Polres Sawahlunto siapkan satu polisi dan dua limas setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2018. Polres Sawahlunto komit menjaga keamanan agar tetap kondusif selama proses Pemilukada. Maka, polres Sawahlunto membuat MoU bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sawahlunto untuk menjaga stabilitas keamanan tetap terjaga.
"Kita mengajak dan menjaga untuk selalu menjaga keamanan, tentang pengamanan pelaksanaan pilkada. Kemudia panwas tetap mengawasi berjalannya Pemilukada tetap aman. Kemudian MoU dengan para calon untuk menjaga stabilitas keamanan. Jadi siapa pun yang kalah dan menang dalam Pemilukada nantinya tetap menjaga keamanan," ujar Kapolres Sawahlunto AKBP Zamrony Wibowo, kepada Penulis, Senin, 2 Oktober 2017.
Ia mengatakan bahwa polisi menjaga akan kondisi selalu kondusif, itu pun mulai rawan maka di ajak untuk selalu berupaya menjaga keamanan. Maka polres dengan KPU Sawahlunto melakukan MoU bagaimana pelaksanaan pengawasan ataupun bagaimana mengawasi berjalannya kegiatan Pilkada. Kemudian membuat MoU dengan calon dan pengusung pasangan calon kepala daerah.
"Kita akan membuat MoU dengan pasangan calon yang akan diusung, baik menang ataupun kalah, tetap bersama-sama untuk menjaga dan mengawasi berjalannya pilkada. Kemudian berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan selama berjalannya tahapan pemilihan hingga pada memilihan," katanya.
Ia menyebutkan bahwa MoU yang dibuat merupakan perjanjian dan komitmen bersama yang bersifat mengikat agar bersama-sama menjaga keamanan. Baik dalam bidang politik, agama dan bidang apa saja untuk bekerja sama menjaga stabilitas keamanan.
"Ada penguatan Undang-Undang jika telah melakukan MoU karena ada perjanjian dan sumpah untuk berkomit menjaga rasa aman bersama, demi berlajalannya Pemilukada. Kalau, dikatakan rawan, ya rawan. Kalau dikatakan gak aman, ya gak aman. Maka diambil jalan tengah," tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, jika dikatakan bahwa di kecamatan mana titik rawan di Sawahlunto tidak bisa dikatakan demikian, sebab lebih cenderung menyebutkan rawan dibandingkan aman, karena jika dikatakan aman belum tentu aman.
"Kalau rawan berarti satu TPS dua orang polisi, tapi belum samapai kesitu. Makanya diambil langkah jalan tengah yakni satu TPS dua orang limas, karena Sawahlunto masuk pada tidak aman tetapi tidak rawan. Jadi, satu TPS satu polisi sehingga lebih efektif dan efisien karena satu TPS satu polisi dan dua limas," katanya.
Sebab, pola keamanan itu ada aman, rawan I dan rawan II. Jika telah rawan II tidak bisa disepelekan dan pengamanannya satu TPS dua orang polisi. Kalau rawan I antara rawan dan aman sehingga berada di jalan tengah.
"Kita akan lakukan upaya pengamanan selama pelaksanaan pilkada mulai Januari 2018 mendatang, hingga masa kampanye, masa tenang, pemilihan dan pelantikan," katanya
No comments:
Post a Comment