Sekolah Dasar (SD) N 03 Lubang Panjang merupakan Sekolah Ramah Anak dengan model penerapan ilmu terhadap anak memberikan kebebasan terhadap anak untuk berekpresi, sehingga anak lebih aktif. Kemudian memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan potensi diri yang dimiliki masing-masing anak.
"Dulu setiap ketua kelas dipegang oleh laki-laki, namun, saat ini menjadi ketua kelas tidak hanya laki-laki tetapi juga terdiri dari perempuan. Termasuk menjadi penggerak bendera upacara juga dari perempuan serta komanda upacara bendera juga ada perempuan. Jadi Sekolah Raman Anak tersebut intinya memberikan kesempatan yang sama terhadap anak," ungkap Sukarsih, Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 03 Lubang Panjang Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Rabu, 26 Oktober 2016.
Ia menyebutkan bahwa SDN 03 ini menerapkan kurikulum 2013 merupakan sekolah pertama. Penerapan tersebut mulai tahun ajaran 2016/2017 klusernya SDN 03 Lubang Panjang. Imbasnya SD N 19 Santur dan SDN 05 Muaro Kalaban Kota Sawahlunto.
"Kurikulum dan bahan ajar 2013 tersebut sasarannya adalah SD Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Penerapan kurikulum 2013 tersebut terhadap anak, sekolah telah mengirim tiga orang guru untuk mengikuti pelatihan penerapan kurikulum 2013 ke Dinas Provinsi yang diadakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pelajaran (LPMP)," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa kurikulum 2013 memberikan kemudahan yang lebih efektif dan lebih efesion. Maka, sebelum kurikulam 2013 diterapkan di kenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Meskipun KTSP masih penerapannya masih berjalan maka sekolah ini nantinya akan menjadi contoh bagi sekolah lain untuk menerapkan kurikulum 2013. Karena, kurikulum 2013 tersebut KTSP ini lebih banyak guru yang aktif, artinya siswa banyak mendengarkan dan guru menerangkan, atau siswa banyak menerima.
"Kalau kurikulum 2013 ini siswa yang lebih aktif melalui belajar kelompok-kelompok seperti berdiskusi. Sedangkan guru sebagai moderator dan penengah apabila pembahasannya meleceng, maka guru yang meluruskan," katanya.
Selanjutnya, kata dia, sekolah ini juga menerapkan Program Penumbuhan Budi Pekarti (PPBP). Program ini bertujuan untuk menciptakan siswa berkarakter seperti merobah kebiasaan anak kearah yang lebih baik dan positif.
"Misalnya menghargai kebersihan lingkungan sekolah dengan mengajak anak membuang sampah ke tempat sampah. Membudayakan bersalaman kepada guru dan menanamkan keagamaan. Berlajar bertegur sapa dengan baik dan ramah kepada siapa saja," ungkapnya.
Sukarsih, menyebutkan bahkwa untuk membentuk karakter anak dan motivasi bagi anak, sekolah juga bekerja sama dengan pihak TNI, Polri. Kerjasama ini bagaimana membentuk karakter anak dan semangat patriotisme. Kerjasama tersebut dalam hal mendidik, membimbing, mengajar serta melatih anak untuk menyenggara upacara bendera.
"Untuk membentuk karakter anak dengan mengembangkan bakat anak dalam ekstra sekolah seperti pramuka, marcing band, keagamaan dan bakat seni anak," katanya.
Ia mengaku SD N 03 terdiri dari 200 orang siswa dan sebanyak delapan rombel. Kelas I, dan IV berjumlah dua kelas, kelas II, III, V, VI hanya satu kelas. "Adanya ekstra sekolah tersebut anak-anak telah mengangkat citra sekolah dengan mengukir berbagai prestasi, seperti Bidang Seni, Pemanang I Pamtomin se Kota Sawahlunto. Pemenang III Pamtomin tingkat Sumatera Barat. Polisi Kebersihan dan Uda uni Wisata Cilik Kota Sawahlunto," tuturnya.
No comments:
Post a Comment