Tuesday, September 20, 2016

Komunitas Rumahkayu Indonesia, Banyak Melahirkan Penulis



Forum Rumahkayu Indonesia lahir pada 1 Januari 2013 berlamat di Rumah villa Idaman nomor D 20 Kecamatan Naggalo. Forum Rumahkayu Indonesia ini dibentuk oleh Alizar Tanjung merupakan Sastrawan Indonesia tulisannya telah dipublikasi di media cetak lokal dan nasional. Alizar Tanjung juga telah meluncurkan buku yang berjudul 'Jemari yang Saling Menggenggam' diterbitkan oleh Hakikat Langit Kencana.

Forum Rumahkayu Indonesia digagas untuk menumbuhkan minat baca dan belajar menulis baik bagi penulis pemula maupun yang telah terbiasa menulis. Namun, ruang diskusi dan belajar serta kenama tulisan tersebut diarahkan. Bagaimana cara untuk mempublikasikan tulisan tersebut.

Alizar menyebukan Forum Rumahkayu Indonesia ini memiliki tiga bidang divisi program yakni Bisnis Usaha, Trainning dan Kepenulisan. Kemudian dalam visi dan misi Forum Rumahkayu Indonesia itu sendiri terdapat sub bagian yakni Orientasi, Perusahaan dan Sosial. "Forum Rumahkayu ini setelah melakukan perjalanan bidang sosial lebih terfokus pada kepenulisan. Menulis cerita, mengarang cerita dan membaca serta memiliki pustaka pribadi dikamar masing-masing anggota," sebutnya.

Dia menjelaskan bahwa Rumahkayu memiliki 50 orang anggota legal formal sesuai kelengkapan administrasi. Makasudnya anggota tersebut tergabung berdasarkan mendaftarkan diri secara online di Portal Rumahkayu Indonesia. Kemudian membayar uang pendaftaran sebesar Rp100 ribu selama 5 tahun. "Selanjutnya setelah mereka terdaftar sebagai anggota, para anggota tersebut akan mendapatkan kartu anggota Forum Rumahkayu Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya ungkap alizar, Forum Rumahkayu Indonesia mempunyai cabang yang terdisi dari daerah atau provinsi. Sedangkan Forum Rumahkayu Indonesia pada tingkat pusat hanya melakukan pengawasan dan kontroling yang sifatnya berupa bimbingan. "Saat ini, Rumahkayu memiliki cabang di Sumatera Barat dan Pekanbaru. Rumahkayu Sumbar diketuai oleh Deski Ramanda, kemudian Rumahkayu Pekan baru diketuai oleh Desi Somalia. Kemudian untuk ranting, telah dicanangkan pada tingkat kabupaten dan kota. Untuk tingkat kabupaten dan kota saat ini telah ada yang menawarkan diri karena mereka telah memiliki anggota. Namun, kita belum buka secara resmi. Mungkin dalam waktu dekat juga dalam tahun ini akan diresmikan Forum Rumahkayu Indonesia ranting Kabuparen dan Kota. Saat ini yang telah ada anggota dan meminta adalah Payakumbuh," lanjutnya.

Dia menuturkan untuk kegiatan produksif di Forum Rumahkayu Indonesia di Sumbar melakukan pertemuan satu kali dalam seminggu. Kegiatan tersebut lebih membahas tentang sebuah tulisan, kemudian membedah tulisan dan diskusi sastra. Sedangkan di Rumahkayu Pakanbaru melakukan pertemuan satu kali dalam dua minggu. Mereka juga banyak berdiskusi sastra untuk menambah wawasan kepenulisan. "Rumahkayu memiliki website: Rumahkayuindonesia.com, Facebook: Rumahkayu," tuturnya.

Kemudian Ivent rutin setiap bulan berupa diskusi dan seminar dengan menghadirkan narasumber yang berkopeten. "Ivente berskala nasional tahun ini telah dijalankan berupa lomba cerpen. Iven ini mendapat respon pesitif dari banyak kalangan khususnya dikalangan sastrawan dan penulis. Terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar dan disertakan dengan cerpennya. Karya-karya merekapun sangat menarik dan bagus. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei sampai 18 Juni 2015. Kegiatan lomba ini di ikuti oleh 1114 orang peserta dari berbagai kota dan daerah seluruh Indonesia," akunya.

Selanjutnya, Cerpen peserta terbaik dikumpulkan dan dijadikan buku. Ada dua buah buku yang diterbitkan dari kegiatan lomba cerpen tersebut. Buku pertama berjudul kumpulan Cerpen yang tergabung dalam buku berjudul 'Satu Milliar Cinta' diterbitkan oleh Rumahkayu Publising. Dalam buku tersebut terdapat 29 buah tulisan cerpen peserta terbaik. Sementara buku kumpulan cerpen merupakan buku ke dua berjudul 'Tarian Hujan'. Buku ini terdapat sebanyak 30 buah cerpen dan tiga puluh orang penulis. Buku tersebut diterbitkan oleh Rumahkayu Publishing.

"Iven kedua tahun ini adalah Antologi Cerpen yang mengusung tema 'Indonesiaku'. Kemudian iven yang sedang berlangsung bertema 'Dreams'. Iven ini bertujuan untuk memberikan berupa semangat pada orang bahwa untuk lebih bersemangat," akunya.

Alizar Tanjung mengatkan untuk yang menjalani program dikembalikan kepada anggota Rumahkayu tingkat daerah. Rumahkayu tingkat pusat hanya memberikan support dan arahan guna membimbing penyelenggaraan program tersebut. Bentuk iven yang mereka angkatpun tergantung pada kemampuan daerah. Jika Rumahkayu daerah siap menyelenggarakan iven lomba cerpen, maka iven yang akan diselenggarakan adalah lomba cerpen. Untuk iven sastra boleh apa saja yang disanggupi oleh Rumahkayu daerah, tidak ada batasan tertentu, apakah puisi, cerpen, esai dan sebagainya. Rumahkayu tingkat pusat hanya pendukung dan memantau.

Kemudian, dia melanjutkan bahwa iven yang diselenggarakan oleh Forum Rumahkayu Indonesia cabang Pekanbaru berupa Seminar dengan menghadarikan Narasumber yang berkopeten. Baik dari kepenulisan, wawasan dan hasil karya yang telah publikasikannya. Rumahkayu Pekanbaru mengundang narasumber Esa Tegar Putra, Maya Lestari dan Rusli Marzuki Saria akrap disapa Papa.

"Sejak berdiri Forum Rumahkayu Indonesia telah banyak melahirkan penulis dan terkenal. Diatara mereka anggota tersebut merupakan penulis pemula. Mereka memulai dari nol untuk belajar menulis. Dengan kegigihan dan semangat serta keinginan belajar yang kuat membuat mereka bisa menulis. Sehingga tulisan mereka banyak dipulikasikan dimedia cetak dan bahwa ada yang telah menerbitkan buku," tungkasnya.

Alizar manyebutkan, anggota yang dulu merupakan penulis pemula adalah Yusrinasri. Ia sebelumnya belar menulis sastra mulai dari nol. Saat ini telah mengeluarkan buka yang diterbikan oleh gramedia. Kemudian Acet Asrival tulisannya telah menembus media cetak, Deski Ramanda banyak menulis cerita anak, Farit Fauzi dan Delli Ridha. Mereka sebelumnya merupakan penulis pemula.

"untuk pertemuan tingkat pusat belum pernah terselenggara. Pertemuan tingkat pusat melalui sosial media. Pada tingkat web kita selalu aktif bagi untuk membaca tulisan. Selanjutnya facebook Rumahkayu selalu aktif dan update, dengan meng-agrade tulisan. Setiap hari lebih dari 300 pengunjung yang bersempat hadir membaca tulisan tersebut. Mereka yang membaca terdiri dari mahasiswa dan pelajar. Tulisan yang di update tersebut berupa informasi tentang berhijab. Tulisan Sikologi tentang kebahagiaan dan sebagainya. Maka setiap tulisan yang di update diberikan ilustrasi," sebutnya.

Selanjutnya Rumahkayu Publishing juga mempunyai bidang penerbitan berupa Perusahaan untuk mendukung kegiatan sosial bisnis. "Kemudian buku selanjutnya akan menyusul masih dalam proses berjudul 'Zamrud dalam Gelas'. Selanjutnya angtologi berjudul 'Tentang Sebongkah Batu Yang Menindih Dada Saya', tutupnya.

No comments:

Post a Comment