Tuesday, October 3, 2017

Budaya Adalah Alat Perekat Bangsa, Kota Sawahlunto Terima Anugerah Budaya

dokumentasi humas Sawahlunto 
dokumentasi humas Sawahlunto 
dokumentasi humas Sawahlunto 
dokumentasi humas Sawahlunto 
dokumentasi humas Sawahlunto 

Budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai dimiliki banga Indonesia. Sehingga budaya bangsa tersebut harus dijaga, diletarikan dan dikembangkan kepada generasi muda bangsa. Untuk menjaga seni budaya bangsa Indonesia maka peran pemerintah daerah sangat penting. Sehingga tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sebagai identitas diri bangsa yang berbudaya. 

"Budaya ini adalah kekayaan tak ternilai bangsa kita. Sehingga harus terus kita jaga, lestarikan dan kembangkan. Salah satu untuk itu maka peran pemerintah daerah tentu begitu penting. Maka terimakasih kepada pemda-pemda yang telah melakukan itu, Anugerah Kebudayaan ini merupakan bentuk lain terimakasih kami," ujar Muhadjir Effendi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia saat memberikan sambutan Penyerahan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro seni tradisi kategori Pemerintah Daerah Tingkat Nasional dari Pemerintah Republik Indonesia, Kamis 28 September 2017. 

Ia mengatakan bahwa apresiasi terhadap pemerintah daerah, termasuk Pemko Sawahlunto yang terus giat melestarikan kebudayaan. Sebelum menjadi salah satu penerima Anugerah Kebudayaan tersebut, Sawahlunto telah terlebih dahulu diseleksi dan mendapat penilaian. Tim penilai Kemdikbud untuk kategori Pemerintah Daerah ini termasuk diantaranya Ryass Rasyid (pakar otonomi daerah) dan Komarudin Hidayat (akademisi).

"Anugerah Kebudayaan tersebut untuk Kota Sawahlunto, merupakan bentuk apresiasi pemerintah (Kemdikbud) terhadap pelestarian dan pengembangan seni dan budaya di "kota pusaka" tersebut. Terutama untuk kinerja aktif Pemko setempat yang selalu mensupport dan memberikan fasilitasi bagi kegiatan-kegiatan kebudayaan," katanya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat mengatakan bahwa penghargaan anugerah budaya tersebut ucapan terimakasih kepada masyarakat Sawahlunto yang telah ikut berkontribusi dalam pelestarian budaya di "kota pusaka". Karena indikator utama keberhasilan pelestarian budaya Sawahlunto adalah peran aktif masyarakat.

"Pertama tentu terimakasih pada seluruh masyarakat, berkat partisipasi dan kerja bersama masyarakat inilah penilaian positif Kemdikbud kita dapatkan. Kemudian tentu Pemko akan terus meningkatkan lagi pelestarian budaya ini, sesuai dengan visi menjadi kota wisata tambang yang berbudaya," katanya.

Ia melanjutkan bahwa budaya merupakan prioritas dalam pariwisata di Sawahlunto. Sebab, budaya adalah identitas dan kekayaan yang tak ternilai, inilah yang kita sandingkan dengan pariwisata. Adanya budaya membuat pariwisata Sawahlunto lebih berwarna, unik dan terjaga serta mempunyai nilai-nilai loka. Anugerah budaya tersebut merupakan tindak lanjut enam walikota/bupati tahun 2016 lalu di dapati penghargaan bersama Ridwan Kamil Walikota Bandung, Dedi Mulyadi Walikota Purwakarta, Azwan Anas Bupati Banyuwangi, Wakatobi Papuah dan Ali Yusuf Walikota Sawahlunto.

"Anugerah ini sebagaimana diimplementasikan kepada masyarakat maka, keberadaan Sawahlunto yang multi etnis, multi budaya sejak jaman penjajahan Kolonial Belanda, maka pemerintah kota mengajak masyarakat supaya mempertahankan budaya yang ada. Karena budaya itu adalah perekat bangsa, hari ini yang tidak bisa dimasuki oleh negara asing kepada Indonesia pada generasi adalah karakter budaya anak bangsa, maka ini kita pertahankan," tuturnya. 

Kemudian, lanjut Ali, berdasarkan ungkapan dari Sekretaris Militer (Sesmil) beberapa waktu lalu di Sawahlunto, budaya adalah alat perekat bangsa yang sampai saat ini tidak bisa di tembus oleh budaya barat. Sedangkan budaya timur yang dimiliki bangsa Indonesia yang mempunyai khas budaya, tata bahasa dan kearifan lokal dengan budaya yang beragam. Maka dari itu, pemerintah kota melestarikan kesenian dengan mengadakan iven festival randai, festival wayang, kuda lumping ditumbuh kembangkan, buaya batak, cina juga ada di kota Sawahlunto. 

"Kita jadikan satu, inilah milik bangsa dan negara. Penghargaan anugerah budaya tersebut pemeintah kota mampu mengimplementasikan budaya sebagai alat perekat bangsa. Anugerah tersebut diterima oleh lima walikota/bupati yakni, Aceh, Sawahlunto, Wakatobi, Kalimantan Timur, Gorontalo. Kita merasa bangsa sebagai warga kota Sawahlunto mampu berbicara dalam berbagai bidang," katanya. 

Kemudian, maetro budaya tingkat kota akan dilaksanakan berdasarkan pengalaman yang didapatkan sesuai dengan mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kiranya diturunkan melalui provinsi dan tingkat kota. "Berdasarkan inspirasi tersebut kita akan cari para mendahulu yang masih hidup hingga saat ini diangkat sebagai maetro yang mengacu pada apa yang dilaksanakan di Kementerian," sebutnya. 

Hendri Thalib, Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Sawahlunto menyebutkan penghargaan Anugerah Kebudayaan kategori pemerintah daerah tersebut sebelum setelah dilakukan presentasi oleh pemerintah kota pada Agustus lalu dan tim juri dari pusat. "Kemudian setelah dilakukan ferivikasi pemerintah kota di undang untuk menerima anugerah budaya tersebut. Untuk mendukung anugerah budaya dan mempertahankannya, pemerintah kota menyiapkan museum musik, museum lukisan, museum tari. Saat ini museum tersebut sedang dilakukan revitalisasi dan akan di lounching pada Desember mendatang," katanya

No comments:

Post a Comment