Wednesday, November 22, 2017

Pembukaan Jambore Pemuda Indonesia 2017 di Sawahlunto Kota Kelahiran Prof Mr Muhammad Yamin

Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2017 bertema Pemuda Berani Bersatu, Pemuda yang berinovasi dibuka secara resmi oleh Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Jambore dan kirab Pemuda Indonesia dipilih Sawahlunto karena Sawahlunto adalah kota yang bersejarah. Kota yang penuh sejarah yang harus diketahui seluruh warga bangsa Indonesia. Di kota Sawahlunto juga ada makam pahlawan dan sekaligus pencetus sumpah pemuda yakni Prof M Yamin.

"Sebagai bangsa yang bermacam bacam dan beragam suku bangsa yang Bhineka Tunggal Ika, sehingga bisa disatukan untuk mengingat keagungan budaya yang beragam ini, Karenanya berterima kasih untuk keagungan tersebut dan seluruh masyarakat atas penyelenggaraan Jambore dan kirab," ujar Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia saat pembukaan Jambore Pemuda Indonesia 2017,  Saat menyampaikan Pidato Pembukaan JPI 2017, Kamis, 16 November 2017 di Camping Ground Sawahlunto. 




Ia menyebutkan bahwa dari Tangan, Hati dan Pikiran Prof M Yamin Indonesia digerakkan dengan semangat sumpah pemuda, bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Hal ini yang dilakukan oleh Prof M Yamin yang berasal dan dimakamkan di Talawi Kota Sawahlunto. Saatnya Sawahlunto dikenal oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat Dunia. 



"Kita dilahirkan dengan berbeda-beda dan ibu yang berbeda, maka dari itu carilah persamaan. Persamaan tersebut dibingkai dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika serta Negara. Maka, melalui Jambore Pemuda Indonesia mengawal Indonesia selama-lamanya dan Sawahlunto dibangun masyarakat yang lebih sejahtera lebih berkemakmuran," tuturnya. 

Kalau boleh usul, kata dia, walikota Sawahlunto dapat membangun tugu penanda bahwa pemuda Indonesia pernah berkumpul untuk mengawal NKRI Harga Mati di Sawahlunto khususnya di lokasi Camping Ground Kandih. Ada 1000 Pemuda Indonesia yang dari Sabang sampai Meraoke berkumpul menjaga ke utuhan NKRI. 

"Betapa Kaya dengan keberagaman budaya, keanekaragaman pakaian, keanekaragaman batik, keanekaragaman tradisi dan keagungan leluhur yang dimiliki oleh negeri ini. Makanya kesempatan kirap pada hari ini sebagai penguat rasa kesatuan dan persatuan," katanya. 


Nasrul Abit, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berterimakasih kepada Pemerintah Melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia telah membawa Jambore Pemuda Indonesia 2017 ke Sumatera Barat. Dari Pemuda, sebagai sumpah pemuda sebagai bangsa yang satu bangsa Indonesia, satu tanah air. 

"Pada hari ini 34 Provinsi se Indonesia hadir pada hari ini menjaga NKRI Harga Mati. Untuk itu, kita berpesan pemuda Indonesian teruskan lagi, sebab dengan bantuan teknologi akan membuat kita kompak dan para pemuda seluruh Indonesia," katanya. 

Ia menyebutkan bahwa dari 34 Provinsi se Indonesia akan membuat Indonesia bangkit dan teruskan perjuangan ini, Indonesia Jaya, Indonesia Merdeka dan mempertahankan NKRI. "Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan dari pada Pancasila dan UUD 1945 diciptakan bagi masyarakat Indonesia. Kesejahteraan lahir dan batin sebagaimana tuntutan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," tuturnya.

Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto mengucapan terima kasih atas kepercayaan yang di berikan oleh pihak kementerian untuk menjadikan Sawahlunto sebagai tuan rumah JPI 2017. Jambore yang dilaksanakan hingga tanggal 21 besok ini bertemakan Pemuda yang berinovasi karena pemuda harus mempunyai inovasi yang mampu menopang Indonesia yang jaya kedepannya.

"Maka untuk itu, dengan berkumpulnya perwakilan pemuda yang penuh inovasi ini sekarang, semoga dapat memberikan motivasi untuk terus mendukung pemuda dalam berinovasi. 31 orang perwakilan provinsi se Indonesia yang mengikuti pelatihan Tenun Songket Silungkang dimana 20 orang di antaranya sudah siap pakai, 8 orang semi mantap dan 3 orang lainnya masih butuh bimbingan kembali," katanya. 

Ia mengatakan bahwa JPI 2017 Sawahlunto sebagai tuan rumah karena Sawahlunto tidak terlepas dari semangat kepemudaan dari tokoh pemuda yakni Prof M Yamin yang lahir di Sawahlunto, kemudian dikembumikan kembali di Sawahlunto. Hal ini sangat jarang kiranya pahlawan yang mau dikuburkan kembali kekampung halamannya. 

"Kemudian yang diambil disini adalah selama membangun bangsa sejak 1926 sampai menjadi menteri pada pemerintah Presiden Soekarno dikabutkan untuk membangun Sawahlunto. Maka dengan dimakamkannya dikampung kelahirannya, maka Pemuda harus bangga menjadi generasi penerus. Maka, JPI mengambil tema 'Pemuda Yang Berinovasi, maka diharapkan perekat bangsa adalah budaya dan budaya itu adalah bagian dari NKRI Harga Mati bagi pemuda Indonesia," katanya.

No comments:

Post a Comment