Saturday, November 5, 2016

Festival Wayang Nusantara 2016 Indahnya Keberagaman di Sawahlunto



Ali Yusuf Walikota Sawahlunto Membuka Festival Wayang Nusantara

Sawahlunto tak pernah sepi dengan iven guna menarik wisatawan. Usai menggelar peringatan 54 tahun wafatnya pahlawan nasional Mohammad Yamin, Kota Sawahlunto Kembali menggelar Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) ke IV. Fewanusa ini merupakan program pemerintah kota Sawahlunto dalam rangka melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya tradisional kota Sawahlunto. Kegiatan ini diamanahkan pada kegiatan Festival Wayang Nusantara ke IV, kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto.

"Maksud dan tujuan kegiatan adalah dalam rangka melestarian adat istiadat dan budaya jawa tetap tumbuh dan berkembang di Kota Sawahlunto. Serta memberikan apresiasi pemerintah kepada pelaku-pelaku dan peguyuban yang giat melestarikan budaya jawa di kota sawahlunto maupun di luar kota Sawahlunto," ungkap Efriyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, Kamis, 3 November saat menyampaikan pidato pembukaan Fewanusa ke IV.

Ia melanjutkan bahwa Festival Wayang Nusantara juga untuk mempromosikan kota Sawahlunto sebagai destinasi wisata yang dipadukan dalam berbagai iven seperti Festival Wayang Nusantara ke IV. Adanya keinginan kota Sawahlunto, untuk menjadi simpulnya budaya jawa di luar Jawa sendiri. Artinya, kita menginginkan kota Sawahlunto sebagai pusat pengembangan kebudayaan jawa yang ada di Sumatera ini.

"Kegiatan ini dilaksana pada Kamis, 3-5 November 2016 di lapangan Segitiga (Lapseg) Ombilin. Peserta yang hadir pada Festival Wayang Nusantara ini yang berasal dalam provinsi Sumatera Barat, yakni Kota Sawahlunto akan menampilkan dua Dalang dan Peguyuban Wayang nantinya. Kemudian, Kabupaten Darmasraya, Kabupaten Pasaman Barat. Selanjutnya, diluar kota Sumatera Barat yang akan mengisi acara wayang Nusantara adalah dari Provinsi Kota Jogjakarta akan menampilkan wayang orang. Kemudian dari Provinsi Riau dan Provinsi Jambi. Disamping ini acara ini akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kebolehan dari SMA N 1, MAN, Gemelan ISI Padangpanjang, Orkesra Keronjong Buana Lestari, Gamelan Kalimasada Kota Sawahlunto, Gamelan SMPN 13 Tebo, Provinsi Jambi. Selanjutnya pada sore hari juga akan diisi pertunjukan kuda kepang atau Kuda Lumping selama tiga hari berturut-turut," katanya.

Ki Bandung Sriyanto, Kurator Festival Wayang Nusantara menyebutkan bahwa adanya Festival Wayang Nusantara ke IV 2016 untuk mengingatkan kembali sejarah kota Sawahlunto merupakan kota multi etnis sejak zaman penjajahan Belanda tahun 1855. Ketika itu Eropa mengalami krisis yang sangat luar biasa.  kemudian pada tahun 1862-1935 maka diutuslah peneliti dari Eropa bernama Wiliam Fande Kri, untuk meneliti alam yang ada di kota Sawahlunto.

"Hasil peneliatian tersebut membuat memyebut koto Sawahlunto menghasilan batu bara yang berkualitas terbaik. Namun, ketika itu belanda membuat cara merekrut batu bara ini di bawa ke negara Eropa (Belanda) untuk menutup krisis yang berkepanjangan terjadi ketika itu," katanya.

Ia melanjutkan bahwa untuk menghimpun pekerja paksa dengan mendatangkan dari pulau-pula di seluruh Indonesia termasuk pulau Jawa dan orang rantai pekerja paksa serta tenaga kerja kontrak. Puluhan ribu lebih pekerja ketika itu hadir di kota Sawahlunto. Singkat cerita, para pekerja tersebut agar tetap bertahan maka Belanda mempunyai strategi seperti melalui Seni budaya untuk dihidupkan.

"Agar masyarakat dari berbagai etnis ini tidak pulang dan merasa betah berada di Sawahlunto, untuk kepentinga kompeni ketika itu. Hal ini menjadi konsep merupakan langkah dan dasar pikiran Festival Wayang Nusantara di mulai pada tahun 2013 lalu kepemimpinan Amran Nur (alm). Akhirnya ivent ini menjadi agenda kota Sawahlunto hingga saat ini," katanya.

Ia menyebutkan ivent tersebut bisa berkembang dan bisa berlanjut menjadi aset di kota Sawahlunto sebagai kota Tambang berbudaya. Jika mengandalkan penjualan batu bara saja telah mengalami penurunan, maka dari itu yang menjadi moment untuk ke kembangkan adalah dari sektor kepariwisataan.

"Mudah-mudaha ivent ini memberikan sentuhan dan rasa nilai bebersamaan antara etnis yang satu dengan yang lain selalu kerjasama dan gotong royong. Meningkatkan kesatuan dan persatuan demi terwujudnya Sawahlunto sebagai kota yang menjadi percontohan bagi kota-kota lain," paparnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto mengebutkan bahwa tadi sudah dillihat bersama-sama anak-anak SMA, MAN, ISI Padangpanjang, yang memperlihatkan kebolehan untuk bermain gamelan. Hal ini merupakan bentuk kerjasama dan serta menjadi binaan yang dilakukan sehingga perlu di tumbuh kembangkan di masa-masa akan datang.

"Anak muda kota Sawahlunto untuk bermain gamelan ini sudah tidak asing lagi. Karena pemerintah kota telah menfasilitasi dengan fullday. Sehingga apa yang diinginkan oleh anak-anak dari kesemua itu di coba untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk budaya ini," katanya.

Ia menjelaskan bahwa budaya ini merupakan salah satu alat untuk pemersatu bangsa. Maka untuk saat sekarang ini jika tidak memiliki ke hati-hatian agar budaya tersebut tidak tergerus oleh zaman. Maka dari itu, perlu menamankan dan menumbuh kembangkan budaya tersebut dimulai dari usia dini. Hal ini bertujuan untuk membentengi diri generasi muda, agar tidak terjerumus dengan budaya asing (barat) yang akan memecah belah bangsa ini.

"Sawahlunto menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan bekas penjajarah Belanda. Kemudian pemerintah kota bertekat untuk mempromosikan budaya dan menjaga budaya," ungkapnya.

Ia melanjutkan pemerintah kota berkomitmen untuk menjalankan roda pemeritahan dengan menjaga nilai-nilai dan pelestarian budaya. Seperti menghidupkan seni budaya dan promosi budaya melalui ivent-iven yang ada di kota Sawahlunto.

"Pemain gamelan barusan berlangsung, pemainnya tidak hanya dari masyarakat jawa saja, tetapi orang Minang dan Batak juga ikut belajar memainkan gamelan musik tradisi Jawa. Begitu pula sebaliknya, masyarakay jawa juga belajar Seni tradisi Minang dan Batak. Mereka saling berbaur satu sama lain sehingga tercipta suasana harmonis di kota muliti kurtural ini," katanya.

Ali Yusuf melanjutkan bahwa semua jenis alat musik yang ada di kota Sawahlunto telah diminati oleh generasi muda. Hal ini merupakan kekayaan yang dimiliki dan harus pertahankan serta dikembangkan sehingga kota Sawahlunto menjadi destinasinya budaya di Sumatera Barat.

"Destinasi Wisata di Sumatera Barat penuh keaslian, baik adat dan budaya serta nilai-nilai budaya tetap terpelihada dan dijaga dengan baik. Maka, seluruh iven yang ada di kabupaten/kota perlu di dukung untuk mempromosikan Sumatera barat," katanya.

Ia mengebutkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mempertahankan budayanya. Maka, dari itu melalui festival wayang nusantara ini, salah satu langkah untuk mempertahankan budaya dan promosi, keberagaman budaya yang ada di kota Sawahlunto. Keberagaman tersebut tetap harmonis dan saling berdampingan ditengah masyarakat serta saling melengkapi satu sama lainnya.

"Kita bangga menjadi warga kota Sawahlunto, beragam budaya tetap terpelihara dengan baik. Hal ini tetap dijaga dan dipelihara serta sepatutnya pemerintah kota menumbuh kembangkannya. Kemudian, mempererat hubungan antar sesama serta menjaga kesatuan dan persatuan demi terwujudnya cita-cita sesuai dengan visi misi kota mewujudkan kota Wisata tambang berbudaya," ungkapnya

No comments:

Post a Comment