Tuesday, November 8, 2016

Penerapan Kurikulum 2013 Butuh Pendampingan Ahli



Sekolah SMPN 1 merupakan sekolah pertama menjalankan kurikulum 2013 di kota Sawahlunto. Kurikulum 2013 tersebut sangat membantu para guru dan siswa. Namum penerapan kurikulum 2013 masih butuh dampingan dan latihan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

"telah menamatkan siswa kurikulum 2013 menjadi program nasional untuk mencerdaskan bangsa. Pogram kurikulum 2013 ini di kota Sawahlunto hanya ada empat sekolah di masing-masing kecamatan. SMPN 1 Kecamatan Lembah Segar, kecamatan Silungkang SMPN 6, kecamatan Talawi SMPN 3 dan kecamatan Barangin SMPN 2," ungkap Dasrial, kepala SMP N 1 Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Rabu, 12 Oktober 2016.

Ia menyebutkan bahwa pada tahun ajaran 2015/2016 ada tambahan sekolah menjalankan kurikulum 2013 ada dua sekolah yakni SMPN 4 dan SMPN 5. "Tahun ajaran 2016 telah menelurkan satu tingkat kelas IX. Maka, siswa kelas 10 merupakan  prodak kurikulum tahun 2013," sebutnya.

Ia mengaku kurikulum 2013 memberikan kemudahan yang lebih efektif dan lebih efesion sebelum kurikulam 2013 diterampak di kenal dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

"KTSP ini lebih banyak guru yang aktif, artinya siswa banyak mendengarkan dan guru menerangkan, atau siswa banyak menerima. Kemudian, siswa banyak yang pasif. Kalau kurikulum 2013 dituntut siswa yang lebih aktif melalui belajar kelompok-kelompok seperti berdiskusi. Sedangkan guru sebagai moderator dan penengah apabila pembahasannya meleceng, maka guru yang meluruskan," katanya.

Ia melanjutkan dengan adanya KTSP guru lebih sibuk dan proaktif sehingga guru merasakan lebih capek. Jika dibandingkan kurikulum 2013 tersebut lebih baik dan siswa tidak lagi pasif. Meskipun pada tahap awal kurikulum 2013 ini masih meraba-raba.

"Makanya, hingga saat ini untuk memantapkan program kurikulum 2013 tersebut banyak pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada guru-guru dari Provinsi Sumatera Barat. Jadi guru perlu bimbingan untuk menjalankan kurikulum 2013. Hingga saat ini kita masih mengikuti bimbingan dari Lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) dari provinsi," sebutnya.

Ia melanjutkan kendala yang dihadapi untuk menjalankan kurikulum 2013 pada awal kurikulum ini diterapkan di sekolah. "Kendala yang dihadapi adalah kesulitan mendapatkan buku pengangan guru sebagai bahan ajar dan buku siswa. Hal itu hanya berlangsung beberapa bulan saja, sehingga ada bantuan dari pemerintah pusat berupa buku untuk keberlangsungan kurikulum 2013," katanya.

No comments:

Post a Comment