Thursday, July 13, 2017

Belum Memenuhi Kuota Ijazah SMAN3 Sawahlunto Masih Terima Siswa

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Sawahlunto,  Sumatera Barat belum memenuhi kuota ijazah penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018. Sehingga sekolah tersebut hingga saat ini masih menerima pendaftaran siswa. Sebanyak 96 kuota yang disiapkan dengan yang mendaftar hanya sebanyak 77 orang siswa kelas X. Kemudian, di hari petama masuk sekolah dilaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bertambah lagi tiga orang siswa baru. 

"Penambahan siswa baru ini karena sekolah masih membuka pendaftaran dan menerima siswa baru. Penerimaan siswa baru tersebut karena belum memenuhi kuota yang disiapkan dinas provinsi sebanyak 96 orang siswa baru kelas X. Penerimaah pendaftaran siswa baru ini telah di ketahui oleh pihak provinsi melalui kabid pendidikan dengan tujuan untuk menyelamatkan anak bangsa," ujar Syafria,  PLT Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA)  Negeri 3 Sawahlunto, kepada Penulis, Rabu, 12 Juli 2017.

Ia menyebutkan bahwa jika sekolah tidak menerima siswa baru masuk sekolah maka tidak anak ada kesempatan bagi anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Maka, penerimaan siswa baru masih dilakukan mengingat masih banyak ijazah kuota yang tersisa. 

"Kita terima siswa baru yang mendaftar karena ijazah kota masih ada untuk menyelamatkan anak bangsa. Jika tidak diterima kemana mereka akan sekolah mendapatkan pendidikan. Meskipun PLS telah dilaksanakan sejak tanggal 3 kemarin dan dilaksanakan selama tiga hari, namun sekolah menyiapkan selama seminggu," katanya. 

Ia menyebutkan bahwa selama pelaksanaan PLS tersebut juga dibarengi dengan program Bridging Gousre (BC) merupaka pengenalan materi pelajaran IPA, IPS, Matematika terhadap siswa. BC tersebut progam bembelajaran dari provinsi dan pertama dilaksanakan di SMAN3. Pelaksanaan BC tersebut telah disampaikan sebelumnya oleh dinas provinsi tiga hari menjelang lebaran lada rapat dengan kepala sekolah. 

"Hari pertama program BC juga dilaksanakan pengujian membaca al quran terhadap siswa meskipun siswa tersebut telah khatam quran sebelumnya. Pengujian tersebut dilakukan terhadap individu siswa dalam kelas dan didampingi oleh dua orang guru. Pengujian baca quran tersebut sekolah akan membuat laporan dan akan disampaikan ke dinas provinsi," ujarnya. 

Ia mengaku hasil tes siswa tersebut masih banyak dibawah nilai KKM yakni 70. Para siswa banyak yang buta huruf dengan alasan sudah lama tidak baca quran. Kemudian, siswa juga banyak yang tidak mengetahui tajwid dalam membaca quran. "Belum ada sangsi yang diberikan kepada siswa yang belum bisa membaca quran dengan benar. Kita hanya memberikan laporan kepada Dinas provinsi dan dinas provinsi yang akan mengefaluasi serta memberikan kebijakan. Namun, demikian sekolah akan memprogramkan baca quran sebelelum proses belajar mengajar (PBM) berlangsung," paparnya. 

Ben Zuheri,  Wakil Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 mengungkapkan bahwa sebelum PBM berlangsung maka siswa akan melaksanaan membaca quran dan bekerja sama dengan kemenag. Pembacaan quran sebanyak 6 ayat sehari secara bersama-sama sehingga lulusan dari SMAN3 telah hafal 3 juz quran. 

"Setelah membaca quran barulah dilaksanakan nasionalisme terhadap anak dengan manyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya setelah PBM dilaksanakan dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Program ini dibuat untuk membentuk karakter anak didik melalui quran dan menanamkan semangat nasionalisme cinta tanah air serta nilai-nilai agama," katanya. 

Ia mengungkapkan bahwa untuk sarana pendukung proses PBM sekolah memiliki 10 lokal terdiri dari labor TIK dan pustaka. Kelas X terdiri dari 3 lokal, kalas XI terdiri dari 4 lokal dan kelas XII tiga 2. Namun yang belum ada ruang majelis guru dan kepala sekolah dan belum di plaster. Selain itu, topokrapi tanah yang berjenjang dan mudah lonsor oleh air saat hujan. Kemudian tanah yang berlubang sehingga butuh di semen, karena kontur tanah. 

"Kita berharap kontur tanah tersebut agar dapat di semen sehingga tanah tersebut tidak tergerus dan lonsor saat hujan," katanya.

No comments:

Post a Comment