Rabu, 5 Maret 2015 siang itu tampa direncana berkenalan
sengan Komunitas Persatuan Pecinta dan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI)
Sumatera Barat. Nonon kabarnya Komunitas PPBI ini telah ada sejat tahun
1990-an. Komunitas tersebut di gagas oleh Maman dari Pelindo dan lurah parak
gadang. Semudian sejak berdiri komunitas tersebut sempat pakum.
Kemudian pada tahun 2003 komunitas PPBI Sumbar kembali eksis
yang di pelopori oleh Warzinto Wadanlanut. Tak berapa kalama Warzinto, pindah
tugas ke Jakarta, secara omomatis wakil ketua yang mengurus eksistensi
komunitas PPBI yakni Efrizon.
Saat itu, penulis duduk santai di kedai kopi. Tanpa sengaja
bertemu langsung dengan ketua komunitas PPBI. Efrizon lahir pada tahun 59 yang
akrap di panggil Jhon yang berupakan ketua PPBI Sumbar. Komunitas PPBI Sumbar
ini juga merupakan peserta yang ikut dalam meramaikan kemilau 16 tahun penulis yang
jatuh pada 25 januari lalu.
Siang itu, Jhon bercerita banyak tentang pengalamannya
mengenai kecintaannya terhadap bonsai. Selain itu, dia juga meluangkan
waktunya untuk mengurus komunitas PPBI Sumbar. Selain sebagai ketua PPBI Jhon
juga memiliki usaha Sibinuang Sati Bonsai Art Galery di jalan Adinegoro Kampung
Lubuk Sejahtera Lestari Lubuk buaya tepatnya di depan kantor camat Koto Tangah
Padang, Sumatera Barat.
Dia menceritakan proses pembuatan bonsai sesuai dengan
Imajinasi gaya yang dibutuhkan. "Untuk gaya yang dibutuhkan dalam
memperindah bentuk bonsai sesuai dengan disain yang di butuhkan. Atau di
sesuaikan ke inginan, apakah posisinya miring, melandai terserah kreasi
masing-masing," katanya sebari memegang pipa rokok yang dimiliknya.
Dia melanjutkan, Untuk ketegori bonsai yang dapat berbumur panjang adalah dengan
ciri-ciri berbatang keras. Pohon yang berbatang keras tersebut dapat
berumur panjang dan daunnya bisa mengecil. "Untuk umur pohon yang di
jandikan bonsai tersebut tergantung cara kita merawatnya, apakah kita sabar dan
peduli terhadap bonsai tersebut serta pasokan gizi yang cukup kemudian air yang
cukup pula," lelaki yang mengenakan topi itu.
Jhon kemudia menyebutkan Bonsai timbulnya dari alam kemudian
perilaku petani. Jika bonsai tersebut terjadi dengan sendirinya dalam artikata dari
alam, maka kita hanya melakukan pemindahan saja kedalam pot. "Kalau di
Sumbar ke biasaan petani kita, untuk merambah pohon dengan memancungnya.
Kemudian pohon tersebut tumbuh kembali lalu di potong lagi. Nah, pohon tersebut
setelah berulang-ulang di potong dengan sendirinya telah terbentuk menjadi
monsai, sehingga kita hanya memindahkan ke dalam pot," sebutnya.
Tidak hanya proses pembentukan bonsai saja yang di ceritakan
oleh Jhon namun sepintas asal muasal bonsai pun di sebutnya. Dia mengatakan
Semula bonsai ini berasal dari Cina yang di kenal dengan Pen Ying artinya
pen (alam) Ying (pot) 'Alam dalam pot' atau yang dikenal saat ini Bonsai.
Seiring perkembangan zaman saat cina di jajah oleh jepang, ke
kaisaran jepang merasa tertarik dengan bonsai. Sehingga kaisar jepang
menginginkan bonsai tersebut. Sehingga lahirlah kata 'bonsai' berasal dari
bahasa jepang. Bon (pohon) Sai (pot) artinya bohon dalam pot.
Pecinta bonsai memiliki filosofi 'semakin tega
memperlakukannya, semakin berterimakasih bonsai terhadap kita' karena kodratnya
alam itu adalah ke indahan. Maka bertambah cantik dan lebih elegan jika di jadi
kan bonsai. Sebat tidak ada penyiksaan terhadap pohon karena di kerdilkan.
Kemudian, untuk pembeli bonsai itu sendiri kita sangat
selektif. Karena untuk memiliki bonsai harus terlebih dahulu mencintai bonsai.
"Jika tidak demikian maka, kita akan berfikir menjualnya," katanya
sembari memaikan gesture tangannya yang lincah itu.
Keunikan bonsai tersebut dapat memambah pergaulan. Sebab hobi
yang komplit di sertai dengan kesabaran. Karena untuk melatih kesabaran cintai
lah bonsai terlebih dahulu. "Selain hobi bonsai juga bisa menghasilkan,
sebab kisaran harga bonsai saat ini di atas Rp5 jutaan," katanya.
Selain itu, harga bonsai tertinggi dalam pameran di Jepang pada
tahun 2013 terjual Rp 4,5 milliar. Sementara jenis yang dimiliki komonitas
bonsai Sumbar sangat beragam. Diantaranya beringin, wahong, halaban, jeruk
kingkit, hokianti, meten, strip plus, anting putri, gamai-gamai dan lain
sebagainya
No comments:
Post a Comment