Tuesday, October 4, 2016

Peringatan 1 Muharram 1438 Hijriyah, Diperingati Dengan Pawai Obor dan Berkaul

Pawai Obor Peringatan 1 Muharram di Desa Kolok Nantuo
Angin berhembus tengah malam sehingga terasa dingin menyentuh kulit. Ibu-ibu baya membawa dulang yang berisi makanan dijunjung dikepala. Ditengah malam itu pula seayun selangkah anak remaja bersuka-ria membawakan obor mengiringi ibu baya tersebut. Dibawah bias cahaya obor terdengar bunyi perkusi rebana yang menyanyikan selawatan. 

Pawai peringatan 1 Muharram disaksikan oleh para orang tua menuju los pasar Kolok Nan Tuo sebagai tempat akhir pawai. Sesampai di pasar yang menjadi pusat kegiatan peringatan 1 Muharram 1438 H. Tikar rumput telah terbentang di atas los pasar dengan hidangan makan majamba.

Kota tambang punya cerita dan bersejarah itu, musyarakat dari berbagai etnis hidup selaras dan berdampingan mereka saling melengkapi satu sama lain. Sehingga peringatan 1 Muharram dirayakan dengan meriah Desa Kolok Nantuo, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto diperingatkan dengan nama berkaul islami, yang berarti ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

"Berkaul di Kota Sawahlunto adalah acara adat yang telah lama dilaksanakan sejak puluhan tahun lalu dengan aroma agama Hindu, namun kini pergantian zamanpun mengubah kebiasaan tersebut dengan polesan islami yang mulai diterapkan," ungkap Jasril Datuak Paduko Suanso, niniak mamak Desa Kolok Nantuo, kepada Penulis, Sabtu, Oktober 2016.

Ia menyebutkan bahwa ungkapan syukur tersebut dilakukan dengan berkumpul bersama para tokoh adat digandengi masyarakat sekitar. Kemudian makan bersama atau makan bajamba atau makan secara adat. "Kemudian kegiatan peringatan 1 muraham atau berkaur tersebut juga diisi dengan tausiah islami dan lomba MTQ. Sehingga kegiatan ini suasana islami lebih terasa di desa ini sesuai dengan Adat Basandi Syara', Syara' basandi kitabullah. Syara' mangato adat mamakai," ungkapnya.

Adeks Rossyie Mukri, Kepala Desa Kolok Nantuo, menyebutkan acara ini digelar dengan nuansa islami. Kegiatan peringatan 1 Muharram ini dilakukan setiap tahun. Namun, kegiatan ini masih belum terkonsep dengan baik, sehingga perlu nanti akan di evaluasi sehingga dimana titik kelemahannya. "Maka kedepan kegiatan ini akan dilakukan lebih baik lagi dan lebih meriah dibandingkan malam ini. Sebab, kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah desa beserta tokoh masyarakat yang terlibat didalamnya," akunya.

Ia menyebutkan, bahwa kegiatan ini disebut juga dengan berkaur sebagai tanda syukur terhadap yang pencipta. Disamping itu, peringatan 1 Muharram yang mengundang semua masyarakat dan tokoh berkumpul pada satu tempat menjalin silaturahmi. "Semoga kegiatan peringatan 1 muharram ini dapat lebih mengingatkan kesadaran masyarakat akan agama," ungkapnya.

Hal serupaka juga disampaikan oleh Subandi, Camat Barangin menyebutkan bahwa kegitan peringatan 1 Muharram ini adalah suatu bentuk pembangunan mental spiritual pada masyarakat, karena dalam menjadikan masyarakat yang kuat itu tidak hanya dengan membentuk mental fisik saja. 

"Diharapkan peringatan peringatan 1 muharram ini dapat dilanjutkan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Kegiatan ini dikemas kengan kearifan lokal dengan pawai obor yang menjadi daya tarik peringatan satu muharram ini. Sehingga ke depannya kegiatan ini dijadikan budaya masyarakat kota sawahlunto karena mengandung nilai positif yang dapat diambil dari setiap sudut acara berkaul ini," katanya.

Deri Asta, Ketua Komisi I DPRD Sawahlunto, hadir saat itu, mengapresiasi acara tersebut yang berlangsung di Desa Kolok, karena Kolok termasuk Desa yang banyak melakukan kegiatan islami patut di apresiasi. "Secara prinsip Desa Kolok mempunyai pemahanan agama baik, sehingga perlu dipertahankan melalui generasi. Menurunkan pemahanan dan nilai agama pada generasi muda dengan cara berkaul. Tentu tanpa disadari usaha ini akan mendapatkan balasan setimpal di dunia maupu di akhirat kelak," sebutnya.

No comments:

Post a Comment