Kelurahan Tanah Lapang Kecamatan
Lembah Segar Kota Wisata Tambang Berdudaya Sawahlunto, banyak menyimpan group
seni, sehingga dinobatkan menjadi 'Kampung Seni' oleh pemerintah kota. Selain
kaya akan group seni, kelurahan dengan penduduk 1365 jiwa dan 365 KK terdiri dari
empat RT dan dua RW juga sebagai 'Kampung Hijau'. Kemudian, di Kelurahan ini
pula juga banyak terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang produktif.
Harunis, Lurah Tanah Lapang
menyebutkan bahwa di kelurahan Tanah Lapang programnya lebih banyak terlaksana
adalah dari kemasyarakatan terutama Kampung Seni. Dasar pikiran Kampung Seni
ini terbentuk dari ide masyarakat sendiri. Kehadiran Kampung Seni tersebut
terlahir dari masyarakat sehingga pemerintah harus lebih fokus untuk memberikan
support.
"Dengan dinobatkan menjadi
Kampung Seni sendiri prospek kedepan sebetulnya adalah masyarakat tansi
merupkan multi etnik yang hidup berdampingan seperti Jawa, Batak, Minang.
Sehingga group-group seni yang ada di Kota Sawahlunto kebanyakan dari Tanah
Lapang. Ada sebanyak sepuluh kelompok seni yang ada seperti Kelompok Seni Kali
Masodo, Batak, Galang Maibau, Parmato Hitam, Sahek, Orkesra Keroncong Lapangan
Segi Tiga (OK Lapseg), Kinantan KIM, Oppit KIM," ungkap Harunis Lurah
Tanah Lapang Jalan Nusantara no 1 Kecamatan Lembang Segar, Selasa, 30 Agustus
2016
Ia melanjutkan bahwa Kampung Seni
ini dibentuk bahwa kampung seni karena group-group seni tersebut selama ini
berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkoordinir dengan baik. Maka, dibentuklah
forum sebagai wadah untuk paket wisata, terutama paket homstey bagi pengunjung.
Karena partisipasi warga di tanah lapang mendukung program kelurahan.
"..'Seayun selangkah dalam
keberagaman, membudayakan senyum dan bersih lingkungan'.." yang menjadi
selogan kita. Sebab, menjadi kota wisata terutama Kampung Seni, masyarakatnya
harus ramah terhadap siapa pun termasuk pada pengunjung atau wisatawan baik
lokal maupun manca negara. Bagaimana orang ingin datang jika masyarakatnya
jutek duluan," tuturnya.
Lebih lanjut, ungkap dia, untuk
penganggaran yang diberikan terhadap kelompok seni yang ada di kampung seni ini
dari kelurahan tidak ada, melainkan dari masyarakat sendiri membentuk kampung
seni. Kemudian secara umum keterlibatan langsung masyarakat Tanah Lapang, sebab
masyarakat sendiri banyak memiliki jiwa seni, terutama kalangan pemuda termasuk
RT/RW. Namun, sejak pencanangan kampung seni ini pada 6 Maret 2016 lalu oleh
walikota, maka kampung seni maka pada tahun 2017 penggangarannya akan menjadi
iven kota. Semua prodak kesenian akan ditampilkan tidak tertutup kemungkinan,
kuliner tempo dulu juga akan ada.
"Prodak yang dapat menyokong
masyarakat di Tanah Lapang adalah Seni, sebab di Tanah Lapang ini merupakan
gudangnya para seniman. Selain itu, di kelurah ini masyarakat juga memiliki
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti Kerupuk Opak, Batu Baro, Tahu, Tempe.
Kemudian untuk penganggaran di kelurahan bergantung dari pemerintah Kota. Jadi
tidak ada bantuan secara spontan yang diberikan kepada kelompok seni,"
jelasnya.
Sementara itu, Charles Sekretaris
Forum Kampung Seni menyebutkan bahwa dari segi penamaan 'Kampung Seni' itu
sendiri merupkan nama yang unik dan mudah diingat bagi masyarakat luas. Jika
menengok kebelakang latar belakang masyarakat tanah lapang ini yang lebih
spesifik adalah warga Tansi Baru pada zaman tambang batu bara, daerah ini
memang daerah seni. Sebab, pada waktu sore setelah pulang bekerja masyarakat
banyak bernyanyi dari kelompok seni. Memang tansi baru merupakan tempat para
seniman namun di Tanah Lapang inilah kelompok seni lahir dan banyak seniman
lainnya yang tinggal di Tanah Lapang.
"Kelurahan tanah lapang ini
sebetulnya paling unik di kota Sawahlunto dan bahkan di Sumatera Barat. Karena
di kelurahan Tanah Lapang sendiri multi etnik dan multi agama. Maka, dari sisi
etniknya, mereka memiliki seniman masing-masing," katanya.
Ia melanjutkan, jika dilihat
untuk satu kelurahan yang memiliki kelompok seni di Kota Sawahlunto hingga kini
banyak terdapat di tanah lapang. Kelompok seni tersebut hingga saat ini masih
eksis sampai sekarang. Karena banyaknya kelompok seni yang ada di tanah lampang
ini menjadi keunikan tersendiri. Maka, hal inilah yang mendapi pondasi untuk
dijadikan forum sebagai wadah berkumpul bagi group seni di tanah lapang.
Tujuannya agar bisa menampilkan prodak seni dan group seni akan lebih
berkembang.
"kampung seni ini juga akan
menjadi dinasti wisata seni, sehingga kedepan para wisatawan yang datang di
Tanahlapang ini karena ada seninya. Jadi para wisatawan akan mengunjungi
group-group seni yang latihan, kemudian melihat penampilan dari kelompok seni
tersebut. Selain prodak seni yang lahir, kelurahan tanah lapang ini juga
merupakan kampung hijau sejak tahun 2014, dua gelar ini akan tatap didukung
oleh masyarakat meneruskan yang telah ada," ungkapnya.
Sehingga apa pun prodak seni yang
keluar dari kota kebanyakan dari tanah lapang. Maka, dengan adanya forum
kampung seni ini diarahkan pada peket-paket wisata. Kemudian, pembentukan wadah
kampung seni ini arahnya akan lebih dominan di tanah lapang. Sementara itu,
sekret kampung seni ini untuk sementara di balai serbaguna yang dimanfaatkan
untuk berkumpul bersama berdiskusi.
Selanjutnya, jika wisatawan yang
datang berkunjung ke kampung seni untuk melihat prodak-prodak seni dari
kelompok seni yang ada di kampung seni tanah Lapang, kita masih menompang di
websaite homestey Sawahlunto. Karena promosi homestey sawahlunto juga merupakan
promosi kampung seni, untuk semetara masih menompang di webseite kota Sawahlunto.
"Kita akan membuat
dinatiwisata yang lebih terarah dengan melibatkan daerah dan kecamatan lainnya
sebagai paket wisata. Tidak hanya kampung seni saja, juga akan melihatkan
prodak seni dari daerah lain yang kacupannya kota Sawahlunto, kita akan
mengarah kesitu akar kampung seni bisa dikenal banyak orang," katanya.
Zulfenrianto, ketua RT 01
menyebutkan warga masyarakat mendukung adanya kampung seni ini. Kampung Seni
ini adalah bentuk ikon wisata karena banyak melahirkan kelompok seni, sehingga
di berinama 'Kampung Seni' dan telah diresmikan oleh walikota. Karena kota
wisata tidak terlepas dari seni budaya, sehingga untuk itu prodak seni budaya
yang ada hanya di Tanah Lapang. "Saya sendiri terlibat secara langsung
dalam kampung seni karena kampung seni ini akan melahairkan," katanya
No comments:
Post a Comment