Sebanyak 12 unit angkutan kota (angkot) metro mini yang beroperasi di kota Sawahlunto, Sumatera Barat, akan di Reparasi. Angkot tersebut di reparasi karena telah berusia tahunan. Biaya reparasi angkot tersebut diambil dari bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di kota Seribu Museum. Reparasi kendaraan Angkot bertujuan untuk memperindah dan pempercantik tampilan angkutan sekaligus promosi wisata.
"Dari data yang ada, di Sawahlunto terdapat sekitar 24 angkot, dimana 12 unit diantaranya telah dibantu dalam hal pembiayaan reparasi. Sedangkan sisanya, 12 unit akan segera mendapatkan bantuan dana reparasi setelah lebaran tahun ini," ujar Eidwar, Kepala Dinas Perhubungan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Penulis Minggu, 2 Juli 2017.
Ia mengatakah bahwa proses reparasi tersebut membutuhkan waktu lama, sebab reparasi ditujukan untuk membenahi kondisi angkot, baik dari segi mesin sehingga lebih layak, aman dan nyaman untuk keselamatan penumpang. "Reparasi ini juga sekaligus untuk memperbaiki tampilan luar angkot. Masing-masing angkot akan dicat atau dilapisi dengan stiker-stiker yang menarik terutama stiker promosi objek wisata Sawahlunto. Sehingga keberadaan angkot metro mini ini akan tampilannya akan lebih indah dan menarik serta bermanfaat untuk promosi pariwisata kota," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah kota terlah berkomitmen untuk memberikan bantuan peremajaan angkot maksimal Rp.8 juta bagi masing-masing angkot. Besaran bantuan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan resparasi setiap angkot. "Kebijakan tersebut diambil, agar masyarakat Kota Sawahlunto kembali menjadikan angkot sebagai angkutan umum pilihan. Karena beberapa waktu terakhir eksistensi angkot telah mulai memudar seiring dengan maraknya angkutan umum roda dua yakni ojek," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa terkait keberadaan ojek di Kota Sawahlunto, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap jumlah armada ojek di kota tersebut. Ada sekitar 300 lebih armada ojek tersebar di 33 pangkalan ojek di empat kecamatan di kota Arang ini. Dari jumlah tersebut, masih ada ojek yang tidak memiliki tempat mangkal tetap.
"Kita akan segera melakukan penertiban terhadap ojek-ojek liar, sehingga mereka nantinya juga akan memiliki identitas dan pangkalan yang jelas. Diharapkan, dengan dilakukannya penertiban tersebut, masyarakat akan semakin nyaman dapat memanfaatkan jasa angkutan umum yang ada di Kota Sawahlunto, tanpa harus ada perasaan was-was akan keselamatan jiwa dan harta benda mereka," harapnya.
Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto mengatakan bahwa kegiatan peremajaan angkot tersebut merupakan langkah dalam mewujudkan gerakan naik angkot yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha angkot seperti angkot metro mini dan ojek. "Saat ini kesejahteraan pelaku usaha angkot sudah semakin memprihatinkan. Usaha angkot dan ojek semakin tergusur dengan menjamurnya kendaraan pribadi baik roda dua dan roda empat, sehingga kesejahteraan mereka terus menurun," katanya.
Ia menyebutkan masalah tersebut tidak boleh dibiarkan dan pastinya tidak bisa diselesaikan hanya oleh Pemerintah saja. Tetapi butuh kepedulian masyarakat dan berbagai pihak untuk bersama-sama memperhatikan. Nanti setiap satu hari dalam seminggu pegawai diharuskan naik angkot untuk pergi dan pulang dari bekerja. "Untuk mensukseskan gerakan naik angkot ini, pemerintah kota telah menjalin komunikasi dengan beberapa lembaga perbankan yang ternyata bersedia mengucurkan dana CSR perusahaannya untuk mendorong tumbuh kembang kembali usaha angkot di Kota Sawahlunto," katanya.
No comments:
Post a Comment