Wednesday, November 22, 2017

Menpora RI Apresiasi Program Magrib Mengaji dan Satu Jam Matikan Televisi

Usai Pembukaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2017 di Camping Ground Kandih dilanjutkan dengan Prosesi kirab diawali dengan Marching Band dari SMP Negeri 3 Sawahlunto. Kemudian dilanjutkan Welcome Party di rumah dinas walikota Sawahlunyo dengan peserta JPI bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat.

"Maghrib mengaji dan satujam matikan tv serta shalat subuh berjamaah ini telah dilakukan serta diminati masyarakat, maka upaya ini terus ditingkatkan sehingga 7,7 persen masyarakat kota sawahlunto yang melaksanakan terdiri dari 48 mesjid dengan jemaah rata-rata sebanyak 50 orang, kemudian, 176 mushalla dengan jemaah rata-rata 10 jemaah yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah," ujar Ali Yusuf Walikota Sawahlunto saat memberikan sambutan welcome party Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama dengan Peserta Jambore Pemuda Indonesia 2017 di rumah dinas kota Sawahlunto Kamis, 16  November 2017,  malam. 

Ia menyebutkan bahwa untuk menjalankan program shalat subuh berjemaah tersebut di mulai dari pemerintah kota beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Program tersebut bertujuan untuk menyiapkan diri sebagai pribadi memiliki pendirian dan iman yang kuat. Pemerintah Kota mengajak masyarakat untuk shalat subuh berjemaah di masjid. 

"Pemerintah Kota Sawahlunto telah memprogramkan maghrib mengaji dan satu nam matikan tv. Kita mengajak seluruh masyarakat kota bersama sama meramaikan masjid untuk shalat berjamaah. Kemudian untuk menyiapkan generasi muda yang berakhlak mulia dan berpendirian teguh dan cinta tanah air NKRI harga mati," katanya. 

Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia memberi pujian terhadap Walikota Sawahlunto Ali Yusuf merupakan sang Inspirator, Inspiratif yang telah memberikan sesuatu yang baru terhadap Jambore Pemuda Indonesia 2017 dengan memberikan pelatihan Tenun. 

"Saya pribadi sangat suport dan mendukung program pemerintah kota Sawahlunto dengan magrib mengaji dan matikan tv hingga waktu shalat isya. Melalui maghrib mengaji, satu jam matikan tv akan adalah program yang positif," katanya. 

Ia menyebutkan bahwa melalui program maghrib mengaji tersebut adalah inspirasi besar yang dibangun oleh pemerintah kota Sawahlunto dan membutuhkan ruang serta waktu untuk bercengkrama dengan keluarga. Rentang waktu yang diberikan selama maghrib hingga isya tidak menyalakan tivi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk berbagi kepada orang tua setelah seharian beraktifitas. Begitu pula sebaliknya orang tua juga ingin mengetahui aktivitas anaknya seharian dan nasehat apa saja yang akan disampaikan kepada anak. 

"Maka melalui pesan leluhur dan orang tua pada zaman dulu kala, saat ini telah dijalankan oleh pemerintah kota melalui program maghrib mengaji dan matikan tv. Kemudian saya mengajak dan berpesan kepada peserta Jambore Pemuda Indonesia 2017 untuk menjahui narkoba. Narkoba sangat berbahaya dan akan merusak gerasi bangsa," katanya. 

Ia mengatakan bahwa JPI 2017 di Sawahlunto telah memberikan sesuatu yang baru tidak hanya out put tetapi juga inkam yang lebih inovatif. Sehingga JPI akan tetap di pertahankan karena memberikan keterampilan dan inkam seperti memberikan pelatihan Songket Silungkang. 

"Kemudian berikan inovasi yang baru terhadap JPI yang akan datang dan berikan sesuatu yang baru. Sehingga JPI yang akan datang tidak monoton," katanya.

No comments:

Post a Comment