Sekolah Dasar (SD) Negeri 10
Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, tampak sepi dari
anak-anak yang berlarian atau bermain di pekarangan sekolah. Hanya beberpa
orang ibu-ibu yang berdiri di pagar luar sekolah. Ada berdiri sembari melihat
lingkungan sekolah ada pula yang duduk diatas motor. Ibu ibu tersebut perupakan
orang tua yang menjemputnya pulang sekolah.
Rabu, 2 November 2016 siang
anak-anak masih berada dalam kelas belajar dan tidak seorang pun siswa tampak
berkeliaran. Sekolah yang bertingkat itu, memiliki fasilitas yang lengkap
seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mushalat tempat shalat serta
perpustakaan yang tertata rapi, kemudian lingkungan sekolah sehat dan bersih.
Maimunah, Kepala Sekolah Dasar
Negeri 10 Tanah Lapang saat ditemui dirungannya menyebutkan bahwa SD N 10 Tanah
Lapang merupakan Sekolah Layak Anak. Sekolah yang dimaksud adalah bagaimana
memberikan pelayanan terbaik terhadap anak, sehingga anak merasa nyaman di
sekolah dan menyenangi sekolahnya. Kemudian, jika anak telah merasa nyaman dan
senang tentu semangat anak untuk belajarpun tinggi. Selanjutnya literisasi
terhadap anak serta memiliki fasilitas membaca seperti pustaka.
"Sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah telah mencukupi, seperti Mushala tempat shalat usaha kesehatan
sekolah (UKS), Perpustakaan sekolah," ungkap Guru Teladan Tingkat Sumatera
Barat ini.
Ia menyebutkan prestasi tersebut
kopetisi untuk kepala sekolah bidang manajerial serta meningkatkan ke
kedispilinan guru, agar tidak telah mengajar, serta kedisiplinan guru dalam
mengajar. Seorang guru yang disiplin dan kinerja bagus maka akan berdampak pula
atau outputnya pun bagus bagi anak didik.
"SDN 10 terus berupaya untuk
meningkatkan disiplin, sehingga mutu pendidikan dan pelajaran terus meningkat.
Sehingga outputnya pun akan dirasakan oleh masyarakat. Untuk meningkatkan mutu
mendidikan tersebut disamping guru sebagai tenaga ajar. Sekolah juga memakai
kurikulum 2013, sejak tahun 2013," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa selain
mempunyai perpustakaan, SDN 10 Tanah Lapang juga peraih Adiwiata tingkat
nasional. Ia mengaku, penghargaan tersebut didapatkan tidak terlepas dari
adanya komitmen dan manajeman yang baik, sehingga anak-anak bisa menghargai
lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
"lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitar berperan aktif saling mengingatkan kepada anak untuk tidak
membuang sampah sembarangan. Kerja sama antar masyarakat sekitar dilingkungan
sekolah cukup baik, demi terwujudnya lingkungan bersih. Lingkungan selalu
bersih dan tempat mencuci tangan ada, karena sampah tersebut merupakan sumber
penyakit," akunya.
Ia berharap kedepan tetap bisa
menjalankan tugas dengan baik agar sekolah ini terus menjadi yang terbaik
dengan meningkatkan disiplin guru yang akan berdampak baik bagi murid. Jika
guru disiplin, mutu pendidikan dan bahan ajar baik serta memiliki kinerga yang
bagus, maka outputnya juga pada anak didik. kemudian mencapai tujuan sesuai
dengan visi misi sekolah. Sehingga output terhadap anak didik adalah
meningkatnya prestasi anak dibidang akademis dan bakat minat.
"Prestasi yang didapatkan
anak-anak di Bidang kesenian telah sampai pada tingkat provinsi, Festival Lomba
Seni Siswa Nasional (FLS2N) Solo Song. Selain itu, prestasi siswa dalam bidang
mata pelajaran. Langkah yang perlu disiapkan adalah dengan mengikuti ivent
lomba khususnya bidang mata pelajaran," terangnya.
Sementara itu, ungkap Maimunah,
SDN 10 Tanah Lapang juga memiliki perpustakaan dengan jumlah buku sebanyak
16.786 ekspemplar. "Buku tersebut dikeloka dengan baik yang dususun
berdasarjan judul buka dan nomor buku. Sehingga tidak menyulitkan bagi anak
untuk mencari buku yang dibutuhkan," katanya.
Anidar Yusuf, penanggungjawab
perpustakaan sekolah, menyebutkan bahwa setiap bulan pengunjung perpustakaan
sebanyak 1800 pengunjung, termasuk peminjam. Pengunjung perpustakaan sekolah
tersebut tidak hanya dari kalangan siswa saja tetapi juga ada dari masyarakat
biasa. Seperti orang tua yang menjemput anak ke sekolah sembari menunggu akan
pulang dan keluar kelas, para orang tua duduk diperpustakaan untuk membaca.
"Berbagai jenis dan judul
buku ada diperbustakaan termasuk buku DAK sebanyak 2500 eksemplar, sebab banyak
buku bantuan dari pemerintah pusat, sehingga orang tua murid sembari menunggu
anaknya pulang, maka mereka sempatkan untuk membaca buku di perpustakaan
sekolah. Sebab, perpustakaan memiliki kelengkapan buku agama dan mata pelajaran
banyak menjadi koleksi diperpustakaan sekolah," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa laporan
pengunjung terus di buat setiap bulan termasuk laporan anggota yang meminjam
buku perpustakaan, karena banyak buku dan anak-anak yang meminjam buku.
"Peminjaman buku untuk dibawa pulang diperbolehkan selama tiga hari. Jika
selama tiga hari buku tidak dikembalikan ke perpustakaan, maka si peminjam akan
di kenakan sanksi berupa skorsing selama satu hari tidak diperbolehkan memimjam
buku perpustakaan. Kemudian, jika buku tersebut sengaja tidak dikembalikan atau
hilang maka, si peminjam akan dikenakan skor selama seminggu," jelasnya.
No comments:
Post a Comment