Friday, June 24, 2016

Panti Asuhan Putra Bangsa Yayasan Budi Mulia Padang Asrama Putri Jalan A.R. Hakim No. 69 Padang, Sumatera Barat : Ramadhan Belajar Memasak Kue



Sabtu, 11 Julis 2014, siang kemarin Penulis berkunjung ke Panti Asuhan Putra Bangsa Yayasan Budi Mulia Padang Asrama Putri Jalan A.R. Hakim No. 69. Siang itu tampak anak-anak panti sedang sibuk bersenda gurau bersama. Mereka bersenda gurau dimeja makan, sembari membikin adonan kue lebaran. Mereka terlihat akrab dan saling bahu-membahu dalam pekerjaan. Terlihat dari cara mereka membagi pekerjaan, ada yang memblender adonan, ada yang mencetak pembentukan kue, adapula yang bertugas untuk memanggang kue dengan open.

Siang itu dimeja makan mereka tidak seperti anak-anak ingusan. Mereka yang umurnya rata-rata sebaya bisa mandiri dan berkolaborasi dengan baik antar sesama. Saling menghormati serta bekomunikasi dengan baik antara yang lebih muda umurnya dan yang tua. Tidak ada terdengar perintah dari yang lebih tua umurnya kepada yang masih kecil. Mereka saling memahami pekerjaan apa yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuannya.

Proses pembuatan kue tersebut dikomandoi oleh satu orang yang memang berpengalaman dalam membuat kue mentega. Karena salah seorang dari mereka ada yang sekolah di SMK jurusan tataboga. Disekolah anak tersebut belajar membuat kue, Kemudian tibalah saatnya untuk membuat kue lebaran untuk panganan mereka nanti waktu pulang ke kampung halaman masing-masing.

Ada sebanyak 35 orang anak-anak di asrama putri yang berasal dari berbagai daerah kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kemudian, ada pula yang berasal dari daerah Jambi, Riau dan Bengkulu. 35 orang anak panti 4 orang diantaranya sedang melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di kota padang. Biaya masuk kuliah mereka sendiri dibiayai oleh donatur. Kemudian, selanjutnya jika mereka mencapai target maka, peluang biaya siswa pun bisa diraihnya dan tidak tertutup kemungkinan itu akan terjadi.

Drs. Mukhlis Syuib pimpinan Panti Asuhan Putra Bangsa Yayasan Budi Mulia Padang mengatakan Panti yang berdiri pada tahun 1950. Kegiatan Anak-anak selama ramadhan adalah persantren ramadhan yang dilaksanakan masjid Mariam komplek Budi Mulia. Perantren ramadhan berlangsung selama 20 hari. "Selain itu, kita juga membaca Al-Quran setiap shalat lima waktu selama ramadhan ini. Karena anak-anak panti kita menargetkan khatam Al-Quran bualan ramadhan ini. Kita memberikan kebebasan terhadap mereka dalam upaya menamatkan Al-Quran. Tidak ada paksaan berapa kali mereka harus khatam Al-Quran. Sebab, anak-anak kita juga mempunyai kegiatan lain," katanya.

Disamping itu, anak-anak panti juga belajar bahasa inggris kemudian mempraktekannya. Kemudian, anak-anak juga belajar keterampilan dalam membuat pernak-pernik. Selain itu juga menjahit sekolah. "Ada anak kita telah tamat sekolah dan dia memiliki keterampilan menjahit. Ia belum berencana untuk melanjutkan perkuliah. Karena, ia saat ini belum ingin sekolah, saat ini ia lebih serius dengan ilmu yang didapatkannya yakni menjahit. Sekarang sedang menyelesaikan pesanan menjahit baju sekolah," lanjutnya.
Dia menambahkan, saat ini anak-anak juga sedang membuat kue untuk kebutuhan mereka. Disaat mereka pulang kekampung masing-masing kue tersebut di bagi rata kemasing-masing. Sebagai panganan mereka di rumah. "Anak-anak dibolehkan pulang saat lebaran, tentu harus ada keluarganya yang menjemputnya. kemudian kembali lagi ke panti setelah lebaran dan diantar kembali oleh keluarganya. Pembuatan kue lebaran ini sebetulnya dilakukan setiap tahun" tambahnya.

Kemudian, jelas Mukhlis Syuib lebih lanjut, prestasi yang dimiliki anak-anak sangat membanggakan. Dipanti ini juga memilliki sanggar tari tradisi sebagai sebagai pendukung saran dan  proses kreatif anak-anak. Tari yang dipelajari anak-anak adalah tari tradisi minang seperti tari Pasambahan, tari Piriang, tari payung dan sebagainya. Mereka dilatih dengan mendatangkan guru tari dari luar. Karena anak-anak belum bisa mengajarkan tari kepada yang lain. "Sebelumnya ada diantara mereka yang udah bisa mengajarkan ke pada yang lain, karena dia telah lama tinggal disini. Namun dia telah taman dan telah pulang kekampungnya. Disini orang yang tinggal pun berganti-ganti karena setelah taman sekolah mereka ada yang pulang kekampung halamanya dan kembali kepada keluarganya. Makanya hingga saat ini belum ada yang bisa mengajarkan, maka kita datangkan guru tari khusus untuk mengajarkannya," jelasnya.

Kemudian, untuk penerimaan anak-anak di panti ini, umur yang paling kecil saat ini masuk kelas satu SD. Kita juga pernah menerima bayi yang umurnya 5 hari. "Anak tersebut saat ini telah telah besar dan akan masuk sekolah SD. Ia sekolah usai lebaran. Dulu untuk merawat  bayi tersebut harus ada seorang ibu yang mengerti dengan bayi dan tidak boleh banyak orang yang merawatnya. Jika banyak orang yang merawat dan menggendongnya tentu anak-anak pertumbuhannya tidak bagus dan badannya akan sakit-saki," tutupnya.

No comments:

Post a Comment