Wayang semalam suntuk di kota tua Sawahlunto, Sumatera Barat, bersama pewayang Dalang Cilik Perempuan Kanastren Nereswara Darmanasti dari Kota Surakarta, Solo memeriahkan penutupan Festival Wayang Nusantara 2017 ke V di Lapangan Segitiga Sawahlunto ramai pengunjung.
Dalang Cilik dalam pertunjukan wayang berpesan bahwa untuk menjaga satu kesatuan dan mempertahankan adat budaya, termasuk bahasa daerah asal. Sekalipun bisa berbahasa Inggris sebagai bahasa pemersatu Internasional, namun bahasa ibu atau bahasa daerah masing-masing tetap dipertahankan. Bahasa adalah identitas bangsa harus dipertahankan melalui seni budaya.
Hendri Thalib, Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto menyebutkan bahwa dengan hadirnya seluruh peserta yang diundang untuk tampil dipanggung Festival Wayang Nusantara 2017 menambah semarak kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat.
"Melalui Fewanusa tersebut perlu digali filosofi wayang tersebut mudah-mudahan mampu membentuk kehalusan karakter anak-anak bangsa. Sebab, budaya sebagai alat perekat bangsa itu benar-benar tertanam pada generasi muda anak bangsa. Sehingga, melalui seni budaya hidup menjadi indah melalui seni budaya termasuk wayang, di tumbuh kembangkan karakter anak bangsa Indonesia," kata saat memberikan kata sambutan penutupan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) 2017 ke V Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Sabtu, 11 November 2017.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini salah satu karakter yang diharapkan tumbuh dan berkembang di daerah masing-masing adalah melalui seni dan budaya. Mudah mudahan Fewanusa memberikan sesuatu yang istimewa bagi masyarakat yang ada, sehingga kedepan akan tampil lebih baik dan lebih meriah lagi. Melalui Fewanusa ini dapat membentuk karakter generasi muda bangsa, sebab pesan dan nilai yang disampaikan dalam pertunjukannya Wayang adalah nesehat, semangat persatuan dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kemudian diharapkan kepada para peserta yang hadir dan pengunjung untuk dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran. Jika selama penyelenggaraan iven ini terdapat kekurangan selama kegiatan Fewanusa berlangsung demi kemajuan kota Sawahlunto terutama dalam Festival Wayang Nusantara 2017 ke V ini. Tak ada Gading yang tak retak dan manusia tidak luput dari kesalahan serta kekurangan, maka ide-ide dan pemikiran positif yang membangun sangat diharapkan," tuturnya.
Sementara itu, Ismed, Wakil Walikota Sawahlunto menyebutkan bahwa Sawahlunto sebagai kota tambang berbudaya yang multi etnik dan muti kultural serta berbagai suku, agama ada di Sawahlunto. Namun tetap dalam satu kesatuan untuk membangun Sawahlunto kedepan yang lebih baik.
"Festival Wayang Nusantara 2017 menambah semarak dan meriah untuk mengisi malam yang lebih hidup di Sawahlunto. Kemudian, untuk diketahui bersama bahwa Fewanusa ini akan memberikan spirit baru bagi masyarakat Sawahlunto. Maka, kegiatan dan program terbaik bagi pemerintah kota maka dilanjutkan," katanya.
Kemudian, lanjut dia, penyelenggaraan Fewanusa ini kedepan akan lebih meriah lagi, tentu dengan mengundang ahli dan pakar di bidang perwayangan, termasuk mengundang Dalam Cilik. Sehingga diharapkan akan ada pula Dalang Cilik di kota Sawahlunto yang menjadi pesaing Dalang Cilik Nasional.
"Maka untuk hal teknis tentu akan di kembalikan kepada pejabat terkait yakni Dinas Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto," sebutnya
No comments:
Post a Comment