Harga jual komoditi perkebunan dan rempah rempah mengalami kenaikan harga. Saat ini harga jual Pinang seharga Rp13.000 perkilo gram. Sementara harga jual Kakao seharga Rp18.000 perkilo gram. Kenaikan harga terjadi karena berkurangnya produksi hasil perkebunan petani. Selain itu berkurangnya petani yang menjual Pinang dan Kakao di pasaran.
Salah seorang petani Pinang, Syahrul, 59, warga Jorong Kadang, Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa harga jual Pinang mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga jual pinang berkisar Rp1000 perkilogramnya.
"Harga ini mengalami kenaikan, meskipun harga Pinang sebelumnya mengalami penurunan setelah lebaran mencapai Rp12.000 perkilo. Penurunan harga tersebut di alami sejak masuk bulan ramadhan. Harga jual pinang sebelum ramadhan mencapai Rp14.000 perkilo gram," ujarnya kepada Penulis, Rabu, 19 Juli 2017.
Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga yang terjadi pada saat ini belum termasuk harga normal. Artinya harga jual Pinang sebelum bulan puasa 1438 H berkisar Rp14-15 ribu perkilo gramnya. Harga tersebut terus turun hingga lebaran mencapai Rp12.000 perkilo gram. Namun saat ini harga jual Pinang mencapai Rp13.000 perkilogram.
"Harga jual Pinang saat ini naik dibandingkan setelah lebaran hanya Rp12.000 perkilo gram. Saat ini harga jual naik Rp1000 perkilo," tuturnya.
Ia mengataka bahwa Pinang yang di jual ke pasar pun tidak banyak. Sebab kebun Pinang miliknya hanya beberapa batang sebagai pembatas kebun. Selanjutnya, harga jual Kakao juga mengalami penuruhan harga dibanndingkan harga sebelumnya.
"Kakao harganya pun turun dibandingkan harga sebebelum bulan puasa. Sebelumnya Harga Kakao berkisar Rp20 ribu hingga Rp21 ribu perkilogram. Namun saat ini harga jual Kakao sebesar Rp18.000 perkilo gram. Meskipun setelah lebaran harga jual mencapai Rp15.000 hingga Rp17.000 perkilo gram. Naik Rp1000 dari harga setelah lebaran," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa saat ini dirinya hanya menjual Pinang sebanyak 10 kilo gram dan lumayan untuk tambahan penghasilan serta dirinya berharap harga jual Pinang terus mengalami peningkatan. Kemudian menjual Kakao sebanyak 7 kilo. Sebab, Kakao banyak yang sakit dan buahnya pun menghitam dan membusuk di batang.
"Saya berharap ada sosuli dari pemerintah terkait untuk kembali menstabilkan harga jual Kakao dan Pinang, kemudian mencarikan solusi untuk mengatasi penyakit Kakao yang menghitam dan membusuk buahnya dibatang," paparnya.
Rama As, 55, warga Kampung Teleng, Kelurahan Pasar, Kecamatan Lemah Segar merupakan pengumpul komoditi perkebunan dan rempah-rempah menyebutkan bahwa harga jual Pinang saat ini mengalami kenaikan harga dibandingkan pekan sebelumnya. Saat ini harga beli Pinang di jual Rp13.000 perkilo gram dan harga jual berkisar Rp13.000 hingga Rp14.000 perkilo gram.
"Harga beli komoditi perkebunan seperti Pinang saat ini mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan pekan sebelumnya hanya Rp17.000 perkilo gram. Naik Rp1000 perkilo gram dari harga biasanya," katanya.
Sementar itu, harga komoditi perkebunan lainnya seperti Kakao dan Kopi berkisar di beli dari petani sebesar Rp18.000 perkilo gram. Sedangkan harga jual Rp18.500 perkilo gramnya. Sedangkan harga Cengkeh juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp5000 dari harga sebelumnya sebesar Rp95.000 perkilo gramnya.
"Saat ini saya membeli Cengkeh dari petani seharga Rp100 ribu perkilo gram. Harga Kakao dan Kopi ini juga mengalami kenaikan dibandingkan dibandingkan Pekan sebelumnya. Kenaikan harga mencapai Rp1000 perkilo gramnya. Kenaikan ini disebabkan oleh berkurangnya produksi hasil kebun petani dan telah menjadi hukum dagang," ujarnya.
Ia mengaku setiap Pekan hanya mampu mengumpul sebanyak 500 kilo pinang dari petani yang menjual ke pasar. Sedangkan untuk kakao dan kopi berkisar 200 kilo setiap pekannya. "Kalau sedang banyak penen petani, dalam sepekan kita bisa mengumpulkan pinang hingga mencapai 1 ton. Itu pun sangat jarang terjadi dan terpenuhi," katanya.
No comments:
Post a Comment