Eri Chan Dt Malin Panghulu serahkan sampling ke BNN |
40 orang Ninik Mamak Kerapatan
Adat Nagari (KAN) Kolok tes urien di Aula Kantor Desa Kolok Nantuo, Selasa, 18
Oktober 2016. Hasil tes urin tersebut seorang diantaranya positif mengguna BZO
mengkonsumsi obat medis. Tes urin tersebut berdasarkan bentuk dukungan ninik
mamak Nagari Kolok untuk memerangi narkoba. Selain itu sebagai langkah
penyelamatan anak kamanakan Nagari Kolok dari bahaya Narkoba.
"Tes urin ini merupakan
bentuk kepedulian terhadap anak cucu dan kamanakan dari perbuatan tercela,
termasuk penyalahgunaan narkoba. Kegitan tersebut merupakan ide dan gagasan
dari ninik mamak Kerapatan Adan Nagari (KAN) Kolok," ungkap Adeks Rossyie
Mukri Kepala Desa Kolok Nantuo Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, kepada Penulis Selasa, 18
Oktober 2016.
Senada disampaikan Eri Chan,
Datuak Malin Panghulu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kolok, bahwa KAN Kolok mengapresiasi kegiatan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sawahlunto
untuk memerangi narkoba.
"Kegiatan ini merupakan
bentuk sosialisasi bahaya narkoba yang dilakukan BNN Kota Sawahlunto, agar anak
kemenakan terselamatkan dari bahaya narkoba. Maka dari itu, langkah-langkah dan
upaya yang dilakukan untuk penyelamatan terhadap generasi anak kamanakan
melalui sosialisasi tentang bahaya narkoba dari BNN," katanya.
Selanjutnya, kata dia, upaya
penyelamatan anak kamanakan serta generasi bangsa dari bahaya narkoba dimulai
dari penghulu dan mamak. "Kita memberikan contoh terhadap anak kamanakan
untuk memerangi narkoba. Sehingga sosialisasi ini melibatkan seluruh perangkat
desa untuk di tes urin, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kolok terdiri dari Desa
Kolok Nantuo, Desa Kolok Mudiak, Desa Santur, kelurahan Durian I dan Kelurahan
Durian II," katanya.
Guspriadi, Kepala Badan Narkotika
Nasional (BNN) Kota Sawahlunto mengebutkan bahwa sebanyak 40 orang ninik mamak
Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kolok dan perangkat desa tes urin.
"Hasil tes urin tersebut hanya satu orang yang positif BZO, mengkonsumsi
obat medis. Maka, berdasarkan hasil tes urin tersebut ninik mamak nagari kolok
tidak seorang pun terlibat narkoba," katanya.
Ia melanjutkan bahwa tes urin
tersebut merupakan langkah awal dan contoh bagi masyarakat lain untuk memerangi
narkoba. Sebab, narkoba berdasarkan instruksi Presiden RI, Joko Widodo adalah
darurat narkoba. Karena narkoba telah masuk kedalam berbagai profesi di tengah
masyarakat.
"Ada beberapa orang kepala
daerah yang terlibat narkoba, hal itu menjadi bukti bahwa narkoba telah masuk
ke berbagai profesi. Selain itu, narkoba juga merambah kepada pelajar. Maka,
untuk menyelamatkan generasi muda tersebut semua elemet harus terlibat
memerangi narkoba termasuk mamak," ujarnya
No comments:
Post a Comment