Saturday, December 30, 2017

Perkenalkan Karya Seni Rupa Kepada Masyarakat 60 Karya Lukisan Seniman Se Sumatera Barat Dipamerkan

Sebanyak 60 karya seni rupa, seniman perupa Sumatera Barat pamerkan karya seni rupa, mural, tiga dimensi, disain, video art, di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Sawahlunto, Sumatera Barat. Karya seni rupa tersebut terdiri dari karya kelompok seniman rupa yang ada di Sumatera Barat. Pameran seni rupa tersebut sebagai wujud kreatifitas penggiat seni rupa kelompok seni rupa di Kabupaten/kota se Sumatera Barat. Karya seni rupa yang dipamerkan merupakan karya seni mengeksplorasi dan mengekspresikan ide melalui media visual art.

"Kegiatan pameran seni rupa yang mengangkat tema Berantai diselenggarakan oleh Kelompok Seni Rantai Sawahlunto. Pameran karya seni rupa tersebut bertujuan untuk memperkenalkan seni rupa ke pada masyarakat luas, khususnya Kota Sawahlunto. Pemikiran untuk mengelenggaraan event pameran di daerah yang notabene masyarakatnya belum mengerti apa itu seni rupa atau masyarakatnya belum mempu mengapresiasi dan menafsirkank karya-karya seni rupa dengan baik," ujar Fadlan Fahrozi, Kurator Pameran Serupa Berantai, kepada Penulis, Jumat, 29 Desember 2017 di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto. 

Ia mengatakan bahwa Kreatifitas merupakan sebuah upaya untuk melahirkan hal-hal baru berupa pemikiran untuk menciptakan karya-karya segar melalui kemahiran yang kemudian disepakati oleh kelompoknya. Seorang yang kreatif biasanya mampu melakukan inovasi dan terobosan-terobosan untuk menciptakan haI-hal baru di lingkungannya berupa karya seni. Desain terlahir dari kolaborasi pemikiran dan ide, maka hal ini dapat dikatakan saling berkaitan satu sama lain seperti halnya antara komukator dan komunitas juga media yang akan menyampaikan. 

Menurutnya, semua unsur yang terdapat dalam dunia desain saling berantai satu sama lain. Semua elemen dalam seni rupa pada pameran yang berlangsung sejak Jumat-Sabtu, 29-30 Desember 2017 dapat dikatakan karya yang masuk dalam pameran berantai ini telah mengalami berbagai kolaborasi ide dan pemikiran. Sebab, desain tidak terjadi begitu saja namun ada berbagai tahapan yang berantai. 

Ia mengungkapkan bahwa dari pengamatan sosial dan budaya hingga masuk pada tahapan riset untuk melahirkan suatu komunikasi yang akan disampaikan oleh seorang desainer yang merupakan solusi dari suatu permasalahan. Sawahlunto merupakan kota yang aktif dalam menyelenggarakan event secara nasional maupun internasional. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kreatifitas masyarakatnya. 

Maka dari itu, kelompok seni Rantai juga tidak mau melepaskan perannya untuk ikut serta dalam melengkapi kebutuhan kota Wisata Tambang Berbudaya. Sehingga terbentuklah ide untuk menyelenggarakan event pameran seni rupa sebagai catatan akhir tahun. Sebagai kelompok yang masih segar tumbuh dengan pemikiran cemerlang dan berpijak pada filosofi rantai. 

Maka kelompok seni rantai yang berdomisili di kota Sawahlunto kembali memainkan perannya sebagai kelompok yang aktif dan ikut membangun apresiasi seni didaerahnya seperti seni rupa. Sehingga, nama "Rantai" diambil dari karakter dan kultur masyarakat yang berkembang di daerah sema penjajahan Kolonial Belanda. 

Menurutnya, cerita orang rantai yang menjadi history daerah Sawahlunto, meskipun demikian nama rantai tersebut tidak semata-mata mengembangkan cerita tersebut melainkan mengambil filosofi 'Rantai' itu sendiri. Persatuan yang kokoh antara mata rantai satu dengan mata rantai yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan. 

Ia berharap bahwa dengan diselenggarakannya event pameran seni rupa di Sawahlunto dapat menambah dan menumbuh kembangkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa. Kemudian dapat menimbulkan berbagai kolaborasi ide lainnya diantara berbagai pemikiran dan profesi dan desainer. Selanjutnya, terjalin hubungan yang baik antara elemen masyarakat yang membangun kearifan kota Sawahlunto sehingga seni rupa tidak lagi menjadi ambigu di tengah masyarakat, khususnya di kota Sawahlunto. 

Sementara itu, Hendri Thalib Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa pemaren seni rupa rantai merupakan bentuk apresiasi pemerintah mendukung komunitas seni yang ada di Sawahlunto. Untuk mendukung seni rupa tersebut maka pemerintah kota menyiapkan museum lukisan. Lukisan yang di Pajang diantaranya adalah hasil karya pelukis maistro terkenal, Baisuki Abdullah dan Marya Cui. 

"Museum ini berisikan benda-benda yang sangat jarang kita temukan sehari-hari, bahkan di Indonesia sendiri, diyakini tempat ini akan menambah pengalaman dan pengetahuan wisatawan. Seperti berbagai alat musik tradisional. Mulai dari Australia, Afrika, Prancis hingga ke China. Benda benda unik bersejarah beserta lukisan oleh pelukis terkenalpun akan segera disajikan," katanya.

Irzam, Asisten III Administrasi Umum Pemerintah Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa generasi muda yang di tepong oleh sesepuh seniman kota Sawahlunto dan bentuk inovasi positif untuk pembangunan serta perkembangan kota Sawahlunto sehingga terwujudnya kota wisata tambang Berbudaya. Maka, kegiatan pameran seni rupa didukung dan disupport pemerintah kota Sawahlunto. 

Seblumnya, kata dia, pemerintah kota Sawahlunto menggabungkan kebudayaan di gabung dengan pendidikan, kemudian kebudayaan bergabung dengan pariwisata. Namun sejak awal tahun 2017 maka kebudayaan berdiri sendiri untuk lebih serius menata dan mewujudkan kota wisata tambang berbudaya. 

"jika ada persoalan yang bersentuhan dengan kebudayaan maka bisa secara langsung untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait demi mewujudkan visi kota wisata tambang berbudaya ditahun 2020. Artinya keseriusan pemerintah kota Sawahlunto untuk memperhatikan seni budaya sehingga ada perpanjangan tangan dari pemerintah untuk melalui OPD terkait dinas Permuseuman," katanya. 

Ia menyebutkan bahwa Sawahlunto multi etnis yang berdiri dari berbagai etnis suku bangsa. jika berbicara tentang Sawahlunto maka tidak asing lagi mendengar seni budaya Batak, Jawa, Sunda, cina dan Minangkabau. Sebab, di kota Sawahlunto yang multi etnis yang hidup berdampingan. 

"Pameran seni rupa ini merupakan bentuk memberikan ruang kepada pelaku seni terutama Kelompok Seni Rantai. Memberikan ruang untuk berkreasi dan beraktivitas mengembangkan ide dan gagasan terhadap pembangunan kota melalui seni rupa," katanya. 

No comments:

Post a Comment