Komunitas Sosial Media (SosMed) Kota Padang, Sumatera Barat mendukung
program dan konsep wisata 'Minang Halal Tourism' di Sumatera Barat. Komunitas
Sosmed tersebut disiapkan untuk membumingkan wisata hahal tersebut. Hal itu disepakati
dalam diskusi loloskan Minang ditingkat Nasional, kemudian Nasional yang akan
memprosikan Minang Halal Tourism ke Dunia.
Didit P. Suntoso Kapala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Sumatera Barata mengatakan bahwa reposisi Sumatera Barat pengembangan
potensi wisata menjadi sebuah gerakan yang perlu diperkuat promosinya. Sehingga
melibatkan puluhan komunitas sosial media yang akan membatu mempromosikan
wisata Minang Halal Tourism di dunia maya. Hal itu mengingat potensi anak muda
dalam membangun jejaring sosial untuk membantu menggerakan wisata SumateraBarat di Sosial Media.
Kemudian lanjut dia, potensi pasar wisata muslim dunia begitu tinggi
brandingnya. Selanjutnya, untuk mencapai minang menjadi wisata Minang Halal
Tourism dengan menggaet pasar wisata muslim dunia, maka di sumatera barat
sendiri tidak perlu memodivikasi denastivisata. Sebab di Minang, Sumatera Barat
sendiri kekayaan alam, laut, air terjun, gunung dan wisata bawah laut telah
memberikan warna dan keindahan tersendiri.
Apabila Minang Halal Tourism yang menjadi brand dan di kenal di Dunia
maka pangsa pasar wisata muslim dunia bisa datang ke Sumatera Barat. Jika
konsep wisata Minang Halal Tourism ini telah disiapkan dan maka masyarat akan
mendapatkan manfaat. Minang akan lebih dahsyat lagi pertumbuhan ekonomi sumbar
dan akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Selanjutnya, pendapatan daerah pun
juga akan meningkat, sebab, wisata muslim di dunia terutama negara-negara kaya
minyak saat berkunjung suka berbelanja. Sehingga masyarakat minang bisa menjual
di berbagai prodak khas minang itu sendiri.
Yopi Nursan, Latifa Consultan (halal tourism dan lifestyle) menurutnya
untuk meningkatkan pangsa pasar Minang Halal tourism tersebut di Sumatera Barat
sangatlah cocok dan telah sesuai dengan pilihan konsep wisata selama ini.
Sebab, sebelum isu halal tourism di perkenalkan di tingkat dunia dan pangsa
pasarnya terus mengalami peningkatan sehingga, sepatutunya Minang Sumatera
Barat mengambil kesempatan itu. "Maka reposisi Sumbar mengembangkan
potensi wisata, menjadi sebuah gerakan yang melibatkan anak muda dan komunitas
sosial media untuk membumingkan 'Minang Halal Tourism'," ungkap saat
diskusi di HW Hotel, Senin, 27 Juni 2016.
Kemudian, lanjut dia, di Sumbar tidak perlu memodivikasi untuk kesiapan
wisata halal tersebut. Sebab, ada beberapa alasan kenapa sumatera barat atau
minang telah siap menjadi pariwisata halal. Salah satu bukti minang halal
turizem tersebut kesiapan masyarakatnya, hanya beberapa meter saja telah ada
masjid, sehingga tempat ibadah dan res area perlu disiapkan. Selanjutnya sekmen
pasar di sumatera barat juga tidak lebih kalah jika dibangkan Lombok menjadi
wisata hahal, maka, posisi strategi sumbar dalam hal ini adalah wisata hahal.
Sementara itu, wisata hahal tersebut dapat didevinisikan lebih luas dan
lebih sederhana serta mudah di pahami. Halal dengan artian yang di perluas
seperti halal lagi baik dan boleh di perbuat atau sesuatu yang boleh dilakukan
dan boleh dinikmati. Sebab selama ini hal yang paling di tunggu oleh masyarakat
sumbar adalah konsep wisata yang pas. Sebab, di minang sendiri telah menganut
'adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah'. Artinya, untuk mengonsep
wisata halal tersebut semua kalangan bisa terlibat dan berperan seperti Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan depatemen Agama dapat dilibatkan untuk mendiskusikan
wisata halal tersebut.
Kemudian, standar halal di sumatera barat pada dasarnya apa-pun yang
dimakan makanan biasa. Namun, hal itu tidak bercampur baur dengan yang tidak
halal. Maka dengan sendirinya, standar halal tersebut pun dapat dijelaskan.
Selanjutnya, untuk mendukung wisata halal di sumbar pada sektor sejarah minang
juga dapat di jual dan budaya. Sehingga minang tidak akan kalah penting untuk
di perhitungkan mengonsep wisata hahal. Sementara itu, wisata hahal tersebut
adalah untuk menservis travelir turis muslim.
Sebenarnya wisata halal tersebut telah lama di mulai dan menjadi isu
pangsa pasar dunia melalui wisata halal. Berbicara mengenai wisata turis muslim
Asia Tenggara, singapura telah memulai, thailan, cina dengan petumbuhan turis
muslim di dunia untuk wisata halal tersebut. Selanjutnya di Eropa, Prancis, Rusia,
Timur Tengah adalah turis muslim terbanyak berkunjung ke wisata halal.
Kemudian, ada tiga karakter turis muslim tersebut adalah, jika berkunjung
ketempat disata dan negara yang dikunjungi memakan waktu selama 3 mingga sampai
3 bulan. Selanjutnya, turus muslim tersebut suka berbelanja dan jika turis
muslim tersebut datang dengan jumlah yang banyak atau bergroup
No comments:
Post a Comment