Selantjutnya, Hj. Syafitri Syafri mengatakan, untuk kegiatan hari Senin membaca surat Ar-Rahman dan surat Al-waqi’ah setiap selesai shalat maghrib. Kemudian pada hari Selasa-Rabu di panti mengaji, Sedangkakan Kamis-Jumat membaca surat Ya-Sin serta tahlil dan tahmid dan ditutup dengan doa. Sebutnya.

Anggi Nur Oktafiani,17, yang merupakan siswa SMK 4, dia mengaku tinggal di panti tersebut semenjak kelas 4 SD dan terhitung lamanya tinggal di panti tersebut telah 6 tahun. Di berasal dari Pasar Baru Bayang Pesisir Selatan dan mempunyai cita-cita untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi. Dia mengaku selama tinggal di panti menuh pesan canda tawa bersama teman-temannya yang lain.

Syafrizal,18, merupakan siswa MAS Limau Manih kelas III dia juga pernah mendapat juara kelas. Dia mengaku tinggal di panti selama 5 tahun dan merasa senang karena banyak teman dan adik-adik.

Dia melanjutkan, selama ramadhan kegiatan dipanti tersebut selain pesantren ramadhan juga menjalankan aktivitas piket menyabit rumput untuk makan sapi. Rumput yang di sabit satu karung dalam sehari, karena sapi berjumlah dua ekor. Untuk menyabit rumput dalam satu karung tersebut disabit oleh 4 orang, menyabit rumput di lakukan setelah shalat Ashar. Karena tidak menggangu kegiatan-kegiatan pesantren dan kegiatan-kegitan di panti. Jelasnya.






No comments:

Post a Comment