Ali Yusuf Walikota Sawahlunto Membuka Festival Wayang Nusantara |
Sawahlunto tak pernah sepi dengan
iven guna menarik wisatawan. Usai menggelar peringatan 54 tahun wafatnya
pahlawan nasional Mohammad Yamin, Kota Sawahlunto Kembali menggelar Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) ke IV. Fewanusa ini merupakan program pemerintah
kota Sawahlunto dalam rangka melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya
tradisional kota Sawahlunto. Kegiatan ini diamanahkan pada kegiatan Festival
Wayang Nusantara ke IV, kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto.
"Maksud dan tujuan kegiatan
adalah dalam rangka melestarian adat istiadat dan budaya jawa tetap tumbuh dan
berkembang di Kota Sawahlunto. Serta memberikan apresiasi pemerintah kepada
pelaku-pelaku dan peguyuban yang giat melestarikan budaya jawa di kota
sawahlunto maupun di luar kota Sawahlunto," ungkap Efriyanto, Kepala Dinas
Pariwisata Kota Sawahlunto, Kamis, 3 November saat menyampaikan pidato
pembukaan Fewanusa ke IV.
Ia melanjutkan bahwa Festival
Wayang Nusantara juga untuk mempromosikan kota Sawahlunto sebagai destinasi
wisata yang dipadukan dalam berbagai iven seperti Festival Wayang Nusantara ke
IV. Adanya keinginan kota Sawahlunto, untuk menjadi simpulnya budaya jawa di
luar Jawa sendiri. Artinya, kita menginginkan kota Sawahlunto sebagai pusat pengembangan
kebudayaan jawa yang ada di Sumatera ini.
"Kegiatan ini dilaksana pada
Kamis, 3-5 November 2016 di lapangan Segitiga (Lapseg) Ombilin. Peserta yang
hadir pada Festival Wayang Nusantara ini yang berasal dalam provinsi Sumatera Barat, yakni Kota Sawahlunto akan menampilkan dua Dalang dan Peguyuban Wayang
nantinya. Kemudian, Kabupaten Darmasraya, Kabupaten Pasaman Barat. Selanjutnya,
diluar kota Sumatera Barat yang akan mengisi acara wayang Nusantara adalah dari
Provinsi Kota Jogjakarta akan menampilkan wayang orang. Kemudian dari Provinsi
Riau dan Provinsi Jambi. Disamping ini acara ini akan dimeriahkan dengan
berbagai pertunjukan kebolehan dari SMA N 1, MAN, Gemelan ISI Padangpanjang,
Orkesra Keronjong Buana Lestari, Gamelan Kalimasada Kota Sawahlunto, Gamelan
SMPN 13 Tebo, Provinsi Jambi. Selanjutnya pada sore hari juga akan diisi
pertunjukan kuda kepang atau Kuda Lumping selama tiga hari berturut-turut," katanya.
Ki Bandung Sriyanto, Kurator
Festival Wayang Nusantara menyebutkan bahwa adanya Festival Wayang Nusantara ke
IV 2016 untuk mengingatkan kembali sejarah kota Sawahlunto merupakan kota multi
etnis sejak zaman penjajahan Belanda tahun 1855. Ketika itu Eropa mengalami
krisis yang sangat luar biasa. kemudian pada tahun 1862-1935 maka
diutuslah peneliti dari Eropa bernama Wiliam Fande Kri, untuk meneliti alam yang
ada di kota Sawahlunto.
"Hasil peneliatian tersebut
membuat memyebut koto Sawahlunto menghasilan batu bara yang berkualitas
terbaik. Namun, ketika itu belanda membuat cara merekrut batu bara ini di bawa
ke negara Eropa (Belanda) untuk menutup krisis yang berkepanjangan terjadi
ketika itu," katanya.
Ia melanjutkan bahwa untuk
menghimpun pekerja paksa dengan mendatangkan dari pulau-pula di seluruh
Indonesia termasuk pulau Jawa dan orang rantai pekerja paksa serta tenaga kerja
kontrak. Puluhan ribu lebih pekerja ketika itu hadir di kota Sawahlunto.
Singkat cerita, para pekerja tersebut agar tetap bertahan maka Belanda
mempunyai strategi seperti melalui Seni budaya untuk dihidupkan.
"Agar masyarakat dari
berbagai etnis ini tidak pulang dan merasa betah berada di Sawahlunto, untuk
kepentinga kompeni ketika itu. Hal ini menjadi konsep merupakan langkah dan
dasar pikiran Festival Wayang Nusantara di mulai pada tahun 2013 lalu
kepemimpinan Amran Nur (alm). Akhirnya ivent ini menjadi agenda kota Sawahlunto
hingga saat ini," katanya.
Ia menyebutkan ivent tersebut
bisa berkembang dan bisa berlanjut menjadi aset di kota Sawahlunto sebagai kota
Tambang berbudaya. Jika mengandalkan penjualan batu bara saja telah mengalami
penurunan, maka dari itu yang menjadi moment untuk ke kembangkan adalah dari
sektor kepariwisataan.
"Mudah-mudaha ivent ini
memberikan sentuhan dan rasa nilai bebersamaan antara etnis yang satu dengan
yang lain selalu kerjasama dan gotong royong. Meningkatkan kesatuan dan
persatuan demi terwujudnya Sawahlunto sebagai kota yang menjadi percontohan bagi
kota-kota lain," paparnya.
Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto
mengebutkan bahwa tadi sudah dillihat bersama-sama anak-anak SMA, MAN, ISI
Padangpanjang, yang memperlihatkan kebolehan untuk bermain gamelan. Hal ini
merupakan bentuk kerjasama dan serta menjadi binaan yang dilakukan sehingga
perlu di tumbuh kembangkan di masa-masa akan datang.
"Anak muda kota Sawahlunto
untuk bermain gamelan ini sudah tidak asing lagi. Karena pemerintah kota telah
menfasilitasi dengan fullday. Sehingga apa yang diinginkan oleh anak-anak dari
kesemua itu di coba untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk budaya
ini," katanya.
Ia menjelaskan bahwa budaya ini
merupakan salah satu alat untuk pemersatu bangsa. Maka untuk saat sekarang ini
jika tidak memiliki ke hati-hatian agar budaya tersebut tidak tergerus oleh
zaman. Maka dari itu, perlu menamankan dan menumbuh kembangkan budaya tersebut
dimulai dari usia dini. Hal ini bertujuan untuk membentengi diri generasi muda,
agar tidak terjerumus dengan budaya asing (barat) yang akan memecah belah
bangsa ini.
"Sawahlunto menjadi bagian
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan bekas penjajarah
Belanda. Kemudian pemerintah kota bertekat untuk mempromosikan budaya dan
menjaga budaya," ungkapnya.
Ia melanjutkan pemerintah kota
berkomitmen untuk menjalankan roda pemeritahan dengan menjaga nilai-nilai dan
pelestarian budaya. Seperti menghidupkan seni budaya dan promosi budaya melalui
ivent-iven yang ada di kota Sawahlunto.
"Pemain gamelan barusan
berlangsung, pemainnya tidak hanya dari masyarakat jawa saja, tetapi orang
Minang dan Batak juga ikut belajar memainkan gamelan musik tradisi Jawa. Begitu
pula sebaliknya, masyarakay jawa juga belajar Seni tradisi Minang dan Batak.
Mereka saling berbaur satu sama lain sehingga tercipta suasana harmonis di kota
muliti kurtural ini," katanya.
Ali Yusuf melanjutkan bahwa semua
jenis alat musik yang ada di kota Sawahlunto telah diminati oleh generasi muda.
Hal ini merupakan kekayaan yang dimiliki dan harus pertahankan serta
dikembangkan sehingga kota Sawahlunto menjadi destinasinya budaya di Sumatera
Barat.
"Destinasi Wisata di
Sumatera Barat penuh keaslian, baik adat dan budaya serta nilai-nilai budaya
tetap terpelihada dan dijaga dengan baik. Maka, seluruh iven yang ada di
kabupaten/kota perlu di dukung untuk mempromosikan Sumatera barat,"
katanya.
Ia mengebutkan bahwa bangsa yang
besar adalah bangsa yang mempertahankan budayanya. Maka, dari itu melalui
festival wayang nusantara ini, salah satu langkah untuk mempertahankan budaya
dan promosi, keberagaman budaya yang ada di kota Sawahlunto. Keberagaman
tersebut tetap harmonis dan saling berdampingan ditengah masyarakat serta saling
melengkapi satu sama lainnya.
"Kita bangga menjadi warga
kota Sawahlunto, beragam budaya tetap terpelihara dengan baik. Hal ini tetap
dijaga dan dipelihara serta sepatutnya pemerintah kota menumbuh kembangkannya.
Kemudian, mempererat hubungan antar sesama serta menjaga kesatuan dan persatuan
demi terwujudnya cita-cita sesuai dengan visi misi kota mewujudkan kota Wisata
tambang berbudaya," ungkapnya
No comments:
Post a Comment