Wednesday, November 9, 2016

Sekolah Layak Anak, Memberikan Pelayanan Terbaik Terhadap Anak



Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, tampak sepi dari anak-anak yang berlarian atau bermain di pekarangan sekolah. Hanya beberpa orang ibu-ibu yang berdiri di pagar luar sekolah. Ada berdiri sembari melihat lingkungan sekolah ada pula yang duduk diatas motor. Ibu ibu tersebut perupakan orang tua yang menjemputnya pulang sekolah. 

Rabu, 2 November 2016 siang anak-anak masih berada dalam kelas belajar dan tidak seorang pun siswa tampak berkeliaran. Sekolah yang bertingkat itu, memiliki fasilitas yang lengkap seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mushalat tempat shalat serta perpustakaan yang tertata rapi, kemudian lingkungan sekolah sehat dan bersih.

Maimunah, Kepala Sekolah Dasar Negeri 10 Tanah Lapang saat ditemui dirungannya menyebutkan bahwa SD N 10 Tanah Lapang merupakan Sekolah Layak Anak. Sekolah yang dimaksud adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik terhadap anak, sehingga anak merasa nyaman di sekolah dan menyenangi sekolahnya. Kemudian, jika anak telah merasa nyaman dan senang tentu semangat anak untuk belajarpun tinggi. Selanjutnya literisasi terhadap anak serta memiliki fasilitas membaca seperti pustaka.

"Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah telah mencukupi, seperti Mushala tempat shalat usaha kesehatan sekolah (UKS), Perpustakaan sekolah," ungkap Guru Teladan Tingkat Sumatera Barat ini.

Ia menyebutkan prestasi tersebut kopetisi untuk kepala sekolah bidang manajerial serta meningkatkan ke kedispilinan guru, agar tidak telah mengajar, serta kedisiplinan guru dalam mengajar. Seorang guru yang disiplin dan kinerja bagus maka akan berdampak pula atau outputnya pun bagus bagi anak didik.

"SDN 10 terus berupaya untuk meningkatkan disiplin, sehingga mutu pendidikan dan pelajaran terus meningkat. Sehingga outputnya pun akan dirasakan oleh masyarakat. Untuk meningkatkan mutu mendidikan tersebut disamping guru sebagai tenaga ajar. Sekolah juga memakai kurikulum 2013, sejak tahun 2013," katanya.

Ia menjelaskan, bahwa selain mempunyai perpustakaan, SDN 10 Tanah Lapang juga peraih Adiwiata tingkat nasional. Ia mengaku, penghargaan tersebut didapatkan tidak terlepas dari adanya komitmen dan manajeman yang baik, sehingga anak-anak bisa menghargai lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.

"lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar berperan aktif saling mengingatkan kepada anak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kerja sama antar masyarakat sekitar dilingkungan sekolah cukup baik, demi terwujudnya lingkungan bersih. Lingkungan selalu bersih dan tempat mencuci tangan ada, karena sampah tersebut merupakan sumber penyakit," akunya.

Ia berharap kedepan tetap bisa menjalankan tugas dengan baik agar sekolah ini terus menjadi yang terbaik dengan meningkatkan disiplin guru yang akan berdampak baik bagi murid. Jika guru disiplin, mutu pendidikan dan bahan ajar baik serta memiliki kinerga yang bagus, maka outputnya juga pada anak didik. kemudian mencapai tujuan sesuai dengan visi misi sekolah. Sehingga output terhadap anak didik adalah meningkatnya prestasi anak dibidang akademis dan bakat minat.

"Prestasi yang didapatkan anak-anak di Bidang kesenian telah sampai pada tingkat provinsi, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Solo Song. Selain itu, prestasi siswa dalam bidang mata pelajaran. Langkah yang perlu disiapkan adalah dengan mengikuti ivent lomba khususnya bidang mata pelajaran," terangnya.

Sementara itu, ungkap Maimunah, SDN 10 Tanah Lapang juga memiliki perpustakaan dengan jumlah buku sebanyak 16.786 ekspemplar. "Buku tersebut dikeloka dengan baik yang dususun berdasarjan judul buka dan nomor buku. Sehingga tidak menyulitkan bagi anak untuk mencari buku yang dibutuhkan," katanya.

Anidar Yusuf, penanggungjawab perpustakaan sekolah, menyebutkan bahwa setiap bulan pengunjung perpustakaan sebanyak 1800 pengunjung, termasuk peminjam. Pengunjung perpustakaan sekolah tersebut tidak hanya dari kalangan siswa saja tetapi juga ada dari masyarakat biasa. Seperti orang tua yang menjemput anak ke sekolah sembari menunggu akan pulang dan keluar kelas, para orang tua duduk diperpustakaan untuk membaca.

"Berbagai jenis dan judul buku ada diperbustakaan termasuk buku DAK sebanyak 2500 eksemplar, sebab banyak buku bantuan dari pemerintah pusat, sehingga orang tua murid sembari menunggu anaknya pulang, maka mereka sempatkan untuk membaca buku di perpustakaan sekolah. Sebab, perpustakaan memiliki kelengkapan buku agama dan mata pelajaran banyak menjadi koleksi diperpustakaan sekolah," ungkapnya.

Ia mengaku bahwa laporan pengunjung terus di buat setiap bulan termasuk laporan anggota yang meminjam buku perpustakaan, karena banyak buku dan anak-anak yang meminjam buku. "Peminjaman buku untuk dibawa pulang diperbolehkan selama tiga hari. Jika selama tiga hari buku tidak dikembalikan ke perpustakaan, maka si peminjam akan di kenakan sanksi berupa skorsing selama satu hari tidak diperbolehkan memimjam buku perpustakaan. Kemudian, jika buku tersebut sengaja tidak dikembalikan atau hilang maka, si peminjam akan dikenakan skor selama seminggu," jelasnya.

No comments:

Post a Comment