Sektor investasi di Sawahlunto, Sumatera Barat, mulai beralih ke properti setelah batubara tak lagi booming. Pemerintah kota Sawahlunto tidak cukup bahan untuk menjual dan ekspos Sawahlunto karena terkendala Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan. Sementara pemerintah Sumatera Barat pun mentargetkan penerimaan dari penanaman modal kota Sawahlunto tahun 2017 sebesar Rp29 miliar.
"Sampai sekarang, realisasi pendapatan dari perizinan sudah mencapai Rp19 miliar. Kita berharap menjelang berakhir 2017, ada lagi investor yang berinvestasi di daerah ini. Namun, untuk mencapai target yang ditetapkan belum bisa tercapai dan kita akan terus berusaha semampunya," ujar Dwi Darmawati, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Rabu, 8 November 2017.
Ia mengatakan bahwa belum dimilikinya feasibility study atau studi kelayakan investasi membuat Pemerintah Kota Sawahlunto belum berani "menjual daerah" pada calon investor. Biasanya, calon investor akan menjadikan dokumen fisibility study tersebut sebagai dasar analisa untuk membuat keputusan berinvestasi di suatu daerah.
"Kita belum ada mendia untuk menyusun peluang investasi karena anggarannya terlalu besar. Disamping itu, perubahan kantor menjadi dinas sehingga support dana pun masih relatif kecil untuk pengurusan studi kelayakan. Kemudian, untuk menjual ke pihak investor mereka menanyakan studi kelayakan, sehingga menjadi kendala kita untuk menjual ke investor," katanya.
Ia menyebutkan bahwa di tahun 2018 akan diajukan pada pemerintah provinsi untuk menyusun feasibility study investasi Sawahlunto. Kalau pun selama ini ada calon investor yang pernah datang di kota ini, tetapi kemudian tidak pernah kembali lagi.
"Kita memaklumi dengan pemikiran ivestor karena tidak mendapatkan dokumen studi kelayakan untuk bahan pertimbangan berinvestasi di daerah ini. Bahkan, calon investor pun juga langsung meminta feasilibility study tersebut. Kita berharap dalam penyusunan Fisibility study dibantu provinsi dan Feasibility study pun harus disusun konsultan yang sudah punya sertifikasi pula," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa sejalan diadakan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Gelar Potensi dan Temu Usaha di Haris Hotel Batam Center, Kota Sawahlunto ambil bagian. Bahkan, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf akan mengekspos tentang investasi di Kawasan Kandi. Banyak upaya yang dilakukan untuk menarik investor untuk berinvestasi di Sawahlunto melalui iven ekspos.
"Kita diberikan kesempatan untuk ekspos Sawahlunto berbagai iven yang diikuti untuk gelar potensi dan gelar usaha. Diharapkan melalui ekspos ini akan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Sawahlunto. Saat ini tran investasi ke Sawahlunto adalah bidang properti," tambahnya.
No comments:
Post a Comment