Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2017 merupakan kegiatan rutinitas Kementerian Pemuda Olahraga. Perwakilan peserta JPI 2017 tiap provinsi diberi keterampilan khusus kepada perwakilan peserta dari seluruh Indonesia dengan keterampilan menenun Songket Silungkang. Keterampilan tersebut upaya memperluas promosi Songket Silungkang ke seluruh nusantara sekaligus membekali pemuda dengan keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat, serta membuka lapangan kerja mengurangi pengangguran di daerahnya masing-masing.
"Peserta perwakilan ini, 15 hari sebelum hari pelaksanaan kegiatan sudah berada di Kota Sawahlunto. Jadi, peserta datang lebih awal untuk mengikuti pelatihan tenun Silungkang. Jadi, ada 31 orang peserta dari 34 provinsi untuk mengikuti menenun, artinya setiap provinsi mengutus satu orang untuk menenun. Hanya tiga dari provinsi yang bel datang dan belum ada konfirmasi," ujar Ali Yusuf Walikota Sawahlunto pada pembukaan pelatihan tenun berlangsung pada 1 November di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Rabu, 1 November 2017.
Ia mengungkapkan bahwa pelatihan keterampilan tersebut guna membekali kalangan pemuda Indonesia salah satunya dengan wawasan sekaligus life skill tentang keterampilan tenun Silungkang. Kegiatan tersebut menjadi salah satu kegiatan yang diikuti oleh perwakilan pemuda dari 34 Provinsi se-Indonesia jelang diresmikannya Pembukaan Jambore Pemuda Indonesia oleh Menpora di Sawahlunto, pada 15-22 November 2017 mendatang.
"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperluas promosi songket Silungkang ke seluruh nusantara sekaligus membekali pemuda dengan keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan masyarakat, membuka lapangan kerja mengurangi pengangguran," tambahnya.
Kemudian, lanjut dia, dengan memperkenalkan budaya songket ini ke seluruh nusantara, diharapkan akan tumbuh kecintaan terhadap Songket. Sehingga cita-cita menjadikan Songket sebagai pakaian nasional ke 2 setelah batik, mendapat dukungan dari kabupaten dan Kota lain di Nusantara.
"Pelatihan tenun ini sendiri akan berlangsung selama 15 hari kedepan dari 1 hingga 15 November 2017 Sawahlunto. Ditargetkan diakhir pelatihan nanti para peserta sudah bisa menghasilkan 1 helai kain Songket yang bisa ditunjukkan kepada pemuda peserta Jambore lainnya," tuturnya.
Selain itu, ungkap Ali Yusuf, peserta juga boleh membawa pulang peralatan songket yang didanai oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk dikembangkan di daerah asal masing-masing.
"Inilah salah satu nilai lebih yang dimiliki Sawahlunto , sehingga ia bisa meyakinkan Menpora untuk mempercayakan Sawahlunto sebagai tuan rumah helatan Jambore Pemuda Indonesia 2017," katanya
No comments:
Post a Comment