Laporan Perjalanan Pelatihan Wartawan Wilayah
Sumbagteng, Bintan Lagoon Resort, Kepulauan Riau (1)
Bank Indonesia |
Aku baru saja menyebutkan jadwal keberangkatan
pukul 12.05 siang dengan pesawat citilink. Penumpang tranex menuju bandara
internasional minangkabau hari ini sepi, kata sopir sembari menghisap rokoknya.
Sembari menunggu penumpang yang lain tujuan BIM, sang sopir duduk di kursi
milik penambal ban. Aku dan sang sopir duduk berdampingan di kursi panjang
tersebut. Sembari menunggu penumpang yang lain, aku telah menghabiskan dua
batang rokok. "Mobil ini sebenarnya berangkat pukul 11.00 siang menuju
bandara," sebut sopir tranex padaku.
Meskipun dalam jadwal keberangkatan tranek
tersebut pada pukul 11.00 siang, namun karena pertimbangan jadwal penerbanganku
pukul 12.05 akhirnya mobil tranex beranjak dari simpang haru menuju bandara
pada pukul 10.39 pagi menjelang siang, sehingga dalam mobil tranex itu hanya
aku sendiri yang diantar menuju bandara.
"Lima menit lagi, ada tidak adanya penumpang
tetap berangkat," sebut sang sopir menyakinkanku untuk menghilangkan rasa
gelisah akan terlambat naik pesawat. Janji sang sopir padaku memang di tepati,
sehingga pas pada waktunya mobil bus tranex berangkat menuju BIM. Aku duduk
pada kursi bagian belakang supir. Kemudian saat melaju dalam perjalanan
akhirnya aku pindah tempat duduk pada kursi bagian depan yang berdampingan dengan
sopir. Aku bersama supir saling bercerita untuk meramaikan suasana dalam mobil
bus tranex. Sampai pada bandara pukul 11.25 siang di BIM.
Kepada sang sopir aku mencaritakan bahwa wartawan
Bank Indonesia (BI) mengadakan pelatihan menulis berita Ekonomi dan Bisnis.
Pelatihan tersebut diberikan pembekalan selama tiga hari, Senin-Rabu, 23-26
November 2015 oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Barat bersama dengan
Wartawan di Wilayah BI Sumatera Bagian Tengah (Sumbateng) lainnya yakni Kepulauan
Riau, Riau dan Jambi yang diadakan di Bintan Lagoon Resort, Kepulauan Riau.
"Pelatihan diikuti sejumlah wartawan media cetak dan elektronik, TV, Radio
dan Portal," kataku pada sopir.
Sampai dibandara aku turun sembari mengucapkan
terimakasih atas jasa pelayanan yang telah diberikan. Sembari membayar ongkos
kepada sopir, aku pun turun pada pintu bagian belakang menuju lobi bandara. Hanya
beberapa menit lama aku berada di lobi bandara sembari menunggu teman yang lain
datanglah Regar dan Boban wartawan Posmetro dan Rakyat Sumbar. Aku bersama
mereka berdua tentu saling mengenal, sebab mereka merupakan wartawan Padang
Ekspres Gruop. Kami menuju ruang tunggu setelah bording pas. Ternyata wartawan
Sumbar yang lain telah duluan tiba di ruang tunggu dan mereka telah saling
mengenal satu sama lain.
Belum lama aku melebur dengan wartawan sumbar
lainya, operator badar udara telah mengumumkan penumpang pesawat tujuan bandara
internasional Hang Nadim Batam untuk menaiki pesawat. Aku dan Rombongan
wartawan Sumbar pun berbondong-bondong menaiki pesawat serta duduk pada tempat
duduk masing-masing sesuai nomor urut. Ketika itu aku duduk di kursi bagian
belakang nomor 31 F. Perjalanan dari Padang menuju Batam memakan waktu 1 jam 5
menit.
Rombongan wartawan di dampingi oleh Perwakilan
Bank Indonesia (BI) Sumbar, Trisna Irawati Selaku Kepala TIM Manajemen Interen
Komunikasi dan Layanan Publik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra
Barat, Asissten Manager Unit Komunikasi dan Pelayanan Publik Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat Ayu Rahma Putri dan Subrini Thos Stk
Pelaksana Junior.
Sampai di Bandara Hang Nadim Batam sekitar pukul
13.20 siang rombongan wartawan di jemput oleh Iven Organizer (IO) menggunakan
mini bus. Rombong berhenti di restoran untuk makan siang Khas masakan Padang.
Usai melaksanakan Shalat Zhuhur perjalanan kembali dilanjutkan menuju pelabuhan
Bintan sampai pukul 15.10 sore. Rombongan wartawan Batam dan Riau telah
bergabung bersama kami sejak makan siang sehingga jumlah rombongan pun
bertambah.
Perjalanan dilanjutkan menuju pulau Bintan Lagoon
Resort, Kepri melalui jalur laut. Ada dua buah boot yang telah stanby menunggu
di pelabuhan siap mengantar rombongan ke pulau. Perjalanan menuju pulau memakan
waktu 45 menit untuk sampai ke dermaga Bandar Bintan Taulani. Ketika itu, aku
duduk di kursi bagian depan, sejajar dengan nahkoda.
Sementara itu, kapal cepat yang aku tompangi
sempat berhenti dua kali di tengah laut. Kapal cepat berhenti bukan karena
kerusakan pada mesin, namun akibat baling-baling mesin kendali kapal tersangkut
plastik, sehingga baling-baling mesin kapal tidak berputar dengan sempurna dan
perlu di benahi. Beberapa benumpang pemula sempat kaget dan merasa takut atas
kejadian tersebut. Matanya tiba-tiba melebar, wajahnya menjadi tebal dan tidak
berdarah, nafasnya sesak sembari menoleh ke kiri dan ke kanan.
Sampai didermaga Bandar Bintan Taulani para
peserta dipertontonkan dengan sebuah Kapal yang berusia 101 Tahun, konon kapal
tersebut seusia dengan kapal Tetanik. Kapal tersebut seperti terdampar di pulau
dengan kondisi masih miring. Kapal yang berusia ratusan tahun itu direncanakan
akan dijadikan sebuah Hotel, karena bagian mesin kapal sudah dibuang dan setiap
ruangan nantinya akan dijadikan kamar dan berbagai ruangan pertemuan.
"Hotel itu akan diresmikan tahun depan, kapal inilah satu-satunya di dunia
yang dijadikan hotel," kata Novri gaet yang sudah lima tahun menjadi
pemandu wisata.
Sepanjang jalan jalur laut diatas lambungan ombak
yang menggila perutku di kocok di atas kapal cepat itu. Meskipun demikian cuaca
yang cerah dan suasana hati bahagia, pengetahuan tentang pulau Bintan terus
ajarkan Novri. Kata Novri kebanyakan di Bintan semua berupa Resort, karena
Resort sangat berbeda dengan Hotel, karena dilihat dari segi pembangunan,
Resort tidak menggangu struktur tanah dan pepohonan. Hutan yang masih alami dan
segala ekosistem didalamnya terlindungi.
"Andai kata bus ini menabrak pohon, maka
sopir wajib mengganti pohon tersebut. Termasuk binatang yang ada di jalan tidak
boleh di tabrak, jika di tabrak tanggung resiko dan akan ada sangsinya,"
sebut Novri. Sehinggga kriminalitas dikawasan Bintan Lagoon Resor seluas kurang
lebih 5000 hektar tersebut tidak pernah terjadi. Sebab, pintu masuk kawasan
tersebut hanya satu pintu dengan pengamanan yang ketat. Tidak dibolehkan
sembangan saja yang memasuki lokasi tersebut. Untuk masuk sebagai tamu hotel
atau resort harus di jemput oleh petugas hotel yang di percayai. Kemudian tamu
harus memperlihatkan nomor kode boking kamar hotel.
Dia menyadari bahwa kebanyakan orang Indonesia
jarang mengtahui kepulauan Bintan yang memiliki keindahan seperti ini. Meskipun
karena Resort disini sudah kelas Dunia. Tamu yang hadir ke resort tersebut
kebanyakan dari rusia, prancis, thailand, singpura dan sebagainya. Resort di
Bintan ini terkenal mahal sehingga biaya inap kamal hotel semalam juaan rupian.
"Yang membuatnya mahal adalah servis," sebut Novri sembari membuka
pintu mobil mini bus dan menyilahkan penumpang turun. Aku serta rombongan pun
sampai di Lobi Bintan Lagoon Resort, karena bus berhenti didepan loby hotel.
Sesampainya di Bintan Logoon, peserta pelatihan
Wartawan Ekonomi dan Bisnis Bank Indonesia disambut dengan tarian daerah yang
disediakan oleh pihak Resort untuk menyambut tamu yang datang. Setelah
diketahui penari penyambut tamu tersebut berasal dari Sumatera Barat. Karena
saat menari mereka menggunakan alat musik talempong, gandang Tambua dan
dilengkapi dengan alat musik Akordeon.
Setelah breafing di loby secara santai sekaligus
membagian kunci kamar masing-masing peserta oleh pihak hotel. Satu kamar hotel
di huni oleh dua orang. Rombongan kemudian di persilakan menuju kamar
masing-masing untuk istirahat. Kemudian pada pukul 20.00 malam makan malam di
ruang Fairway. Usai makan malam dilanjutkan dengan materi pertama pembukaan dan
sambutan pejabat Bank Indonesia di ruang Grateful.
Pada senin malam pukul 20.45 materi Komunikasi
Bank Indonesia di sampaikan oleh Assisten Direktur Departemen Komunikasi Bank
Indonesia, Arditya Dinar Fiskiawan. Dia memaparkan departemen komunikasi BI
sama halnya dengan Humas. Kenapa ini menjadi penting sebab, selama ini BI
banyak masyarakat belum mengetahui BI itu sendiri. Sehingga BI terkesan tetutup
dan sulit mendapatkan informasi.
Sejak awal Departemen Komunikasi Bank Indonesia
ini ada, BI telah merancang pasar teknologi melalui sosial media. Sebab, saat
ini sosial media pertumbuhannya begitu pesat sehingga melalui sosial media
(sosmed) ini BI akan lebih dikenal di tengah masyarakat. "Saat ini BI
telah memiliki twiteer, Facebook, Instagram, Youtube, Poltal dan web agar
masyarakat lebih mudah mendapatkan akses BI," kata Dinar.
Dia menjelaskan bahwa masyarakat lebih mudah
mendapatkan informasi tentang BI melalui sosmed. Selain itu, Webb BI yang
dilengkapi sebanyak 1500 halaman dengan feature yang lengkap. Kemudian,
pekembangan inflasi, suku bunga dan segala macamnya dapat di dounload secara
gratis dengan format word exele. Sehingga cara ini akan lebih memudahkan untuk
di analisa dan di analisis oleh pengamat ekonomi dalam memberikan komentar
kepada wartawan.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab. Beberapa pertanyaan dari 95 perseta berhadir dalam ruangan
Grateful tersebut sebanyak 30 persen mengajukan pertanyaan kepada pemateri.
Memang tidak semua peserta dapat bertanya sebab, penanya di batasi sebayak tiga
orang untuk sesi pertama. Kemudian bagi penyanya yang terbaik mendapatkan
dourpress dari BI sebagai kenang-kenangan. Usai sesi tanya jawab tersebut
peserta kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahan sekitar pukul 23.00
malam (bersambung)
No comments:
Post a Comment