Thursday, July 20, 2017

Dua unit Apar Rusunawa Sawahlunto Bocor

Tim Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Sawahlunto lakukan kunjungan ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Kota Sawahlunto. Kunjungan tersebut untuk mengecek kembali ketersediaan Apar dan Hydran. Apar adalah Suatu alat berupa tabung yang diisi dengan media yang dapat mengatasi serta memadam kebakaran pada awal terjadinya api. Tim yang dipimpin Kabid Satpol PP dan Damkar, Ali Akbar mengingatkan pembasmi api yang tersedia untuk terus diperhatikan.

"Dirusunawa ini ada 20 Apar dan satu hydran Taman yang diharapkan terus diperhatikan, untuk mengantisipasi jika tiba musibah kebakaran," ujar Ali Akbar, Kabid Satpol PP dan Damkar Sawahlunto, kepada Penulis, Kamis, 20 Juli 2017.

Ia mengatakan bahwa 20 unit apar yang ada, ada dua unit yang bocor dan telah langsung diservis serta untuk hydran taman yang berisi 90 kubik air harap terus dijaga setidaknya sekali tiga bulan. Karena jika hydran tersebut tidak dipakai dan diperhatikan, takutnya berkarat dan berlumut pada saluran airnya hingga saat kebakaran terjadi tidak bisa dipergunakan. 

"Untuk teknik pemadaman dengan hydrant yang harus diperhatikan untuk pemegang nozzle adalah dengan Posisi kaki selalu kuda-kuda. Buka atau tutup pancaran air harus diarahkan ke atas. Kemudian, saat Pancaran jet sebaiknya nozzleman harus dalam posisi di tempat (berhenti) dan ingat bahaya tekanan balik dari pancaran air," katanya. 

Kemudian, lanjutnya, kalau bergerak harus dengan pancaran tirai, kaki tidak melangkah tetapi bergeser dan selalu membentuk kuda-kuda. Pandangan selalu ke depan ke arah api dan selalu memperhatikan kerja sama team. Cara memegang nozzle sesuai dengan prinsip ergonomi yang aman dan disesuaikan dengan teknik pemadaman yang diiginkan. 

"Saya mengingatkan supaya satpam yang berjaga di rusunawa punya ilmu dalam pemadaman kebakaran. Karena ilmu tersebut sangat perlu jika saja tim pemadam terlambat datang saat kebakaran terjadi," tutupnya.

Yusianto, Ketua RT Rusunawa mengatakan hydran taman telah ada sejak rusunawa didirikan pada tahun 2013 lalu dan semenjak itu pula belum ada pergantian maupun servis pada hydran. 

"Kita akan mengajukan anggaran pada APBD perubahan mengganti slang hydran dan melakukan servis pada mesin hydran agar tetap terjaga. Karena satu hydran ini seperti diketahui dari damkar, cukup untuk melumuri rusunawa dengan air dan ini sangat perlu untuk berjaga-jaga dari musibah kebakaran," ujarnya. 

No comments:

Post a Comment